Baru kali ini merasakan perasaan seperti ini.
Seorang pemuda senyum senyum sendiri menatap kosong ke arah papan tulis.
'Kenapa gue ngerasa senang gini ya? Semenjak liat cewek tadi, hati gue kok jadi deg deg an gini? Ah bodo ah... Eh tapi, baru kali ini gue ngerasa seperti ini. Apa jangan jangan... '"woooyyy!!!" tiba tiba ada teriakan yang membuyarkan lamunan nya sontak pemuda itu kaget.
"ihhh.... Kalian bertiga apaansih... Ganggu orang aja. Gue tau gue ini orang penting, tapi plis, jangan ganggu hidup gue." omel pemuda itu alay.
"iuhh.. Geer banget lo Lex, kita ngagetin lo karena kita liat lo senyum senyum sendiri udah kayak orang gak waras gitu, karena itu kita bertiga nyadarlan lo, biar lo nggak sampai kemasukkan, kalok gak siapa jugak yang mau ngagetin lo, negur sapa aja pun gue males." Balas omel salah satu dari tiga pemuda itu, Arsen, dengan panjang lebar udah kayak ibu ibu merepet.
"ciee.... Perhatiin gue.... ciee..." goda Alex mencolek dagu ketiga temannya satu per satu.
"iiiuuuuhh...." Erick menepis tangan Alex dari dagu nya.
"ni anak, tenar tenar, tapi buat malu, biasanya orang tenar itu, apalagi KETOS, ni elo... Iiiihhh..." ceramah Zero dengan akhiran bergidik ngeri.
"iya pak, iya... Eh tapi kalok di luar kan, gue selalu jaga image, gue tetap cool." ucap Alex sombong sambil menarik kerah baju nya.
"eh... Btw, David mana?" ucap nya lagi."tu... Sama aja kayak lo, ngelamun ngelamun, bedanya lo senyum senyum kayak orang gila gitu, dia kayak kesal, kayak nya dia berantam lagi tu." tunjuk Erick ke arah David yang sedang duduk di kursi paling belakang dengan mengangkat kedua kaki nya ke atas meja dan memukul mukul pena yang ada di tangannya ke meja.
"heh.. Lo kenapa? Galau?" Alex berjaan ke arah David.
"sibuk aja lo! Btw, lo kenapa senyum senyum sendiri tadi?" tanya David.
"senang aja." Alex duduk di bangku sebelah David.
"iya... Senang kenapa? Gue juga udah tau, kalok senyum itu karena senang, gue nanya apa alasannya."
"ciiiieeee....." ucap Arsen, Eric, dan Zero secara bersamaan.
"cie... Perhatian... " Arsen berjalan ke arah mereka berdua dengan mengulang kata kata Alex tadi.
"udah... Gak usah banyak omong lo bertiga. Cepat deh Lex, kasih tau dong!!!" David yang sudah tidak sabaran sekaligus sudah muak dengan ocehan sahabat kunyuk nga yang tiga itu.
"oke oke... Jadi gini, gue tadi liat cewek, manisss banget..... Tap-" ucapannya terpotong.
"yaelah... Alex jumpa cewk cantik aja heran... Semua cewek mah dia bilang cantik. Sampai sampai nenek nenek gila yang ada di depan sekolah aja dia goda." ucap Zero yang mengingat kejadian saat Alex menggoda nenek nenek gila yang ada di depan sekolah tanpa memikirkan irang orang di sekitarnya yang sudah membuatnya jadi bahan tontonan.
Alex hanya senyum senyum mengingat kejadian waktu itu. Sementara David sudah tidak sabaran mendengar kelanjutan cerita Alex.
"heh lo diam dulu kenapa sihh..." ucap David."tapi gue baru kali ini loh ngerasain perasaan ini, kayak aneh gitu... Gue baru liat dia, tapi hati gue langsung deg deg an gitu..." sambung Alex yang melihat ekspresi David yang tidak sabaran.
💕💕💕💕💕
""Oke... Permintaan pertama adalah..." Sheilla memetikkan jarinya.
"ehh... Tunggu tunggu, 7 permintaan itu hanya berlaku untuk 1 bulan ya... Lewat 1 bulan, maka masa berlakunya akan habis..." Chika memetikkan jarinya tak kalah kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle
Teen FictionCinta Segitiga... Cinta yang rumit... Bahkan dapat memisahkan hubungan persahabatan karenanya. Tapi kebanyakan orang lebih memilih cinta dibandingkan persahabatan. Cinta yang menyakitkan dibanding sahabat yang menguatkan. Dan pada akhir...