Blind-4

14 3 0
                                    

Hari yang sangat tak mendukung pun datang, hujan turun secara perlahan yang mulai membasahi semua yang ada di bawahnya. Aku berdiri di pinggir pepohonan dan merasakan air yang turun dengan menggunakan tangan ku, aku sangat menyukai ketika hujan turun.

Aku mendengar langkah kaki, langkah tersebut mulai mendekat ke arahku,dan ternyata dia adalah...

Lelaki itu menutupi tubuhnya yang basah dengan menggunakan jaket, lalu menghampiri aku.
Dengan perlahan ia datang dan berbagi jaket dengan ku agar aku tidak kebahasahan.
Mungkin sih...

"Eh kamu bel, ngapain sih? Hujan tau disini." ucap fahri.

"Siapa yang bilang cuaca panas coba." ucap bella.

"Terserah lo deh bel, kamu nggak masuk kelas ?" ucap bella.

"Bentar lagi deh ri." ucap bella.

"Yaudah, aku deluan ya." ucap fahri sambil perlahan meninggalkan bella, yang kembali terkena rintikan hujan.

"Jahat banget sih fahri, kamu ninggalin aku, mana hujan lagi, antarin ke kelas kek." teriak bella.

"Bodo amat, kamu kira ini di imajinasi kamu apa? Nanti cowok bakalan minjamin kamu jaket,dan dia sendiri kebasahan.?" ucap fahri.

"Ah kamu ini fahri, tinggal di zaman batu." ucap bella.

"Bodooo amattt." ucap fahri sambil meledek bella.

"Kenapa sih, aku harus punya teman, yang tingkat ngeselinnya udah memuncak. Setiap ketemu fahri pasti ada rasanya ingin aku giling-giling tu anak." batin bella.

"Dasar teman nggak peka. Mana ada coba cewek yang suka sama dia, kalau sifat dia gitu, bakal jomblo lama tu anak." batin bella.

Setelah fahri meninggalkan bella sendirian, ada seorang cewek, yang aku nggak kenal sama sekali.

"Kak bella ya.? Ucap cewek itu.

"Iya, kenapa ya? Ucap bella.

Sambil menjulurkan sebuah payung lipat "ini kak tadi ada titipan dari kakak yang memakai jaket hitam, tadi katanya tolong kasih sama sama kak bella." ucap cewek itu.

"Dari siapa dek? Tanya bella.

"Nggak tau kak, aku cuma di amanahkan aja." ucap cewek itu.

"Oh iya dek, terima kasih ya." ucap bella.

"Iya kak sama-sama." sambil tersenyum dan meninggalkan bella.

Sambil memegang payung, bella masih memikirkan siapa yang memberinya payung tersebut.

"Siapa ya kira-kira ngasih payung ini." ucap bella.

"Tadi cewek itu bilang, cowok yang memakai jaket hitam, yang memberinya payung ini." batin bella.

"Yang dari tadi aku lihat dan temui, yang memakai jaket hitam yaitu fahri, nggak mungkin banget kan fahri?, jelas-jelas dia aja pelit banget minjamin jaketnya ke aku." ucap bella.

Siapa pun yang meminjam kan payung ini, aku rasa dia sangat baik, dan aku ingin mengucapkan terima kasih sama dia secara langsung.

Hari ini pengumuman pemenang dari lomba 17 agustus.
Karena masih hujan, jadi kondisi tidak memungkin kan untuk mengumumkan di lapangan. Jadi panitia mengumumkan hasil perlombaan melalui pengeras suara yang ada di setiap kelas.

"Tes 123. selamat pagi.Hari ini saya selaku panitia perlombaan, Ingin mengumumkan hasil dari lomba kreativitas kelas.
Pemenang pertama jatuh kepada kelas 12 ipa 3. Juara ke2 kelas 12 ipa 1
Juara ke3 kelas 12 ipa 5." ucap panitia.

Kami pun senang mendengar berita tersebut, kelas pun begitu ramai dengan sorakan teman-teman yang bergembira.

Kami merayakan kemenangan kami dengan hasil uang lomba. Kami memutuskan untuk makan bersama dengan menggunkan uang tersebut. Kelas menjadi semakin kompak dan benar-benar seperti anak SMA yang sedang menikmati masa SMA tersebut.

Aku pergi menemui silvani, untuk memberi tau bahwa aku tidak bisa pulang bareng sama dia. Karena ada acara dengan teman sekelas.

"Van, aku nggak bisa kerumah kamu deh van, karna di kelas ada rencana untuk pergi makan bareng." ucap bella.

"Iya nggak papa bel." ucap silvani.

"Yaudah van, aku deluan ya." ucap bella.

"Oke, bye..." ucap silvani.

Aku hampir jarang bertemu dengan radit. Karena perlombaan ini bella jadi jarang untuk mampir ke kelas radit. Tapi itu tidak masalah karena ada silvani yang selalu membantu bella untuk bisa dekat dengan radit, bahkan tidak sungkan-sungkan silvani cepla-ceplos ngomong di depan radit seolah-olah memberi kode kepada radit tentang bella.

Silvani adalah sahabat bella, bella dan silvani berteman selama 5 tahun lamanya. Mereka bertemu dan bersahabat ketika kelas 8 smp. Semenjak bella berteman dengan silvani, bela sangat akrab dengan keluarga silvani, dan selalu bersama silvani, dimana ada silvani pasti ada bella, begitu juga sebaliknya.

Silvani merupakan sahabat yang sangat baik, pengertian, selalu ada saat di butuhkan, cantik, tak heran banyak yang suka sama silvani.
Karena tubuhnya yang pendek dan berkulit putih, kesan seperti itulah yang aku tanya setiap ada orang yang suka sama silvani, kebanyakan dari mereka bilang silvani itu cantik, dan imut karena tubuhnya yang mungil.

Bella dan silvani selalu bersama, bahkan selama SMP setiap pulang sekolah sampe sore pasti bella ada di rumah silvani setiap harinya.

Ketika bella dan silvani berjalan bersama, silvani selalu mengomel karena bella memiliki tubuh yang tinggi, dan itu membuat silvani semakin mungil ketika mereka berjalan bersama.

Ya, bella memiliki tubuh yang tinggi, tingginya mencapai 167cm. Dan memiliki kulit sawo matang. Dan memiliki mata yang kecil.

Persahabatan mereka terjalin, karena mereka saling melengkapi satu sama lain, bukan hanya saat senang saja tapi saat ada kesusahan mereka saling membantu.



BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang