Blind-7

17 4 0
                                    

Sinar matahari mulai menampakan dirinya di langit, menyinarkan sinar yang amat terang. Bahkan sinar itupun menembus melewati jendela kaca dikamar bella, bella masih terlelap dengan tidurnya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa mentari telah memanggilnya untuk membangunkan nya dari tidurnya yang lelap itu. Bella tetap menutupi dirinya dengan selimut yang bahkan tidak perduli dengan keadaan di luar sana. Itulah bella, kalau sudah ada namanya hari libur pasti ia manfaatkan hari itu dengan tidur.

"Belaaaa..." panggil ibu.

"..."

"Belll"

"..."

"Astaga anak itu, udah jam segini, masih belum bangun juga. Padahal katanya mau kerumah intan, tapi kok belum bangun juga." ucap ibu.

Ibu pergi menuju kamar bella, karena teriakan ibu tidak berhasil untuk membangunkannya, maka cara jitu untuk membangunkan bella dengan cipratan air ke mukanya.

Dengan mengambil gelas yang berisi air di meja sebelah tempat tidur bella. Ibu lalu mencipratkan air itu ke muka  bella agar ia bangun.

"Bel bangun, udah siang ini, udah jam segini masih belum bangun juga, orang-orang udah pada ada kegiatannya kamu malah netap di kasur kayak kebo gini." ucap ibu dengan mengomel.

"Hm.. Yaya bu." ucap bella dengan mata yang masih tertutup dan setengah sadar

"Yaya apa? Ayo bangun." ucap ibu.

Bella pun bangun dan duduk di tempat tidurnya "iya bu ini udah bangun, ni mata bella udah besar." ucap bella sambil menunjukan matanya kepada ibunya sebagai pertanda ia sudah sadar.

"Kamu katanya mau pergi kerumah intan, jadi nggak sih.?" ucap ibu.

"Oh iya ya, astaga ibuuuu, bella lupa." ucap bella sambil bergegas meninggalkan tempat tidurnya dan menuju kamar mandi.

"Yaudah bell, nanti kamu makan dulu ya sebelum pergi." ucap ibu.

"Iya bu." ucap bela di kamar mandi, yang suaranya terdengar samar-samar karena ada suara air yang mengalir di kamar mandi.

                            🔹🔹🔹

Setelah sudah siap dengan berpakaian casual dengan sepatu putih kesayangannya. Ia bergegas pergi menuju rumah intan, yang tadinya janjian jam 8 tapi karena bella lama bangunnya, jadi ia baru berangkat jam 1 siang, terlambat yang sangat ngaret.

"Assalamualaikum... Intann..." panggil bella sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam." ucap intan sembari membuka pintu.

"Yaelah bell, udah jam berapa ini? Janjian jam 8 malah datang jam 1. Jam di rumah kamu pada mati ya bell?" ucap intan.

"Bukan jam nya yang mati, tapi aku yang nggak sadarkan diri haha." ucap bella dengan tertawa kecil.

"Yaudah deh, masuk gih ke kamar aku, aku pergi ngambil cemilan dulu di dapur." ucap intan.

"Oke tan." ucap bella yang langsung pergi ke kamar intan.

Dengan membawa cemilan dan minuman "nih cemilan, makan gih." ucap intan.

"Okee, beres kalau soal ngemil tan, eh udah kamu salin belum sih, foto yang di kamera kamu." ucap bella.

"Belum lah." ucap intan.

"Yaelah."

"Santai aja kali, tinggal pindahin aja, nih kabel data, langsung salin di hp kamu aja ya bell semua file di sana, soalnya hp aku memorinya mau habis, biar nanti kalau anak kelas mau minta foto, tinggal minta sama kamu aja." ucap intan.

"Iya-iya tan, beres." ucap bella.

Sambil mengemil makanan yang udah di siapkan intan, bella pun memindahkan file yang di kamera ke hp nya.

"Udah deh, akhirnya dapat!"ucap bella.

"Lebay lu." ucap intan dengan melempar cemilan ke arah bella.

"Bodo amat deh kamu mau bilang apa." ucap bella.

"Emang benar ya orang banyak bilang, cinta itu buat lu jadi buta, ternyata memang benar, ini contoh nyatanya ada di hadapan aku." ucap intan.

"Yaelah, baperan amat sih kamu tan, kebanyakan baca quote di timeline nih." ucap bella.

"Kayak kamu nggak aja bell." ucap intan.

Setelah mendapatkan foto dari intan, bella pun dengan antusian nya memberi tau silvani, dengan langsung pergi kerumah silvani.

"Tan, aku pulang dulu ya. Mau kerumah silvani nih." ucap bella.

"Gini ni namanya teman, habis perlu lalu di lupakan." ucap intan.

"Nggak gitu lah tan, biasa bisnis dengan silvani haha." ucap bella.

"Iya-iya deh bell." ucap intan.

Bella bergegas kerumah silvani, dan ingin memberi tau silvani bahwa ia sudah ada foto di hp nya.
Setelah sampai bella langsung masuk kerumah silvani dan ke kamar silvani.

"Hoi van." ucap bella.

"Apaan." ucap silvani.

"Aku udah dapat foto tau, mau liat nggak.?" ucap bella.

"Mau lah, kan ada foto aku juga, bagi dong bell." ucap silvani sembari mengambil hp yang di gengam bella.

"Ambil aja van, duh gimana ya caranya biar aku bisa dekat sama radit?" ucap bella.

"Ya, di deketin lah." ucap silvani sembari melihat-lihat foto.

"Ah, jawaban kamu itu van, nggak berfaedah banget sih." ucap bella.

"Apa aku jadikan foto ini aja ya untuk bisa deket sama radit, aku chat radit gitu, kan di foto itu ada juga raditnya." ucap bella.

"Hm, boleh juga." ucap silvani.

"Okee aku pakai cara itu aja lah." ucap bella.

Setelah mengobrol tentang banyak hal sama silvani, bella pun tertidur di kamar silvani, sama hal nya silvani yang sudah terlelap dalam mimpinya.
Tanpa terasa, langit yang di sinari matahari tadinya, kini sinar itu perlahan demi perlahan menghilang, menandakan langit yang cerah berubah gelap.
Dengan setengah sadar bella bangun, dilihatnya hari sudah mulai gelap.

"Aduh ya ampun, udah kesorean nih, ngapain pakai acara ketiduran sih." ucap bella.

"Van..." panggil bella sembari membangunkan silvani.

"..."

"Van, bangun." ucap bella.

"Hm..., apaan sih bell." ucap silvani dengan mata tertutup.

"Bangun van, aku mau pulang nih, udah kesorean." ucap bella.

"I-ya i-ya." ucap silvani.

"Yaudah aku pulang dulu ya van, byeee..." ucap bella.

"Dahh..." ucap silvani.

Begitu sampai dirumah, bella langsung memasuki kamarnya dan mengecas hp nya yang sudah mati dari tadi.
Setelah batre terisi setengah, bella mengambil hp nya dan membuka line. Dari tadi bella hanya membuka dan menutup aplikasi tersebut, dia ragu dengan ide nya tadi siang, dan bella tidak berani untuk mengobrol dengan radit melalui chat.
Setelah 15 menit lamanya, akhirnya bella memberanikan diri, dan membuka line lagi kemudian mencari nama radit, ruang obrolan dengan radit pun terbuka, lalu bela mengetik, lalu menghapus, ketik, hapus. Bella kebinggugan dengan obrolan apa yang harus ia buat.

Setelah sekian lama berpikir, lalu bella memberanikan diri mengetik pesan untuk radit. Ini pertama kalinya bella mengobrol dengan radit.

"Hai dit, ini aku bella. Oh iya dit, aku punya file foto waktu tanding bola waktu itu, ada foto kamunya, kamu mau nggak? Soalnya semua file itu di pindahkan ke hp aku."

Dengan menekan tombol kirim. Pesan chat line tersebut terkim.

BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang