Hari yang bella lalui masih sama, belum ada perkembangan yang signifikan antara bella dan radit. Tapi bukan bella namanya jika nyerah gitu aja, dia masih aja tetap nongkrongin tu kelas silvani.
Karena SMA+19 berulang tahun, setiap tahunnya di adakan lomba liga sepak bola, yang sangat di nantikan setiap siswa.
Apalagi siswa laki-laki, mereka sangat antusias ketika mendengar sepak bola. Tim yang di bentuk pun berdasarkan pilihan mereka, dan yang buat Bella terkejut, ternyata kelas bella bergabung menjadi tim dengan kelas Radit.
🔹🔹🔹
Tentu hal tersebut membuat bella bahagia, karena bukan hanya bertemu silvani tetapi ia juga bisa bertemu dengan radit, karena kelas mereka menjadi sebuah tim.
Karena senangnya bella mendengar berita tersebut, bella lalu pergi menuju kelas silvani, dan memberi tau silvani kalau mereka menjadi sebuah tim."Silvaniiiiiiii." panggil bella dengan antusias nya.
"Nah datang lagi ni bocah, anggap kelas sendiri aja bel, tiap hari kamu dateng kesini." ucap silvani yang sedang membuat properti untuk lomba liga nanti.
"Maunya gitu sih van, tapi malangnya aku nggak sekelas sama kamu haha." canda bella.
"Ada apa sih bell? Tumben banget kamu semangat gitu.?" tanya silvani.
"Kelas kita bergabung jadi satu tim untuk lomba nanti van, otomatis aku bakal sering ketemu sama radit dong." ucap bella.
"Haduh..." silvani mengehela napas.
"Radit lagi radit lagi, kamu itu ya bell, dikit-dikit radit, cuma radit yang ada di pikiran kamu." ucap silvani.
"Biar sih van, sahabat lagi seneng gini gini juga." ucap bella.
"Iya-iya deh bell, terserah kamu aja, aku hanya bisa dukung doang." ucap silvani.
"Besok pembukaan lomba nya kan van? Kamu pergi sama aku aja ya kesana."ucap bella.
"Siap bos." ucap silvani.
Dengan senangnya bella karena akan sering bertemu dengan radit, dia bahkan nggak denger kalau salwa memanggilnya dikantin.
"Bellaaa..." teriak salwa.
Mendengar namanya di panggil, bella mencoba mencari dari mana arah yang memanggilnya.
Ternyata ada di di kantin dan itu salwa.
Bella pun menghampiri salwa yang sedang duduk dan memakan banyak gorengan."Tinggalin aja aku bell, ngilang-ngilang mulu kamu itu." ucap salwa.
"You know lah sal, mau ketemu doi haha." ucap bella.
"Kasih tau ahh sama radit, kalau kamu itu..." ucap salwa.
"Ohh gitu ya kini, okedeh cukup tau aja." ucap bella.
"Dih baperan amat sih bell, bercanda doang kok." ucap salwa sambil menjulurkan lidah.
"Dih kena tipu haha, siapa juga yang baper." ucap bella meledek balik.
"Eh sal, besok itu pembukaan lomba kan? Aku mau foto ah sama radit." ucap bella.
"Okee deh bel, tenang nanti aku bantuin." ucap salwa sambil tertawa.
Bella dan salwa pun saling mengobrol tanpa hentinya di kantin, bahkan gorengan pun hampir habis, karena salwa itu ratu nya gorengan.
Salwa menjadi sahabatnya bella, semenjak ia menjadi teman sebangkunya bella. Mereka sangat akrab, nyambung saat berbicara, dan tingkah bella yang suka bercanda dan membuat lelucon membuat salwa selalu tertawa ketika bersama bella. Salwa dan bella menjadi teman sebangku yang sangat kompak, sampai-sampai teman sekelas nya bilang kalau mereka itu kalau bersatu kelas jadi rusuh karena tertawanya.
Salwa memiliki wajah yang mirip orang luar negeri, wajahnya seperti boneka, dan warna kulit yang putih, juga memiliki mata yang bulat dan cukup besar seperti boneka, tubuh nya yang berisi dan tidak terlalu tinggi, membuat dia terlihat seperti boneka.
Hal itu lah yang membuat bella seperti seorang raksasa ketika bersama salwa dan silvani, karena silvani dan salwa tidak terlalu jauh beda tingginya, dan sangat bertolak dengan bella, yang tingginya melebihi mereka.
🔹🔹🔹
Bella tidak sabar menunggu hari esok, dia selalu bersemangat,dan ceria sepanjang hari. Bahkan ia sudah mempersiapkan baju apa yang ia kenakan nanti di waktu liga.
"Ibu..." panggil bella sambil menuruni anak tangga untuk menuju keruang tamu.
"Iya bell, ada apa.?" ucap ibu.
"Besok bella mau nonton perlombaan liga bu, jadi baju mana yang cocok buat bella.? Tanya bella.
"Mau nonton liga aja, kayak repot gitu sih bell." ucap ibu.
"Ya nggak papa sih bu, cuma mau beda aja." ucap bella.
"Hm... Menurut ibu sih, itu yg baju sebelah kanan yang cocok." ucap ibu.
"Oke bu, makasihhhh." ucap bella.
Setelah bertanya dengan ibu nya, bella langsung pergi ke kamarnya, bersiap untuk tidur, agar hari cepat berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND
Teen Fiction"SMA memang masa menyenangkan, tapi bagaimana jika masa menyenangkan itu yang awal nya berjalan dengan sangat indah malah menyisakan luka yang sulit terobati? Amazing cover by @shellytriu