Blind-10

15 1 0
                                    

Awalan merupakan suatu permulaan untuk tindakan yang akan terjadi selanjutnya ntah itu kebahagiaan ataupun awalan yang berujung dengan kesedihan, setiap orang pasti memiliki awalan ketika ia ingin menggapai sesuatu, sama hal nya seperti bella. Ia membuat awalan yang tadinya ragu ia untuk melangkah karena takut itu tidak seperti yang ia bayangkan, akan tetapi bella mengikuti awalan yang ia pilih, ntah itu sebuah kesalahan atau pun kebahagiaan untuk bella nantinya, yang terpenting bella sudah berani untuk memilih awalannya sendiri.

Hari rabu yang tidak seperti biasanya bagi bella, yang biasanya bella hanya berusaha untuk bisa lebih dekat dengan radit ternyata itu semua hanya dulu, semenjak obrolan bella dan radit malam itu, mereka semakin dekat, bahkan dulunya hanya mengobrol seadanya di ponsel, sekarang mereka mengobrol layaknya teman yang sudah dari dulu kenalnya. Bahkan bahan perbincangan mereka tidak ada habis-habisnya, ada saja yang akan di obrolkan saat itu, tanpa terasa mereka tidak menyadari kalau mereka mengobrol lewat pesan line sudah terlalu lama, karena waktu itu sudah jam 00.14. Waktunya semua orang seharusnya sudah tertidur lelap di tempat tidur dengan nyaman, tapi tidak dengan bella dan radit. Mereka masih mengobrol dan berolahraga dengan jemarinya yang dari pulang sekolah selalu membuat jemarinya bergerak setiap saat untuk menekan papan tombol ketik. Bella tidak menyangka ia dapat mengobrol sedekat itu dengan radit, bella memang dengan mudah dekat dengan orang lain, tapi tidak sama hal nya dengan orang yang ia sukai, dia sanggat susah untuk memulai, ternyata awalan bella sekarang membuat bella merasa bahagia bisa dekat dengan orang yang ia sukai dari dulu, bahkan sebelum mereka saling kenal, bella sudah menyukai dia. Yang awalnya hanya bisa melihat radit dari kejauhan sekarang bella sudah bisa bercanda dan mengobrol dengan santainya bersama radit. Bahkan setiap paginya bella selalu melewati hari-harinya dengan bahagia seperti tidak mau menyudahi masa SMA. Ia hanya ingin masa SMA nya seperti ini.

Di pagi hari bell sekolah selalu berbunyi untuk pertanda bahwa pelajaran di sekolah akan segera di mulai, lagi dan lagi bella selalu datang terlambat dan hal hasil jangan ditanyakan. Bella kesusahan memarkirkan sepeda motornya karena parkiran kali ini penuh. Bella selalu mencari-cari tempat yang kosong tetapi nihil, tidak ada!. Bella sudah menyerah dan memberhentikan motornya di pinggir jalan, akan tetapi seorang cowok yang baru saja memarkirkan motornya turun dari motornya, lewat menghampiri bella yang sedang kebinggungan.

"Woi, ngapain kamu disini, nggak denger kalau sudah bel apa.?" 

Suara yang agak terdengar berat dan bella sangat mengetahui suara siapa itu, suara yang sudah lama ia tidak dengar karena kebisuaan suasana saat itu. Ya, itu suara fahri, untuk pertama kalinya setelah gosip bella dan radit , akhirnya fahri menyapa bella kembali. Sontak bella merasa aneh dengan sikap fahri, tapi tidak terlalu menghiraukannya karena ia sekarang fokus dengan motornya.

"Lagi cari cogan, nggak liat nih, susah cari parkirnya. Pakai nanya segala lagi.!" dengan suara jutek nya bella, mulai melewati telingga fahri saat itu.
"Santai aja sih bell, sewot gitu."
hanya sepengal kalimat itu saja yang keluar dari ucapan fahri saat itu, tanpa berpikir panjang, fahri langsung menaiki sepeda motor nya bella dan dengan refleks bella turun, dan kaget dengan tindakan fahri.
"Apaan sih fahri, ini motor aku, kamu mau ngapain?". Suasana hening karena tidak adanya jawaban dari pertanyaan bella tadi, fahri tidak menghiraukannya, dan langsung pergi ke tempat parkir yang ada di sebelah motornya. Ia memperbaiki parkir motor dan menggeserkan motor-motor untuk membuat ruang buat motor bella. Bella hanya dapat memandangi tindakan dari fahri itu tanpa keluar sepatah katapun. Akhirnya motor bella terpakir di sebelah motor nya fahri. Dengan melempar kunci motor di hadapan bella dan langsung meninggalkan bella dengan keadaan yang masih tidak mengerti apa maksud dari fahri. "Nih kuncinya." singkat dan sangat jelas kata yang keluar dari mulut fahri, bella memandangi kepergian fahri, dan lama kelamaan sudah tidak tampak lagi fahri karena fahri sudah masuk kedalam kelasnya.

Meninggalkan bella yang sedang kebinggungan dengan sikap nya dan tidak sempat untuk mengucapkan terima kasih, karena hal itu aneh bagi bella karena sudah 3 hari fahri tidak menghiraukan keberadaan bella saat bella ada di kelasnya, tapi sekarang fahri kembali menyapa bella. Di dalam pikiran bella hanya "yasudahlah ya, mungkin fahri lagi tidak dalam mood jelek Pms." dengan tersenyum bella menanggapi sikap fahri.

Ternyata bella tidak kehilangan teman seperti fahri, walupun mengesalkan tapi bella senang bisa punya teman seperti dia, fahri tidak banyak omongan tapi dia melakukannya dengan sebuah tindakan nyata.

BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang