PROLOG

51 3 0
                                    

Bella terbangun dari mimpinya, ia menghela napas panjang.

"Untung hanya mimpi." batin cewek berumur 18 tahun itu.

Bella beranjak dari kasurnya. Hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah lagi setelah libur panjang kemarin. Sekaligus hari pertama ia menjadi anak kelas 12 SMAN +19.

Bella langsung bergegas masuk ke kamar mandi lalu bersiap untuk pergi sekolah, karena ia tidak mau terlambat di hari pertamanya, dan akan di hukum karena ada upacara hari ini.

"Bella, kamu nggak sarapan dulu?" panggil ibu.

Bella menoleh "aku sarapan di kantin aja bu,udah telat soalnya." Jawab bella

Bella bergegas mengendarai motor nya kesekolah, hanya butuh 15 menit dari rumah Bella ke sekolah. Sesampainya Bella di sekolah ada seorang perempuan memanggil namanya.

"Bella!" panggil silvani

Bella menoleh. "Apa,van?"

"Eh, bell kamu udah tau belum pembagian kelas, kabarnya kelas di acak." tanya silvani

"Belum van, nanti aja kita bahas itu, sekarang kita kelapangan dulu yuk, sebentar lagi upacara di mulai." jawab bella.

Setelah upacara selesai murid-murid bergegas meninggalkan lapangan upacara dan melihat papan pengumuman kelas yang ada di ruang guru, aku dan silvani pun ikut ke ruang guru untuk melihat kelas, setelah berhasil menerobos di antara ratusan siswa yang ingin melihatnya, aku pun mencari nama aku yang tertera di antara banyaknya kertas yang menempel di papan.

Setelah beberapa menit mencari, akhirnya aku berhasil menemukan nama Bella Tdjandra dewi dan nama aku berada di kelas 12 IPA 5, aku pun mencari nama sahabatku Silvani , ternyata aku dan Silvani tidak satu kelas, aku kesal karena tidak sekelas dengan sahabatku itu, aku tidak tau harus duduk dengan siapa di kelas karena tidak ada satupun nama yang ada di daftar pembagian kelas itu orang yang dekat sama aku.

Aku pun duduk di bawah pepohonan sambil memikirkan siapa teman sebangku aku nanti.

Dari kejauhan aku mendengar ada yang memanggil nama aku , dan itu ternyata Iqbal, teman sekelas aku dulu sewaktu kelas 11.

"Ada apa bal?" tanya bella

"Eh,bell kamu udah ada teman sebangku belum? Kalau belum kamu sebangku sama salwa aja ya." ucap iqbal

"Salwa? Oh, iya juga ya salwa kan teman aku kelas 11 dulu, dan dia juga di kelas yang sama dengan aku sekarang." batin bella.

"Oke bal, aku sebangku sama salwa nanti." jawab bella.

"Yaudah, kalau gitu aku pergi ke kelas dulu ya bell." kata iqbal.

Aku pun berdiri "oke bal ,dah." sambil melambaikan tangan ke iqbal.

Aku pun kembali melihat papan pengumuman yang tadinya sangat ramai di penuhi oleh murid-murid kini sudah sepi, aku pun mencari nama sahabat-sahabat aku untuk mengetahui di kelas berapa mereka, ternyata mereka berkumpul di satu kelas yang sama yaitu kelas 12 IPA 3.

Aku pun kesal, kenapa hanya aku yang tidak satu kelas sama mereka, setelah melihat daftar nama itu ,tidak sengaja aku melihat nama Muhammad Raditya Anugerah. Aku pun terdiam melihat nama itu

"Astaga, dia cowok yang selama ini aku lihat setiap upacara bendera, ternyata dia sekelas dengan silvani, sahabatku!" batin bella

Terlihat senyum bahagia melebar di pipinya bella , sambil tersenyum bahagia dia berjalan menuju kelasnya.

Bella pun masuk ke kelas dan mengahampiri salwa

"Hai," ucap bella.

Sambil menunjuk kursi ,salwa meminta bella untuk duduk di sebelahnya

"Hai," ucap salwa juga, Sambil membuka bekal yang dibawanya.

"Bell ,kamu udh sarapan belum?" tanya salwa

"Belum sal, tadi buru-buru kesekolah jdi nggak sempat deh" jawab bella

"Yaudah,sini makan sama-sama dengan aku,aku bawa bekal yang lumayan banyak soalnya bell." tawar salwa.

"Seriusan sal?" tanya bella lagi.

"Iya, ayo sini makan." salwa memberikan sendok ke bella.

Tidak butuh waktu lama agar aku bisa akrab sama salwa, karena salwa orangnya baik dan juga ramah, jadinya aku mudah akrab sama dia, kami pun sering ke kantin bareng, nongkrong bareng,makan bareng ,dan semakin dekat.

Bel istirahat pun berbunyi.

"Kring..."

siswa-siswa pun keluar semua dari kelas mereka,untuk beristirahat.

"Sal, aku mau ke kelas silvani ,kamu mau ikut nggak?" tanya bella.

"Nggak deh bell, aku di kelas aja." jawab salwa

"Yaudah, aku pergi ke kelas silvani dulu ya sal." sambil berjalan meninggalkan kelas.

Jarak antara kelas aku sama kelas silvani, hanya di batasi oleh kantin di tengahnya. Jadi tidak terlalu jauh untuk menemui silvani. Dan tujuan aku juga ingin memastikan apakah benar radit di kelas yang sama dengan silvani.

BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang