Hurt Me [BBH] [END]

Part 5

I know it's going to be painful, I know that this love is going to hurt. Once a day, no hundreds oh times a day you make me cry and cry even more.

Zia - I Know

"HANA MAU TIDUR SAMA AYAH!"

Baekhyun dan Hyein kewalahan menenangkan gadis kecil mereka, sejak tiga puluh menit yang lalu gadis itu terus menangis karena Hyein enggan Baekhyun menginap menemani anak-anaknya.

Wanita itu mendekap Hana perlahan, mengusap kepalanya namun gadis kecilnya meronta dalam dekapannya. "Ssss, sayang, tenang ya." Baekhyun mengulurkan tangannya mengelus puncak kepala Hana sembari sesekali menyeka air mata yang semakin deras.

Baik Hyein maupun Baekhyun sudah kehabisan akal, Hana tidak pernah memberontak seperti ini sebelumnya. Gadis kecil itu biasanya cukup penurut dan pengertian. Beruntung Joonyoung hanya diam dan sesekali berusaha menenangkan adiknya. Hyein menatap Baekhyun yang masih sibuk menenangkan Hana dengan sabar. Batinnya berkecamuk, benaknya menimbang keputusan.

"Menginaplah, oppa."

Sontak kedua manik Baekhyun menatap lekat pada Hyein, "Kau yakin?" menghela nafas, kemudian wanita itu mengangguk.

Baekhyun tersenyum getir, ini pasti pilihan sulit bagi Hyein. Menerima monster sepertinya berada dalam satu atap. Memang pantas ia merasakan ini, dirinya memang monster atau bahkan iblis.

"Jinyoung, pulanglah. Aku menginap di sini."

"Baik tuan."

Jinyoung membungkuk sopan berpamitan pada Hyein dan tuannya sebelum melangkah meninggalkan flat milik Hyein.

Tidak butuh waktu lama untuk Baekhyun menidurkan Hana, anak itu tertidur ditengah cerita yang ia dongengkan. Sepertinya kelelahan akibat tangisannya yang begitu pilu. Joonyoung yang berada di samping Hanapun telah lelap. Menyisakan dua orang dewasa dalam keheningan.

Mereka tidur di kasur yang sama, meski berdesakan tapi terasa hangat dan membahagiakan bagi Baekhyun. Kasur yang dimiliki Hyein memang kecil, bahkan kasur Baekhyun jauh lebih besar padahal ia hanya tidur sendiri. Baekhyun tidak sanggup membayangkan bagaimana Hyein berjuang demi mendidik dan membiayai anak-anak mereka. Hatinya kembali berdenyut sakit.