Part 9

9.6K 1.1K 85
                                    

Halo...
Aku up, seneng ga? Wkwk
Aku bela2in up padahal baru banget pulang dan ketemu kasur tercinta. Semoga suka. Jangan lupa tekan tanda bintang yah.
Enjoy the story^^

With love

~D.O's wife~

It's painful, I can't said anything

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It's painful, I can't said anything. I couldn't said it eventough I want to see you. You're so sensitive that you noticed about me. I know you're not like me.

Sung Si Kyung - Letter of Tears

Kedua manik Baekhyun tak henti menatap wajah pucat wanita yang berstatus istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua manik Baekhyun tak henti menatap wajah pucat wanita yang berstatus istrinya. Sudah tiga jam ia di sana namun wanita itu masih enggan membuka mata, atau memang wanita itu begitu marah hingga tidak ingin melihat Baekhyun?

Perlahan dirinya tergerak menatap perut istrinya yang masih tampak rata, ia bahkan masih tidak percaya ada kehidupan lain dalam tubuh mungil nan ringkih itu.

Anaknya, sebentar lagi ia akan menyandang gelar sebagai ayah. Bagaimana mungkin ia bisa menjadi seorang ayah sementara dirinya tidak pantas? Kembali ia memandang wajah pucat istrinya. Dalam hati ia bertanya, apa benar ia membenci wanita ini? Mengapa ia mampu melakukan hal begitu keji? Padahal dulu Baekhyunlah yang selalu berada di baris terdepan untuk melindungi wanita ini. Dan nyatanya ia lebih membenci kenyataan bahwa wanita yang ia lindungi adalah salah satu wanita yang merenggut kebahagiaannya.

Jika benar ia membenci wanita ini, ia akan meninggalkannya di atas ranjang meski hampir kehilangan nyawa beberapa jam lalu. Nyatanya Baekhyun menjadi orang yang paling takut dan khawatir, jiwanya seolah berpisah dengan raga saat melihat keadaan Hyein.

"Kenapa harus kau?" Baekhyun bertanya untuk kesekian kalinya.

Ia menghela nafas lantas beranjak dari tempatnya, Baekhyun butuh menenangkan diri atau memang lebih baik dia tidak di sana agar Hyein segera membuka matanya. Sekali lagi, ia menatap tubuh terbaring wanita itu sebelum benar-benar pergi.

Meski langlahnya kian menjauh dari kamar yang Hyein tempati, jiwanya masih tertinggal di sana. Baekhyun bahkan tidak tahu kemana arah tujuannya saat ia duduk di belakang kemudi. Pria itu hanya termenung, ingatannya memaksa mengingat Hyein, bagaimana dulu wanita itu menjadi salah satu wanita terpenting di hidupnya. Bagaimana dirinya yang selalu mencari keberadaan wanita itu, hidupnya terasa ganjil jika sehari saja tanpa senyuman Hyein.

Hurt Me [BBH] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang