03. the beginning

7.8K 1.3K 248
                                    


Kami menghampiri ibuku yang duduk di sofa dan ikut duduk di sebelahnya.
        

"Kalian sudah makan siang?" Tanya ibuku yang hanya kami balas dengan anggukan.
       

"Kalian ada masalah? Kok kayaknya dari tadi mikirin sesuatu gitu?" Tanya ibuku kembali. Kami sontak saling bertatapan dengan sorot mata yang menyiratkan 'Jangan kasih tau, bahaya.'
      

"Hahaha, enggak kok Ma," kata Lucas. Untung saja dia cukup tau diri saat ini. Di antara kami bertiga hanya Lucas yang masih bisa terlihat tenang di situasi apapun. Terkadang hal ini membuatku iri.
     

"Tadi gimana di kantor Ma?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
     

"Biasa aja sih nothing special as always," jawabnya.
        

"Ma, nanti malem aku mau movie marathon sama Casseu boleh kan? Sama Jaems juga kok," tanya Jeno.
      

Ya, karena tadi sore kita ketiduran jadi tidak sempat movie marathon.
      

"Boleh kok. Gitu aja nanya, Jen," kata ibuku.
       

"Emangnya mau nonton apa?" Tanyaku penasaran.
      

"Fast and Furious? Avengers? Hunger Games? Terserah sih, koleksi film kita kan banyak."
      

"Nonton apa aja lah yang penting nonton," timpal Lucas.
       

"Nonton kamu aja kalo gitu," kataku dengan cengiranku dan tak lupa dengan alis yang sengaja kunaik-turunkan.
     

"Terserah, Na terserah," Lucas memasang muka datarnya.
     

Aku tersenyum bangga pada diriku sendiri karena berhasil membuat Lucas kesal. Jarang loh ada yang bisa bikin dia kesal.
      

Jeno dan ibuku yang melihat hal tersebut hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah kami berdua.
    

"Kalo gitu kalian makan dulu aja," kata ibuku.
     

Kami pergi ke meja makan dan makan disana. Aku memperhatikan ibuku sambil sesekali menyuapkan makanan ke dalam mulutku.
     

Ibuku terlihat khawatir. Aku yakin dia sedang memikirkan sesuatu. Sorot matanya memancarkan kecemasan dan kegelisahan.
    

"Ma, mama ada masalah?" Tanyaku.
        

"Enggak kok, cuma capek aja."
     

Aku hanya mengangguk tapi aku tau, ibuku berbohong. Mata hazel greennya lah yang membuktikan semuanya. Entahlah, aku lebih memilih untuk mempercayainya sekarang karena dia memang terlihat kelelahan.
      

Setelah makan, Jeno dan Lucas langsung pergi ke kamar sedangkan aku menyiapkan popcorn. Saat aku naik, semuanya sudah siap. Kami nonton Fast Five, dilanjut Fast & Furious 6 dan Furious 7.
    

"Kalo filmnya gini sih mau nonton berapa kali aja gak bakalan bosen," kataku setelah filmnya selesai.
    

"Iya lah yang pilih film nya siapa?" Kata Jeno dengan smirknya.
     

"Aku heran sama film ini. 2/3 pemerannya nggak punya rambut semua." Kata Lucas.
     

Kami terbahak mendengar ucapan Lucas sampai tidak sadar ini sudah dini hari. Aku melirik jam di samping ranjangku. 01:27 AM. Tapi aku masih mendengar suara ibuku di bawah.
   

Tunggu dulu, kenapa ibuku belum tidur?
   

Karena penasaran, diam-diam kami keluar kamar dan mendengarkan pembicaraan ibuku dengan seseorang di pagar. Aku melihat orang itu sekilas.
   

Son of Zeus ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang