06. headquarters

6K 1K 101
                                    

"Holy mother." Umpat Lucas.
     

Dihadapan kami terdapat padang rumput yang luas. Mungkin ini yang dimaksud dilatih bertahan hidup disini. Banyak orang berlatih bela diri, berpedang, memanah, lempar lembing, cukup membuatku speechless. Ini bukan markas biasa.
     

Di sebelah timur padang rumput itu terdapat amfiteater yang tidak kalah luas. Di tengah-tengah padang rumput itu terdapat sebuah pondok kecil.
     

"Itu pondok buat apa?" Tanyaku penasaran.
 
 
"Itu pondok senjata. Kalian mau liat?" Tanya Tris.
 
 
Kami bertiga sontak menganggukkan kepala kami.
 
   
 
 
   
  
  
  
  
 

  
  
    
  
  
  
  
   
  
 
"Guys! Tunggu aku!"
  
  
  
   
   
   
   
  
   
   
   
   
  
  
 
Kami menoleh melihat Elise berlari ke arah kami diikuti seorang lelaki bersurai kecoklatan yang wajahnya sangat imut di belakangnya.
    

"Bukannya lo disuruh Taeyong bantu dia?" Tanya Beatrice.
    

"Dia lupa ini masih pagi, api unggun kan nanti malam. Anyways, ini kakak tiriku," kata Elise.
   

"Hai, gue Mark. Mark Lee. Salam kenal," kata Mark.
   

"Aku Jeno, Jeno Lee."
    

"Wah, marganya sama jangan-jangan kalian jodoh," celetuk Lucas. Seharusnya kubiarkan saja dia melayang di udara karena disambar makhluk aneh itu tadi
   

"Aku Jaemin, Na Jaemin. Maafkan Lucas, dia memang suka nggak waras."
  

"Butuh kaca Jaem? Sama-sama gak waras aja kok," timpal Jeno.
   

"Emang lo waras Jen? Aku Huang Xuxi, panggil aja Lucas."
     

"Wait. Kalian semua Demigod?" Tanya Jeno secara tiba-tiba.
    
 
"Lah. Iya, kita semua Demigod. Lo tau? Para dewa kadang juga berhubungan dengan manusia. Asal kalian tau, nggak cuma satu manusia juga. Aku sama Mark punya orang tua dewa yang sama. Ibu kami yang beda. Ayah kami Hades, God of the Underworld."
    

"Gue adik tiri Kak Yuta. Anak Apollo. Kayaknya kalian sudah tau dewa apa Apollo itu?" Sahut Beatrice
   

"Dewa matahari, penyembuhan, musik, ramalan, panahan?"
    

Aku dan Jeno sontak menoleh ke Lucas dan menatapnya bingung.
    

"Hey, aku nggak se-clueless yang kalian kira," Lucas menyengir lebar sekali.
    

"Kalian nggak tau orang tua dewa kalian siapa?" Tanya Mark.
   

Kami bertiga menggeleng kompak.
    

"Apakah ibu kami tau tentang hal ini?" Tanyaku.
     

"Ada 2 kemungkinan, dia tau hanya saja dia menyembunyikan kebenaran supaya kalian aman, karena sekali aja kalian tau tentang identitas kalian, monster-monster buas itu bisa langsung merasakannya. Aku nggak tau kenapa bisa gitu."
    

"Kemungkinan kedua itu ibumu nggak tau apa-apa. Soalnya kadang ada dewa yang nggak mau bilang identitasnya. Tapi cuma gara-gara mereka nggak bilang bukan berarti mereka nggak sayang. Kadang itu juga buat kepentingan si manusia sama anaknya," jelas Mark panjang lebar.
     

"Kalian juga jangan kesal sama ibu kalian. Kalaupun dia tau, dia nggak beri tau kalian pasti buat melindungi kalian," sambung Tris.
    

"Tunggu dulu. Kita bertiga ini saudara tiri. Apa mungkin kita punya orang tua dewa yang berbeda? Soalnya aku sama Jeno itu yatim piatu. Nggak tau gimana caranya kita bisa ditemukan ibunya Jaemin. Kita udah diasuh ibunya sejak masih bayi," tanya Lucas.
    

Son of Zeus ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang