2. Pertama Sekolah

2.7K 81 19
                                    

Di temani segelas susu dan kuaci, gue bakal menceritakan sebuah kisah tentang lika-liku kehidupan sekolah gue dan teman-teman gue...

Cekidot..
Juli, 2017

MOS singkatan dari Masa Orientasi Siswa, menurut gue MOS itu ribet, ribet barang bawaan maksudnya, tapi gue juga tau kegiatan MOS jga diadain di sekolah menengah lain.

Kenapa gue bilang ribet? Karena gue nggak suka sesuatu yang ribet, tapi MOS adalah salah satunya, Ckck. Seperti saat itu gue perlu bawa tas belanjaan, angklung logam, teh merk band, rasanya enak tapi panjang. Gue selalu bertanya-tanya kenapa panitia MOS selalu ngasih teka-teki tentang bawaan yang harus, kudu, wajib dibawa oleh peserta MOS. Kenapa mereka nggak bilang langsung tentang bawaan yang harus dibawa peserta kayak misalnya tas jinjing pasar, uang seribu logam gambar angklung, teh kotak, coki-coki. Kenapa harus pake teka-teki? Kenapa? Sumpah ini ribet.

MOS berlangsung selama tiga hari, dan untungnya gue dan kelompok gue saat itu nggak kedapetan hukuman. Haha..

Hari-hari ribet bawa barang bawaan telah terlewati, pas hari pertama sekolah gue dan temen-temen dikumpulin di aula.

"Selamat Pagi, Anak- Anak" ucap pria berumur 40tahun di atas podium sambil memegang microphone

"Pagi, Pak" jawab gue dan temen seangkatan gue serempak

"Sebelumnya kalian sudah taukan kalau sekolah kita ini bakal kembali dibangun," terdapat jeda dalam ucapannya, " Tentunya kalian sudah tau dong, untuk sementara waktu kita bakal ngontrak di salah satu ruko yang dideket terminal. Kalian sudah tau dimana tempatnya?" Gue dan temen seangkatan gue diem, entah males jawab atau emang nggak tau lokasinya.

"Oke, sepertinya kalian belom tau. Kita akan kesana bareng-bareng. Dimulai dari kelompok satu silakan berdiri trus ikutin kakanya ya, lalu kelompok berikutnya."

Sepanjang perjalanan gue mikir, bakal seperti apa ruko yang bakal ditempatin untuk sementara waktu sama sekolah gue. Sampai disana, gue tercengang sama ruko yang bakal gue tempatin. Sengaja gue tembelin hurupnya biar lebih mendramatisir.

Ckck, sambil melihat itu ruko. Gue melanjutkan pemikiran gue, dosa apa gue nyampe sekolah ditempat kayak begini ketauan gue sekolah dibelakang rumah dah.

Sumpah dah, itu 3 ruko berlantai 2 yang menjadi 1 adalah sekolah gue. Walaupun sementara tapi yaa tetep aja agak gimana gitu.

Agak miris memang, tapi gue berusaha menikmatinya. Gue memilih kursi ditengah supaya nggak terlalu deket dengan meja guru.

"Haii, nama lu siapa?" tanya orang yang disebelah gue sambil ulurin tangan

"Panggil aja Ratu" kata gue sambil nyalamin tangannya

"Ratu? Itu nama lu?" dalam hati gue ngabatin 'ini orang kupingnya masih normal kan?'

"Lah emang ngapa dah? Nama lu siapa dah?"

"Oh, sorry. Gue Liana"

"Dari SMP mana?" tanya gue, nggak ada salahnya kan ngakrabin diri sama orang disebelah gue

"Selayer, tau kan? Lu dari mana?"

"Dari 32."

"Tinggal di Perum 3?"

"Enggak, gue di wisma jaya"

"Oouh ya, ntar lu pulang sama siapa? Mau bareng?" dalam hati gue ngebatin 'akhirnya ada yang mau kasih gue tebengan'

"Maaf ya, lain kali deh. Gue ntar pulang bareng Aul " tunjuk gue pada salah satu cewe yang ada diruangan

"Selamat pagi, Anak-anak." sapa seorang pria botak bertubuh tambun pake kacamata yang baru saja masuk keruangan yang bakal gue sebut ruang kelas

"Nama saya Jumran Al-harris. Saya disini ngajar Kimia. Sebelumnya saya harap kalian tidak kecewa masuk kesekolah ini," ucapnya dengan senyum dan ada jeda dikalimatnya, "Baik, gapapa kan. Kalau hari pertama sekolah langsung belajar?" Mampus aja lu, hari pertama langsung dikasih Kimia, "Kalau ada yang penting silakan langsung dicatat."

Pria itu mulai menjelaskan tentang susunan materi, apa itu kimia, ruang lingkup kimia, dan..
"Peranan Ilmu Kimia dalam kehidupan sehari-hari ada 3, yang pertama : Dapat menghasilkan pupuk, detergen, shampo, sabun, pembersih lantai, PVC, plastik dll. Yang kedua : Mengatasi pembuatan garam dapur, yang terakhir : Dapat membuat alat-alat anti korosif." dan hal ini harus gue catet

"Kalian tahu, diluar sana ada jenis makanan atau minuman yang mengandung Aspartam, saya kasih contoh dulu deh, contohnya Natrisari, Teh Jyus. Saya mau kalian cari contoh yang lain, minimal 20 jenis. Minggu depan dikumpulin. Ada yang ingin bertanya?" seisi ruangan diam, termasuk gue

"Sepertinya kalian sudah paham. Kalau begitu selamat siang." ucapnya sambil tersenyum

"Gilakk, hari pertama langsung dpet tugas? Ckck" ucap Aul yang kebetulan duduknya nggak jauh dari gue

"OUY... LU PADA NGGAK MAU MILIH KETUA KELAS? " teriak orang belakang, pas gue nengok ternyata dia anak cowo. Ketahuilah, dikelas gue cuma ada 4 anak cowo. Sengaja gue tebelin biar lebih mendramatisir. Haha

"ADA YANG MAU NYALONIN DIRI NGGAK?" suara teriakan kembali terdengar, tapi kali ini pas gue cari asal suaranya ternyata dari salah satu anak cewe. Namanya Rosi, kalau gue nggak salah inget.

Gue natap si Rosi, terus si Rosi juga natap gue, yang parahnya dia natap gue sinis. Kan syalalan. Dia maju kedepan, deket meja guru, trus dia nanya hal yang sama ke temen-temen. Nggak ada yang salahkan,kalau gue nganggep orang-orang yang ada dikelas gue dengan sebutan temen, terlepas dari deket atau enggaknya gue sama mereka.

Terus tetibanya si Rosi maju, ada wanita cantik yang masuk ke kelas, menurut gue dia itu salah satu guru yang bakal ngajar dikelas gue. Ada yang bikin gue khawatir kalo ternyata dia beneran ngajar dikelas gue nantinya. Wajahnya terbilang cantik, sorot matanya yang tajam dibingkai frame warna hitam, dan syalannya lagi atmosfer pas dia masuk mendadak dingin serta hening, seketika gue bergidik mengingat guru gue pas SMP yang memiliki ciri yang sama yang selalu ngomelin temen sekelas gue cuma gegara sampah berserakan. Fix, secara fisik mereka mirip.

"Aduh, maaf bu" ucap si Rosi pas tau ada guru masuk lalu dia kembali ke kursinya

Wanita cantik yang bakal ngajar dikelas gue, menatap ruangan kelas dengan sorot mata yang tajam. Dia berjalan mendekati meja guru, matanya masih memindai isi kelas gue, kedua tangannya dilipat di depan dada.

"Perkenalkan nama saya Yunitria, saya lulusan S1 Ners Keperawatan, sekarang saya berkerja disalah satu Rumah Sakit di Jakarta Timur. Saya sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Saya dikelas ini mengajar Laboraturium Dasar Keperawatan dan Konsep Dasar Keperawatan," ada jeda dalam ucapannnya, dia udah nggak lagi berdiri di deket meja guru melainkan keliling ruangan, melewati lorong kursi di kelas, "Saya punya aturan khusus untuk kalian, khususnya dikelas saya tapi kalau mau dipake di pelajaran lain saya nggak masalah. Pertama : Saya mau yang non muslim rambutnya di pasangin harnet, yang muslim wajib pake ciput. " Gue mulai ngebatin 'pasti syaratnya lebih dari satu'

"Kedua : Wajib pake jam tangan, Ketiga : Tolong kukunya di pendekin, Keempat : Pakai Nametag, nanti bakal dikasih dari sekolah, Yang terakhir : Pakai sepatu hitam."

Dalam hati gue beristigfar, dan bertanya-tanya 'Mengapa emak gue masukin gue kesekolah ini?'

****
Ini pertama kalinya buat gue ngepublish cerita. Masih banyak kesalahan dalam penulisan, alangkah baiknya jika kalian berbaik hati untuk memberikan saran dan kritikan nya untuk cerita ini, agar cerita ini jauh lebih berbobot.

Dukungan kalian adalah penyemangat untuk gue.

Akhir kata, gue ucapkan selamat malam.

- Terimakasih -

Lika-liku anak SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang