29

3.1K 307 25
                                    

"Mau abang potong lagi itu juniornya hmm?"Tiba tiba suara Pak Lay yang membuat Diva dan samuel menatap ke arah depan dan itu muka Pak Lay serem banget.

Samuel yang denger abangnya yang udah kaya macan langsung sembunyi di belakang Diva.

"Pak"Panggil Diva

"Hmm"

"Marah?"Tanya Diva

"Gak"Jawab Pak Lay sambil jalan ke kulkas.

"Beneran pak?"

"Kamu tuli ya tidak dengar kalau saya sudah bilang gak!"Ketus Pak Lay yang bikin Diva kaget.

Setelah itu Pak Lay meninggalkan dapur dan membawa segelas susu putih kesukaannya menuju ruang tamu sedangkan yang di dapur hanya bisa mengelus dada sabar atas tingkah suami laknatnya itu.

"Untung gue bukan istri durhaka coba kalo gue durhaka udah gue bogem tuh muka"Titah Diva pelan sambil jalan ke kamarnya.


Setelah sampai di kamarnya Diva rebahan di kasur dan menutup mata sejenak yang akhirnya ada ketukan pintu yang membuat Diva menghela nafas.

Tok tok

"Masuk"

"Apa kamu ingin menjadi istri yang durhaka Diva Aletta?"Ucap Pak Lay dingin.

Diva yang kaget langsung membuka matanya dan bangun dari rebahannya.

"Maksud bapak apa?"Tanya Diva bingung.


"Pijatkan saya sekarang"Ucap nya dingin sambil keluar kamar.

Diva yang mengetahui hal itu langsung mendengus panjang karna hari ini hari melelahkan.

Pak Lay sudah tengkurap di ranjang nya sendiri dan dia tau Diva sudah masuk ke kamar nya.


"Pak?"Diva memastikan kalau Pak Lay belum tidur.

"Hmm"

"Oh belum tidur ternyata"Titah Diva.

"Cepat pijat saya"Ucap pak Lay ketus.

"I-iya Pak ini mau di pijat"Jawab Diva sambil gugup karna Pak Lay menurutnya menyeramkan seperti biasanya dan Diva pun naik ke ranjang dan memijat bahu Pak Lay.


"Kamu gak kuliah?"Tanya Pak Lay tiba tiba

"Saya pak?"dengan bodohnya Diva menanyakan balik.

"Iyalah bego siapa lagi kalau bukan kamu emang saya lagi berbicara dengan orang lain selain kamu jangan mentang mentang kamu sudah lulus sekolah jadi otakmu sudah tidak di pakai"Ketus Pak Lay yang bikin Diva hatinya dongkol.



Tak terasa Diva sudah meneteskan air mata nya karna perkataan Pak Lay membuat Diva sakit hati dan sesak rasanya mendengar perkataan itu.



Pak Lay yang merasa Diva aneh dan diam tidak memijatnya lalu Pak Lay balik badan dan melihat Diva menangis dalam diam serta mengalihkan pandangannya.



Pak Lay kaget tapi setelah itu dia kembali seperti biasa karna gengsi nya lebih tinggi dari pada kasihannya kepada Diva.


"Kenapa kamu?"Tanya Pak Lay bingung


"Gpp"Jawab Diva ketus.


"Saya tanya kamu kenapa menangis"Tanya Pak Lay sambil menarik bahu Diva agar menghadap ke Pak Lay.

My Teacher Is My Nampyeon -LayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang