"Kak Gaga hikss... Bangun ka!"
"Kakak ga boleh tinggalin Aril sendirian! Kaka udah janji mau jagain Aril! Ka Gaga buka ga matanya? Kalau engga Aril bakal marah sama kaka! Kaaaa... Hikss ...Hikss ... Hikss"
Tangis Aril pecah, raungannya memenuhi ruangan IGD ini. Aril merangkum wajah Angga dengan kedua tangan mungilnya. Lalu menempelkan keningnya pada kening Angga.
"Kaa.. Hikss.. Hikss.. Ka bangun bilang ke semua orang kalau kaka masih hidup, bilang ka, bilang! Hikss.. Hikss.."
Aril kembali memeluk tubuh Angga, menenggelamkan kepalanya disana. Lalu tiba-tiba ia menempelkan telinganya tepat di jantung Angga. Berharap ada keajaiban, jantung itu kembali berdetak. Lama Aril melakukan itu tapi sama, nihil. Jantung itu tak akan berdetak untuk kali kedua. "Ka gaga.. Aril.. Aril sayang sama kakak!.. Kaka bangun makanya Hikss.. Kita makan ice cream lagi kak.. Kita.. Kita.. Hikss.. Hikss..." Aril mencium kening Angga lama. Membuat setiap orang yang melihatnya menitikan air mata.
Disana, Tata berdiri sambil mengeluarkan air mata, ia sayang Angga, tapi ia sadar ada wanita yang lebih menyayanginya. Ia sedih tapi ia juga sadar ada wanita yang lebih sedih dari kesedihannya. Ia melihat setiap gerakan Aril, setiap ucapan Aril. Betapa tahu ya Tata, jika Aril dan Angga saling menyayangi.
"Angga anak Mama..." Tata melihat ke arah pintu. Disana, orang tua dari Angga telah tiba. Aril yang mendengarnya, langsung mengurai pelukan, dan berjalan mundur. Memberi akses untuk kedua orang tua Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (Pandu)
Novela Juvenil"Mencintai lelaki pembalap memang bukan impianku, bahkan sedetik pun tak pernah aku berpikir mencinta. Tapi, Tuhan maha kuasa bukan? dengan mudahnya ia membolak-balikan hati yang kaku ini." -Shesaril "Balap motor adalah separuh hidupku, soal wanita...