12. Dia Kembali

526 31 1
                                    


   Hari ini, Rio datang untuk menemui Ify setelah hampir tiga minggu mereka tidak pernah bertemu karena Rio yang sibuk mengurus kerajaan setelah ayahnya meninggal dua minggu lalu.

"Ify, apa kau merasa ada sesuatu yang aneh sejak meninggalnya ayah ku? Semakin hari udara semakin dingin dan gelap. Ku pikir semua kejadian yang terjadi disekitar kerajaan beberapa waktu lalu ini adalah suatu pertanda, termasuk kedatangan mu yang tiba-tiba." Rio menghela nafas lelah.

"Yah, aku pikir juga gitu. Semua makin aneh dari hari ke hari. Oh iya Rio, apa kamu udah dapet info? Kamu masih simpen buku itu gak?" Ify jadi teringat dengan buku tua itu.

"Sama sekali belum ada info yang ku dapat, dan masalah buku itu masih ada pada ku atau tidak? Tentu saja buku itu selalu ada dengan ku, bahkan selalu ku bawa."jawab Rio sambil mengeluarkan buku itu.

"Apa boleh aku pinjem? Siapa tau aja aku bisa dapet petunjuk atau apa gitu dari buku itu."

"Silakan saja. Tapi aku tidak yakin kalau kau bisa mendapatkan suatu info dari buku itu. Aku sudah membaca buku itu, tapi aku tidak menemukan apa-apa selain sejarah kerajaan yang ditulis didalamnya."jelas Rio pada Ify sambil menyerahkan buku yang dipegangnya.

"Itu kamu, bukan aku. Siapa tau aja kalau aku pegang bisa dapet petunjuknya." Ify mulai membuka buku dan membaca dengan teliti disetiap lembarnya, berharap dia akan menemukan sesuatu dalam buku tersebut.

   Cukup lama Ify fokus pada buku yang dibacanya, hingga dia melupakan keberadaan Rio yang masih ada di sampingnya. Tepat dihalaman terakhir, Ify melihat sobekan selembar kertas lusuh.

"Ini seperti peta ya, Yo." Ify menunjukkannya pada Rio.

"Kau benar, kalau diperhatikan tempat didalam peta ini seperti menunjuk pada rumah pohon yang ada didalam hutan waktu itu." Rio memperhatikan dengan teliti, dan menurutnya peta itu menunjukan ke arah rumah pohon yang waktu lalu didatanginya bersama Ify dan Iel.

"Kenapa kita gak coba aja kesana dulu. Mungkin disana ada petunjuk?"ucap Ify pada Rio yang memperhatikannya.

"Baiklah, dan semoga saja disana kita bisa mendapatkan suatu info." Ify hanya menganggukan kepala dan berjalan mengikuti Rio.

✴✴✴✴✴

"Untuk saat ini lebih baik kau pulang saja ke rumah teman mu itu, Shilla. Karena mereka sedang berusaha untuk mencari mu. Dan aku akan memberikan sedikit waktu pada mereka untuk merasakan ketenangan sebelum mereka mati ditangan ku."

"Baiklah Bunda, aku akan pergi sekarang." Shilla, dia langsung pergi dari dalam rumah. Sedangkan orang yang dipanggil bunda olehnya, tersenyum sinis melihat kepergian Shilla.

"Setelah semua urusan selesai, kau pun akan bernasib sama seperti mereka Shilla, karena aku sudah tidak lagi membutuhkan mu."

✴✴✴✴✴

    Agni dan Sivia sedang ada di dalam kamar Sivia. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain, karena Ify langsung mengenalkan mereka sewaktu Sivia pulang ke rumah dipagi harinya. Dan saat ini mereka sedang menunggu Ify pulang dan mencari cara agar mereka bisa segera menemukan Shilla yang sampai saat ini belum juga pulang. Membuat Ify dan Sivia semakin dilanda dengan rasa takut.

"Apa kau tau, tempat apa saja yang biasanya dikunjungi oleh, Shilla? Mungkin kita bisa mencarinya disana."tanya Agni pada Sivia.

"Aku tidak tau sama sekali tentang, Shilla. Dia adalah orang yang sangat tertutup pada ku dan Ify. Dia tidak pernah menceritakan apa-apa tentang kehidupannya atau apa pun itu pada kami. Hingga aku dan Ify tidak tau apa-apa. Bahkan dia juga jarang bicara, tidak seperti aku dan Ify yang sedikit berisik." Sivia menghela nafas panjang.

Secret Book{✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang