Prolog

850 62 5
                                    

Juli, 2018

Seolah kembali terkenang
Rasa sialan ini datang
Aku mencoba berpikir dengan tenang
Apa yang dia lakukan kadang membuatku berang

Dia tidak pernah mengekang
Tidak juga menendang
Terkadang yang dia katakan dapat membuatku terbang
Bahwa dia tak ingin aku hilang

Sekarang aku merasa dibuang
Oleh rasa yang tak mau hengkang

Ah! betapa bodoh aku atau betapa brengseknya dia?

Mataku tertuju pada satu laki-laki yang berhasil memporak-porandakan hatiku beberapa bulan ini. Dia terlihat tenang dengan menggunakan seragam polisi pelajar yang ia kenakan sekarang.

Menunggu giliran untuk menampilkan demonstrasi ekstrakulikuler kepada para siswa kelas 10.

Aku duduk dipinggir gazebo. Saat ini, penampilan tari tradisional dan modern dance sedang tampil ditengah lapangan. Tapi mataku tetap saja tak mau beralih dari satu-satunya lelaki yang selalu membuatku bingung.

Ingatan ku melayang pada masa-masa itu. Masa indah dan pahit berdatangan sekaligus. Dan dari sinilah kisah kami dimulai. Kisah yang bahkan aku pun tak tau akhirnya akan seperti apa.

Bisakah aku bersamanya? Sementara disini bukan aku pemeran utamanya

Bukan Pemeran UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang