Mei, 2018
Harusnya aku sedang berguling-guling di kasur sekarang. Menikmati minggu pagi ku yang indah dan damai tanpa memikirkan kegiatan.
Tapi acara pameran seni angkatanku tidak bisa diundur-undur lagi. Besok adalah hari pelaksanaannya. Otomatis hari ini kami gladi bersih untuk semua penampilan seni dan mendekor stand kelas kami masing-masing.
Aku bergegas mandi dan siap-siap. Malam tadi, Izan menawarkan diri untuk menjemputku.
Demi langit dan bumi, aku sangat senang saat itu.
Bagaimanapun juga aku telah menaruh rasa padanya. Sayangnya, aku juga tidak mau merepotkan dia, aku harus tetap sadar diri. Disebabkan rumahnya juga jauh dan tidak searah dengan rumahku jadi lah aku berangkat sendiri karena ternyata dia ada keperluan dengan ekskul poljarnya.
Aku sampai disekolah pukul 11 siang. Kami langsung mendekor stand untuk hari esok. Ini pengalaman tak terlupakan karena ketika sekolah menengah pertama disekolahku dulu hanya diadakan pameran makanan, bukan pameran seni.
Usai mendekor, mondar-mandir membeli banyak keperluan untuk besok dan makan bersama. Aku dan Nadila beristirahat digazebo.
Drrttt!
Agas: Hp ku lowbet. -izan
Lucunya. Apa harus sampai ngabarin lewat hape orang?
Aku tertawa kecil dalam hati. Izan benar-benar penuh kejutan.
Afa: di cas atuh
Agas: iya ini juga lagi di cas
"Dil" panggilku pada Nadila yang sedang sibuk menonton youtube offline.
"Apa Fa?"
"Cowok kalo sampe ngabarin ke cewek lewat hp orang lain tuh kenapa ya?"
"Ya berarti tuh cewek spesial lah, sampe dikabarin gitu. Emang sih sesepele apapun, kabar itu penting"
Aku terdiam. Iya juga ya.
Ah, Izan. Apa aku harus terus berpura-pura tidak sadar bahwa kamu sudah ada yang punya?•••
a/n
Wahahahaha gemesh :((
Vote&comment yaaaa!
C u
Salam sayang,
syvaadelia
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pemeran Utama
Teen FictionBagaimana rasanya menjadi yang kedua? Perusak hubungan orang? Perebut pacar orang? Sudah, tenang. Ia hanya figuran yang tak mungkin jadi pemeran utama wanita dalam ceritanya.