Mei, 2018
Izan: aku dibelakang kamu
Afa: i know :)
Izan: iya atuh kalo tau mah
Kami sedang berada dilapangan yang sudah ditutup oleh tenda dan menjadikannya teduh. Menonton gladi bersih penampilan tari tradisional dan modern dari setiap kelas.
Aku berada di barisan depan bersama teman-teman kelasku. Izan berada dibelakang bersama panitia-panitia yang lainnya.
Ketika aku menoleh ke arahnya, dia melihatku dan tersenyum.
Otomatis aku langsung memalingkan wajahku. Dan berpura-pura fokus menonton penampilan.
Drrtt!
Izan: mau fotbar gak?
Afa: fotbar?
Izan: foto bareng sayang
Gausah pake sayang juga dong :(
Afa: dimana?
Izan: Dikelas atas aja yuk?
Mataku langsung mencari Izan, dia sudah berjalan ke lantai atas bersama Agas.
"Dil, temenin yuk" ajakku pada Nadila
"Kemana?"
"Ke kelas atas"
"Ngapain?"
"Udah ikut aja yuk" aku menarik lengan Nadila tanpa memikirkan wajah bingung yang ia tampilkan.
Sesampainya dilantai atas, suasananya malah awkward. Aku dan Izan benar-benar saling salah tingkah.
"Jadi lo ngajak gue kesini buat jadi tukang poto kalian nih? Dibayar berapa gue?" dumel Nadila
Agas yang juga berada disana tertawa. "Iya dil, sama kok aku juga jadi potograper nih"
"Yaudah ayok cepetan dipotoin nih, gaya napa yang mesra gimana sih"
Aku bersampingan dengan Izan sekarang. Memasang senyum termanis yang kupunya untuk dipotret dan diabadikan sebagai foto bersama kami untuk pertama kalinya.
•••
a/n
WKWKWKWK
EMANG MANTUL SI AFA INI
fotbar ama cowo orang
Wkwkwkwkw
Yaudahlah :v
Vote&comment jan lupa!
Salam sayang,
syvaadelia
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pemeran Utama
Teen FictionBagaimana rasanya menjadi yang kedua? Perusak hubungan orang? Perebut pacar orang? Sudah, tenang. Ia hanya figuran yang tak mungkin jadi pemeran utama wanita dalam ceritanya.