십 ● Sepuluh

261 46 21
                                    

"Oh," gumam Changsub saat melihat sebuah poster di pinggir jalan. Ia membaca poster yang tampak sangat berbeda dari semua poster yang sedang memenuhi Jinhae saat itu. Itu sebuah poster biru diantara poster merah muda yang berhubungan dengan festival musim semi Jinhae, yang akan berakhir sekitar dua hari lagi.

"Korea Skateboard Competition, ya. Tahun ini di Changwon, ternyata. Lumayan dekat."

Rasanya, ia seperti punya kenangan dengan kompetisi ini.

Tapi, ia tidak ingat. Jadi, ia kembali saja pulang ke rumah. Di dalam tas plastik yang dijinjingnya, ada beberapa eskrim dan keripik kentang. Siang ini, ia akan bertanding dengan Yook di game komputer. Jadi, ia membeli beberapa persiapan.

Sejak hari dimana ia memberikan skateboard-nya pada Yook Sungjae, ia tidak lagi menemui anak itu. Ia juga menjelaskan pada Yook betapa sulitnya membawanya ke rumah dan mempertemukan mereka. Yook memang merasa, mungkin jika mereka bertemu, Yook yang hanya separuh ini akan hilang dan bergabung dengan Yook Sungjae yang itu. Namun apa boleh buat. Yook Sungjae yang itu sangat keras kepala. Sudah disogok dengan skateboard mahal pun ia tidak mau. Dia sendiri tidak bisa keluar dari kamar Changsub dan tak dapat menolong apapun. Jadi, tak ada rencana lain dalam waktu dekat yang bisa mereka pikirkan.

Lagipula, tanpa mereka sadari kini mereka jadi lebih dekat. Changsub sudah tidak terlalu pelit meminjamkan bajunya. Yook kini bisa memakai baju lain selain hoodie GAME OVER OOH AAH! itu. Ia juga ikhlas membagi shampoo aroma stroberinya. Yook pun rajin bantu membersihkan kamar Changsub, sampai-sampai Soo merasa heran kenapa akhir-akhir ini kamar itu jauh lebih layak huni dari sebelumnya tanpa campur tangannya.

"Oh, Hyung wasseo? Hyung sudah datang."

Changsub menyerahkan plastik belanjaannya pada Yook. "Aku beli baterai lagi. Coba kau pasangkan pada jam-nya."

"Heungg, ini sudah baterai yang ke tujuh. Kurasa jammu rusak, Hyung. Bukan baterainya yang salah.

"Itu baterai merek paling bagus. Coba saja dulu. Kalau gagal lagi, aku akan membawanya ke tempat perbaikan jam."

Changsub menjilat eskrim stroberinya sambil memandang layar komputer. Ia harus bersiap-siap untuk pertandingan antara dirinya dan Yook. Permainan apalagi kalau bukan Dungeon Rider level terakhir, Magenta. Mereka sudah mempelajari cara menamatkannya di internet selama dua malam, dan kini mereka akan bertarung siapa yang lebih cepat menyelesaikannya.

Tapi iklan itu muncul lagi di layar komputer. Kompetisi Skateboard se-Korea, yang ternyata dimulai hari ini di Changwon, kota sebelah. Changsub memandang sebentar iklan itu dan memikirkannya sambil terus menyantap eskrimnya.

"Apa yang aneh dengan ini...."

Yook yang sibuk mengganti baterai jam beker ikut melihat layar komputer. "Waeyo, Hyung? Kau ingin ikut kompetisinya?"

"Ani. Hanya saja aku merasakan sesuatu. Aku tidak mengerti."

"Kalau begitu, kau harus siap-siap melawanku. Beberapa hari ini aku merasa lebih bertenaga dari biasanya. Hyung, apa kau siap kalah dariku?"

"Jangan bermimpi, Yook."

Setelah menyerah dengan baterai dan jam, perlombaan pun dimulai. Yook bermain lebih dulu. Jari-jarinya menari di atas keyboard seperti akan menghancurkan benda itu dengan tangannya yang besar. Ia cepat sekali. Level Magenta yang tak terkalahkan itu akhirnya selesai dengan catatan waktu enam menit tiga puluh dua detik.

Kini giliran Changsub. Ia bermain dengan serius dan bersemangat. Tapi, hanya selama tiga menit. Setelah ia menyelesaikan hampir separuh permainan, pikirannya mulai tidak fokus. Ia kehilangan dua nyawa dengan melompat ke api dan kalah bertarung dengan monster Kastil Magenta itu. Yook yang merasa irama permainan Changsub berubah akhirnya bertanya, "Hyung, gwaenchanayo? Kau bermain buruk sekali."

11:11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang