6

196 33 0
                                    

Jam 03:00. Sebagian besar penghuni gedung asrama SSS sudah menjelajah jauh di alam mimpi di kamar masing-masing. Miku juga tadinya sudah bermimpi sampai akhirnya ia terbangun tiba-tiba. Kebiasaannya bangun tengah malam untuk minum air muncul.

Ia segera berjalan menuju dapur yang berada satu lantai di bawah kamar asrama Tim Keyaki. Dapur yang akan ia tuju adalah dapur yang khusus disediakan untuk Tim Keyaki. Dapur umum tersambung dengan ruang makan yang berada di lantai yang sama, hanya berbeda lorong. Karena sudah tengah malam ia tidak bisa menggunakan lift. Jadi ia memilih melewati tangga.

Sesampainya di dapur ia langsung menuju & membuka kulkas mencari minuman yang ia ingin. Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang aneh di belakangnya.

Tring..

Miku segera berbalik. Ia merasa mendengar suara gelas yang disusun di atas meja dapur seakan dipukul atau seperti saling bersenggolan. Ia segera menuju meja itu untuk memastikan. Tidak ada siapapun di balik meja. Lalu bagaimana gelas-gelas ini bisa berbunyi?

Segala macam pikiran muncul di benak Miku, membuatnya berdebar karena was-was, dan sedikit takut. Ia menoleh ke kanan kiri. Memastikan tidak ada sesuatu yang aneh.

"Ah, Mana mungkin ada hantu di gedung secanggih ini"  batinnya menenangkan diri.

Ia melanjutkan acara minumnya yang tertunda. Tanpa sadar ada tangan yang menepuk pundaknya dari belakang. Miku merasa seakan nafasnya berhenti saking tegangnya. Pikiran-pikiran buruk yang sempat hilang kembali merasuki benaknya kembali.

"KYAAA...!!!!!" Ia berteriak tanpa sadar.

Ia menoleh sambil melompat kaget. "Astaga! Nao..!!"

Di hadapannya kini terlihat Nao sedang menahan tawa gelinya. Ia benar-benar merasa lucu dengan tingkah Miku barusan. Apalagi ekspresi kaget campur takut yang ditunjukkannya.

Ia memang tadi sengaja sembunyi-sembunyi di belakang Miku sambil iseng menyenggol gelas untuk menjahili gadis itu. Saat Miku menoleh ia cepat-cepat merunduk di balik meja & segera merangkak ke belakang Miku.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Miku yang belum hilang kagetnya.

"Kau sendiri? Ngapain malam-malam di dapur asrama Tim Keyaki?" Tanya Nao balik.

"Aku.. Aku biasa haus saat tengah malam. Jadi aku selalu ke sini untuk minum," jawab Miku.

"Tunggu dulu, yang tadi itu.. perbuatanmu, kan?" Tuduh Miku.

"Ha..ha..ha.. maaf.. maaf. Ya, itu tadi aku. Habisnya ekspresi terkejutmu tadi itu lucu sekali, tahu. Ha.. ha.." Nao tak dapat menahan tawanya saat membayangkan respon Miku tadi.

"Dasar kau.. itu tidak lucu,"

Nao yang tadinya masih tertawa-tawa seketika terdiam. Raut wajahnya menjadi tegang, dan keningnya sedikit berkerut.

Miku yang seolah melihat Nao tidak memperdulikannya menjadi kesal. "Hei, dengar tidak?" Ia melambaikan tangannya di depan Nao.

"Apa yang kau lihat?" Tanya Miku akhirnya saat menyadari bahwa Nao sedari tadi melihat ke belakangnya. ia ikut menoleh ke belakang, tidak ada apapun atau siapapun.

"Tadi.. sepertinya aku lihat seseorang lewat di sana," jawab Nao akhirnya.

"Hei, cukup jangan menakutiku lagi," Miku mengira Nao masih bercanda.

"Siapa yang mau menakutimu. Aku benar-benar melihat orang tadi. Ia memakai seperti sebuah jubah & berjalan di sana. Hanya aku kurang jelas melihatnya karena orang itu keburu belok," jelas Nao. Kini ia yang jengkel karena Miku tak mempercayainya.

THE SAKAMICHI'S SPIONASE SCHOOL (SSS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang