83

550 24 23
                                    

Special short message!

Dear my bestfriend

Bahkan mataku sudah berkaca-kaca ketika aku baru saja menuliskan judulnya. Aku tahu aku memang cengeng, tapi air mataku tidak akan jatuh semudah ini kecuali untuk hal yang begitu berharga untukku. Kau pun akan hal itu. Terkadang kau lebih mengeti diriku dari pada aku sendiri, aku tidak pernah tahu jika sekarang kita sedekat ini, hingga aku bisa menumpahkan seluruh air mataku saat melihat kau pergi.

Satu tahun, ah tidak, banyak tahun sudah kita lewati bersama 'kan? Jadi apa tanggapan kalian tentang sahabatmu ini. Kuharap bukan tanggapan buruk yang akan kau berikan, jika pun iya aku akan sangat bersyukur untuk itu. Entahlah, melihat kau tertawa itu begitu menyenangkan apalagi ketika kita melakukan hal gila bersama-sama. Aku bisa menjadi begitu senang saat itu juga.

Kenangan kita bersama-sama dengan hari penuh warna tiap detiknya mengingatkanku tentang perpisahan. Detik itu pun aku berpikir jika kita tak akan selamanya bersama. Tak akan ada halaman baru sebelum kita membalikkan halaman lama dari sebuah buku. Aku tersenyum kecil, ah mengapa waktu cepat berlalu. Padahal aku ingin waktu berhenti sebentar dan kita berpelukan seperti orang yang akan berpisah. Kurasa itu cukup.

Kau bohong! Ya aku berbohong soal itu. Itu tak cukup. Kau sahabatku, keluargaku, saudaraku tapi mengapa keluarga harus berpisah. Apakah ini adil? Aku mencoba menerimanya, memendam dalam hatiku sampai hari itu tiba. Mereka telah mengumumkan jika kita harus berpisah, kau pergi jauh di sana sementara diriku tetap berdiri di sini.

Bisakah kau tetap tinggal di sini? Kita bisa melakukan berbagai kegiatan sebagai sahabat. Kau akan bercerita tentang orang yang kau sukai, membicarakan gosip terhangat di sekolah, berfoto bersama saat kita liburan atau saling cuhat tentang masalah yang kita hadapi. Bisakan kita mengulang semuanya. Aku merindukan masa itu.

Ah sudah lah, takdir sudah berkata dan kita harus mengikutinya. Aku tak memaksamu selalu mengabariku ataupun menceritakan masalahmu kepadaku mulai saat ini, kau sudah lama ada di sampingku dan kukira kau sudah mulai bosan. Sekarang teman baru menantimu, lingkungan baru akan menyertaimu. Pergilah, aku akan memberikan senyuman termanis untuk mengantarmu pergi.

Jangan hiraukan sahabat lamamu ini, melihatmu selalu mengingatku sudah cukup untukku. Aku hanya berpesan kepadamu tentang satu hal, jagalah persahabatan seperti kau menjaga api yang membakar sumbu pada lilin, jangan membuanya membakar sesuatu yang akan membuatnya menjadi abu atau jangan buat api itu merasakan dinginnya air hujan. Kau tahu saat lilin itu habis, dia tidak akan mati, meski komunikasi terputus oleh waktu kenangannya tak akan pernah hilang. Dia akan tetap ada seperti lilin tanpa api. Dan pada akhirnya lilin itu akan terganti dengan yang baru. Menyala kembali, meski kecil tapi bermanfaat bagi orang lain.

Rupanya aku sudah banyak mengoceh di sini, kau tau lah bagaimana diriku. Terkdang suka tidak jelas dan menyusahkanmu. Terima kasih sahabat, kau akan selalu ada di brangkas kenangan milikku, teekunci rapat dengan sandi persahabatan kita. Di sini, dari kejauhan aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu.

Dari sahabatmu yang sangat menyayangimu

××

Buat teman-temanku dimanapun kalian berada, aku menulis ini untuk mengutarakan isi hati dari sahabat kalian yang tak pernah tersampaikan. Hargai mereka jika merka tulus padamu. Jangan sia-siakan mereka karena tidak akan ada orang yang sama dan melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya.

IXE

Seriosa Nada (Quotes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang