-4 Ngamuknya Pak Ben!

3.3K 188 10
                                    

(Masih) Sam's POV...

Jam istirahat pertama, entah kenapa semua siswa dikumpulin dilapangan. Anehnya, yang nyuruh ngumpul itu Pak Ben. Bukan kepala sekolah.

"Kalian semua!" kata Pak Ben, gila kayaknya ni Bapak Ganteng lagi marah besar.

"Diantara kalian semua siapa yang naro bunga teratai dikolam renang sekolah?"

Semua orang gak ada yang berani jawab, karena emang gak tau. Gue cuma ngelirik si Roy yang berdiri disamping gue. Dan anehnya si Roy gak ngerasa bersalah lagi. Untuk kesekian kalinya gue ngalah dan sadar, si Roy lebih pinter dari gue. Titik!

Tiba-tiba Bu Teratai ehh Bu Mawar datang menghampiri Pak Ben, mereka kayak lagi ngomongin sesuatu. Dan Bu Mawar pergi, amarah Pak Ben agak mereda.

"Baiklah, kalau gak ada yang mau ngaku. Gak papa. Tapi buat kalian yang ngerasa naro bunga itu, segera temui saya di ruang guru. Dan saya akan memberi kalian hadiah atas kejujuran kalian. Terimakasih!"

Akhirnya kami di bubarkan lagi. Dan berselang beberapa detik. Kami disuruh keruangan Pak Zack sekarang.

"Siapa yang naro bunga teratai itu dikolam?" tanya Pak Zack dengan raut muka sedikit kesal.

Gue sama si Boy langsung nunjuk manusia ditengah kami. Si Roy.

"Rooy.." pekik Pak Zack. Anehnya, manusia so ganteng itu malah keliatan tenang tenang aja.

"Kenapa kam--"

"Diam,pak!"

Gila, si Roy berani motong omongan Pak Zack.

Lalu si Roy beranjak dan dia kayak bisikin sesuatu gitu ke Pak Zack. Beberapa detik berikutnya, Pak Zack langsung tersenyum semringah.

"Ide bagus, sudah sana temui Pak Ben," perintah Pak Zack.
Dan dengan PD nya si Roy langsung nyelonong gitu aja.

"Tunggu apa lagi, ikuti Rohani!" geram Pak Zack sambil memukul mejanya. Gue sama si Boy pun cepet nyusul tuh biyawak sakti.

Roy's POV...

Gue yakin rencana gue kali ini pasti berhasil bikin Bu Mawar klepek-klepek sama Pak Zack. Indahnya sekolah tanpa bayar SPP.

Kuping gue mulai gersang, dari tadi tanduknya Upin&Ipin terus gentayangan disamping gue. Mana nafasnya bau bensin banget.

"Boy, lo jauhin dikit napa. Gue buru-buru nih. Lo jangan ganggu," gue coba ngusir si Boy dari hidup gue.

"Elahh,Roy. Gue sama si Sam disuruh Pak Zack ngikutin lo."

Masa bodo soal mereka. Sekarang gue fokus ke misi.

Diruang guru, gue liat Pak Ben lagi sibuk sama laptop nya.
Dan dimeja berikutnya, Bu Mawar sedang melakukan aktifitas yang sama. Dimeja berikutnya ada Pak Ruslan yang terhanyut dalam dunia mimpinya. Bagus sekali!

"Assalamualaikum," ucap kami bertiga didepan pintu yang tak tertutup.

"Walaikumsalam, masuk."

Kami bertiga langsung mendekati Pak Ben. Gue sih gak takut ea.

Boy,'s POV...

Gue bingung sama cara kerja otak si Roy. Dia mau nyerahin diri gitu aja ke Pak Ben. Tuh bocah bosen hidup?
Tapi dengan modal cinta gue ke Gigi Hadid, gue yakin rencana si Roy pasti ajip banget.
Kita semua dibikin semakin bingung, tiba-tiba ekspresi si Roy berubah jadi panik, gila! Ni bocah berbakat banget jadi Astronot. '-'

Guru Somplak & Murid KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang