-5 Kebahagiaan Pak Zack

3.2K 198 4
                                    

Roy's POV..

Untuk yang kesekian kalinya, kami bertiga dipanggil ke ruang kepala sekolah.
Tiba-tiba Pak Zack langsung meluk gue kenceng banget. Sampe butiran debu di badan gue masuk kedalam tubuh gue. Saking kenceng nya,gengs..

"Terimakasih,Rohani. Terimakasih banyak," kata Pak Zack sangat bahagia. Lah gue gak bisa jawab. Boro-boro ngomong, nafas aja kaga bisa. Engap bener dah.

"Pak.. Kasian Pak anak orang mati noh," kata si Joko.

"Eh.. Maaf,Rohani.."

Akhirnya gue terlepas dari jeratan ilusi cinta '-' Plakk..

"Bapak seneng banget. Tadi Bu Mawar ngajak Bapak ngobrol. Ini sejarah dunia. Rekor dunia juga. Harus dicantumkan dalam Guinness book world of records." Pak Zack ngomongnya makin ngawur. Kita maklumi, Beliau lagi jatuh cinteh.

"Ini belum apa-apa,Pak. Kita bisa bikin Bu Mawar lebih dari ini. Bahkan, kita bisa bikin Bu Mawar minta dihalalin sama Bapak," kata gue setelah bisa bernafas bebas.

"Iya,Pak. Dan nanti Bapak bisa seranjang bareng, menikmati indahnya hidup bersama keluarga kecil Bapak nanti," kata si Sam so tau.

"Bagus! Kalo begitu lanjutkan misi kalian. Dan bulan ini kalian gak usah bayar SPP."

Gue sama dua kurcaci gue bersorak senang, kebahagiaan tiada tara menghampiri kami. Sungguh simbiosis mutualisme yang sempurna.

"Sekarang rencana lo apa,Roy?" tanya si Boy. Membuat otak gue harus bekerja 69x lebih cepat.

"Sam, sekarang tugas lo. Tanya makanan favorit Bu Mawar," perintah gue seenak jidat.

"Gue? Kenapa harus gue? Kenapa gak Nobita aja?"

Iya, ini salah gue karena udah berteman sama makhluk yang diciptakan tanpa otak ini.

"Temen kamu,Joko?" tanya Pak Zack, dengan sigap si Boy langsung menggelengkan kepalanya.

"Gak tau,Pak. Temen si Roy kali," jawab si Boy aneh.

Karena khawatir rencana ini akan gagal total, akhirnya gue mengutus si Boy buat bantu si Sam. Dengan berat jantung (kenapa gak berat hati? Karena si Boy gak punya hati) si Boy mengiyakan.

Boy's POV...

Sepertinya, gue emang cogan yang berguna bagi nusa bangsa dan agama, buktinya si Roy percaya banget sama gue untuk misi ini.

Gue sama jenggotnya Angling Dharma a.k.a si Sam mencari Bu Mawar ke setiap pelosok sekolah. Sambil menebar pesona gue ke adek kelas ganjen yang biasa nongkrong didepan tukang bakso.

Tak selama menunggu Ijat bisa baca, akhirnya gue berhasil menemukan target. Gue liat Bu Mawar berjalan kearah ruangannya. Gue pun langsung dorong si Sam. Karena ini tugasnya, bukan tugas gue.

"Bu Mawar," panggil gue. Dan gue langsung ngumpet.

"Samsudin, ada apa?" Bu Mawar menoleh, dan mengira si Sam yang manggil.

"Mm..itu,bu. Anu.."

"Apa?"

"Saya mau kekantin, ibu mau ikut?"

Gue langsung nepok jidat gue, selain begok, ternyata si Sam juga begok. '-'

"Tidak,Samsudin. Kamu duluan saja."

Guru Somplak & Murid KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang