13

2K 144 5
                                    

Roy's POV...

Pulang sekolah, kita langsung cuss ke beskem guna membahas kelangsungan hidup kami disekolah.

"Kalo Pak Zack berhenti ngejar-ngejar Bu Mawar, kita bakal kehilangan mesin ATM kita " Kata gue mengawali pembicaraan.

"Jadi maksud lo kita harus maksa  Pak Zack gitu?" kata si Boy.

"Rohaniiiiiiii!!!!!"

Gak salah lagi, itu teriakan emak gue.

"Mampus lu ibu negara ngamuk."

"Ehh lu pada sini dah." Entah sejak kapan emak gue ada disini, raut wajahnya keliatan marah banget.

"Ada apaan sih,mom?" tanya gue simple.

"Mom? Mom mata lu kejepit bango. Sini lu bocah!"

"Samperin Roy, sebelum emak lu berubah jadi Hulk." Kata si Sam.

"Samperin aja Roy. Gue dukung lo dari sini."

Masa bodo! Emang temen temen gue gak ada yang waras. Dengan langkah gontai gue menghampiri emak gue.

"Ada apa sih,mak?"

"Masih aja lu nanya ada apa? Ini punya siapa hahh?"

Mampus! Itu kan kertas ujian kemarin yang gue taro dibawah tungku, kenapa bisa ketahuan sih. Mana nilainya ancur semua lagi

"Itu bukannya punya Roy,mak."

"Kalo bukan punya lo, terus punya siapa? Kakek moyang lo?"

"Banyak bacot kali kau, Roy. Sudahlah mengaku saja," kata si Sam dengan logat batak.

Dasar kurcaci dekil, ikut campur urusan gue aja.

"Iya,mak. Itu punya Roy."

"Gitu dong, Roy. Jujur jadi anak, gue kan ngajarin gitu."

Ini lagi belut sawah main nyamber aja kaya alkohol.

"Maafin Roy,mak. Nilai Roy jelek semua."

"Sama kayak muka lo," timpa Sam. Dasar biyawak betina, bawel sangat dia ini.

"Masa bodo soal nilai lo."

"Hahh?" gue terkejutlah, emak gue gak marah tau nilai gue jelek.

"Lain kali kalau mau nyembunyiin kertas, jangan dibawah tungku, gue mau masak jadi susah, kayak ada yang ganjel gitu. Lain kali kau taro lah dibawah kulkas sana." kata Emak gue, kurang beruntung apa coba gue punya nyokap baik bener.

"Kayak punya kulkas aja," sindir si Sam. Untung aja emak gue gak denger.

"Ya udah, gue mau nyalon dulu. Bae bae lu pada."

Dan emak gue pun pergi.

"Emak lu ajaib bener,Roy."

"Tukeran emak yuk,Roy."

Celotehan mereka sangat gak guna, gue kembali fokus memikirkan bagaimana cara agar Pak Zack semangat lagi.

"Guys, gue lapar," kata Sam.

Krik...

Krik...

Krik...

"GUYS, GUE LAPER!!!"

GEPLAKKKK!!!

"ANJIRRRR MUKA GUE!!!"

Singkat cerita, karena kesal, akhirnya Boy nama Sam. Anak pintar.

"Lo rese kalo lagi laper."

"Ehh lu biyawak turki, lu kira muka gue apaan maen lo tabok aja?" protes sang pemilik muka.

Guru Somplak & Murid KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang