8. Gelud

16.8K 2.9K 651
                                    


Ramein dong biar cepet up wqwq (basi lo dasar tutup sarkofagus-_-)

...

"Maaf ya om hari ini Zana diem dulu, Zana lagi sedih."

Minhyun di dalam hati udah bersorak gembira. Tapi agak kasian juga sih lihat Zana sedih karena hari ini bundanya bakalan berangkat ke luar negeri.

Minhyun sendiri juga belain pulang cepet buat nemenin Zana ke bandara buat nganterin bundanya.

"Ihh tapi Zana gak bisa diemin om Minhyun, entar kesempatan om Minhyun suka sama Zana jadi berkurang."

Minhyun cuman elus dada. Berusaha terbiasa sama ocehan Zana mulai sekarang.

"Om Minhyun, tau gak tadi kak Lucas nembak Zana lagi. Om Minhyun mau dengerin cerita Zana lagi gak?"

"Gak."

"Yaudah kalau gak mau. Tapi Zana tetep mau cerita kok."

"Terserah!" Minhyun lebih memilih menulikan pendengarannya dan berusaha fokus untuk menyetir.

"Kak Lucas tuh kayaknya suka banget sama Zana. Tapi Zana tolak dan Zana bilang Zana udah punya suami."

Minhyun menghembuskan nafasnya pelan-pelan. Sabar Hyun sabar.

"Gak cuman kak Lucas aja sih yang nyatain cinta ke Zana. Tapi tadi banyak yang ngirim surat sama coklat ke Zana. Ck ck seharusnya Zana buat pengumuman aja deh kalau Zana sekarang tuh udah jadi istri orang."

"Ya ampun Zana bisa diem gak?"

Zana menggeleng pelan membuat Minhyun menggertakkan giginya.

"Emang om Minhyun terganggu sama cerita Zana?"

"Ya iya lah!"

"Om Minhyun gak suka?"

"Banget!"

"Kalau Zana nyanyi gimana?"

"ASTAGA! UDAH KAMU DIEM AJA KENAPA SIH!"

Zana seketika menciut. Tapi baru saja lima detik diam, dia langsung mengalungkam tangannya di lengan kekar Minhyun.

"Tau gak om? Temen-temen Zana kalau pacaran pada begini. Katanya itu nyaman sama enak, eh ternyata beneran buat Zana nyaman."

"Zana lepas."

"Gamau, gini aja. Zana bakalan diem kok janji deh."

"Zana lepas gak? Kamu mau saya nabrak terus nanti kita kecelakaan hah!"

Zana seketika melepaskan pegangannya dan merajuk kesal.

"Dasar jahat." Gumam Zana pelan banget tapi Minhyun masih bisa dengar.

"Saya dengar."

---

"BUNDAAAA!" Zana menghambur ke pelukan bundanya waktu lihat keberadaan bundanya yang lagi berbincang dengan mama Minhyun.

"Zana astaga, kamu tuh kalem sedikit kenapa sih sayang. Malu dong sama suami kamu."

Zana melepaskan pelukannya dan tersipu malu mendengar perkataan bundanya. Suami hehe.

"Bunda nanti waktu di Korea jangan lupa kabarin Zana ya. Walaupun bunda sibuk kerja tapi tetep inget sama Zana. Janji ya sama Zana?" Zana mengacungkan jarinya ke bundanya. Lalu dengan cepat bundanya membalasnya.

"Iya sayang, kamu disini baik-baik ya. Nurut sama suami. Jangan nakal, jaga sikap, oke?"

"Siap bunda!" Zana memeragakan sikap hormat membuat bunda Zana mengelus kepalanya pelan. Bunda Zana berusaha mati-matian buat gak nangis di depan Zana.

[2] Perfect Husband ❌ HMHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang