Kamu adalah orang yang layak dicintai. Jadi tidak ada alasan kenapa aku bisa jatuh padamu.
...
Zana tidak berhenti tersenyum sembari memeluk boneka pinguin pemberian Minhyun kemarin. Membuat Minhyun yang sedang menata tas di bagasi melihatnya aneh.
"Kenapa sih? Dipelukin mulu bonekanya." Kata Minhyun datar.
"Ishh ya kan ini dari om Minhyun hehe. Zana suka banget sama boneka pinguin. Lucu. Jalannya kayak om Minhyun. Gini nih gini." Zana mempratekkan jalan pinguin tapi jatohnya malah kayak orang ayan.
Minhyun menggelengkan kepalanya dan lebih memilih menyelesaikan pekerjaannya.
"Eh om Minhyun, nanti Zana mau main sama om Minhyun ya disana. Main apa aja pokoknya bareng om Minhyun. Ishh Zana seneng banget. Ini kan pertama kalinya Zana liburan sama om Minhyun. Om Minhyun seneng gak?"
"Hmm."
Zana melipat bibirnya ke dalam berusaha tidak teriak.
"Om Minhyun nanti sama Zana terus ya?"
"Hmm."
"Om Minhyun nanti gak boleh jauh-jauh dari Zana."
"Hmm."
"Nanti Zana mau pakai bikini boleh?"
"Hmm-HEH? APA-APAAN?"
Zana menyengir dan menusuk dada Minhyun.
"Hehe bercanda. Gak mungkin Zana pakai bikini. Nanti Zana masuk angin xixixi."
Minhyun menggaruk tengkuknya. Merasa gila jika Zana berulah seperti ini.
"Om Minhyun nanti beliin boneka pinguin lagi boleh? Zana pingin boneka pinguin yang lebih besar dari ini. Gapapa kan Zana minta?"
Minhyun menghela napas pelan. Dia menutup bagasi mobil saat semua tas sudah masuk.
Minhyun menengok ke kanan lalu ke kiri. Saat semuanya aman, dengan cepat dia menarik Zana ke pelukannya. Membuat Zana terjengat kaget.
"O..om Min-"
"Hmm, kamu minta apa aja bakal saya turutin."
Zana tersenyum di pelukan Minhyun. Sementara Minhyun semakin memeluk Zana erat, menggoyangkan badan Zana ke kanan lalu ke kiri, dan mengusap kepala Zana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Perfect Husband ❌ HMH
Fanfiction[Private] Gimana rasanya kalau dijodohin sama om-om yang katanya perfect padahal perfuck?