#Tak_Tahu_Jodoh
Part 17
Oke,mungkin usia ku kini baru 20 tahun. Tidak menutup kemungkinan setelah acara lamaran ini, keluarga Ray akan meminta aku langsung menikah dengan anak mahkotanya. Ya ampun jadi istrinya Ray, dalam usia semuda ini? Lalu aku hamil dan punya anak dengannya?
Loh... Loh... Jauh sekali pikiranku ini, bukankah harusnya aku masih kesal dengan konspirasi yang dia lakukan bersama yang lainnya termasuk Ibu. Kok bisa-bisanya Ibu mau diajak bersandiwara dengan mereka?
Seharian ini aku berada di rumah Ray, sejak di resmikannya sebagai calon miss universe, ehm... Maaf calon istri dari Ray si pengusaha muda. Aku dikenalkan dengan beberapa kolega dan sadara dari keluarga Burhan yang sekarang meminta aku ikut memanggil Papa dan Mama seperti anaknya yang lain.
Di sana pun aku bertemu Arya adiknya Ray, yang waktu itu aku lihat sombong ternyata sekarang masih tetap sombong. Gak penting ya, ceritain dia. Kalau nanti aku sudah jadi Kakak iparnya, awas saja kalau dia masih berlaku seperti itu kepadaku.
Baik seharian ini aku tidak banyak bicara pada Ray, mau pun Ibu. Sampai mereka akhirnya bercerita, sejak kapan mereka bekerja sama untuk mempermainkan aku? Bu, meskipun nantinya aku kesal padamu, tapi tak mungkin aku lawan keinginanmu.
Lelah berkeliling aku duduk bersama Ibu, Papa, dan Mama Ray. Kulihat, Ibu masih terasa canggung ketika duduk bersama calon besannya. Padahal mereka bisa bertemu setiap hari, bicara lama, harusnya tidak secanggung itu. Lalu bagaimana aku yang baru tahu moment saat ini?
Ibu Burhan bercerita kepadaku, jika hampir setahun lalu, aku pernah menyelamatkan nyawanya di sebuah pasar. Waktu itu penyakit Ibu Burhan kambuh, aku menolongnya dan mendudukannya pada sebuah bangku, sampai akhirnya supir Ibu Burhan datang aku tak berhenti mengipasi dan membuat dia merasa nyaman.
Sejak saat itu dia ingin sekali bertemu dan mengucapkan terimakasih. Ketika dia tahu aku adalah salah satu mahasiswa di kampus milik keluarganya, dia lebih memilih untuk menjodohkan aku dengan anaknya. Dari situ kisah ku bermulai.
Dulu aku memang merasa pernah menolong seorang Ibu-Ibu karena sedang sakit jantung katanya. Tapi tak kusangka dia adalah Ibu Burhan. Memang benar kebaikan yang kita lakukan tidak akan sia-sia. Hingga akhirnya akan ada sebuah balasan yang tidak pernah harapkan atau kita tahu akan berasal dari mana.
Rayhan masih sibuk berkeliling kesana kemari. Aku melihat dia berubah menjadi sosok yang menyenangkan, karena saking seringnya dia tertawa. Tapi kenapa kalau sedang bersama denganku dia malah marah terus?
Hari ini aku tidak mau bicara dengan Rayhan berdua jika semua belum jelas adanya.
******
Lelah seharian penuh, kini aku sampai di rumah ku kembali. Telah duduk dihadapanku, Ray dan Ibuku sendiri. Ya memang aku sengaja menyidang mereka berdua. Untung aku mau dilamar oleh keluarga Burhan, bagaimana jika aku tidak mau? Lagipula wanita mana yang mau menolak tawaran mereka? Xixixi...
"Jadi sejak kapan Ibu tahu kejadian ini," Tanyaku berpura-pura menatap Ibu dengan sadis.
Padahal sebenarnya aku mau bilang makasih Ibu sudah mengizinkan aku dilamar keluarga Burhan, tapi gengsi dong kalau masih ada Rayhan. Apalagi Ibu sekarang sudah jadi mata-mata Rayhan, nanti pasti akan diadukannya kalau aku juga senang mau menikah dengannya.
"Sejak mereka memintamu untuk menjadi istri nak Rayhan, tapi sebelumnya Ibu bilang takut kamu akan marah. Mereka berjanji akan membuat kamu tidak akan menolak permintaan mereka," Jelas Ibu yang kutahu dia lebih memilih diam daripada harus berbohong, jadi kalau Ibu sudah bicara berarti memang itu apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK TAHU JODOH
RomanceKisah Dinda yang berjuang di dalam kampusnya yang terkenal, namun harus dikelilingi masalah dengan anak si pemilik kampus.