Out of Sight Out of Mind•••
Larut dalam euforia pensi membuat siswa siswi bersorak ria ketika melihat penampilan gadis cantik yang begitu memukau. Gemuruh teriakan para siswa pada siang itu begitu menggema.
Semua siswa yang ada di lapangan begitu antusias ketika melihat siapa yang sedang tampil di panggung pensi tersebut. Siapa lagi kalau bukan Alova, gadis cantik yang menjadi idaman para siswa bahkan banyak siswi yang menyukainya pula.
Suaranya yang khas membuat siapa pun yang mendengar akan tertarik padanya. Ia bagaikan magnet yang dapat menarik siapapun yang ada di sekitarnya. Belum lagi diiringi petikan gitar yang begitu terampil.
"Alova! Alova! Alova!" teriak siswa siswi diakhir petikan gitarnya.
Riuh tepukan membuat Alova menyinggungkan senyum dengan sempurna. Hal tersebut membuat semua yang melihatnya begitu bahagia. Senyumnya yang indah bak bidadari yang di hiasi suara merdunya membuat ia sangat dikagumi.
"Terima kasih semua!!" Alova melambaikan tangan sambil menuruni panggung.
Kedua sahabatnya sudah menunggunya sedari tadi, untuk memberikan ucapan selamat akan penampilannya yang begitu memukau. Hafilda Haliza Alleeya dan Aurora Putri Aluna.
Aluna langsung menyambutnya dari sisi panggung dengan pelukan, "Uhh Vio! Lo keren abis! Pensi ini kaya konser milik lo!" ucapnya berlebihan.
Disisi lain Alleeya hanya tersenyum sembari bertepuk tangan, "Lebay lo, Na. Masih keren gue juga!"
"Wleee" Aluna hanya memeletkan lidahnya pada Alleeya atas ejekannya.
"Udahan dong! Marahan mulu lo pada!" Alova memeluk kedua sahabatnya itu.
Mereka membalas pelukan Alova sembari tersenyum. Begitu bahagia kelihatannya, mungkin itulah yang dipikirkan oleh setiap orang yang melihatnya. Tapi siapa sangka, bahwa mereka saling menyembunyikan sesuatu satu sama lain.
Alleeya melepas pelukannya terlebih dahulu, "Kantin yoo! Gue laper banget nih" ucapnya sambil mengusap usap perutnya. "Berdiri disini nguras tenaga banget, meningan gue balapan."
"Yee. Dasar lo cewe abal abal" ucap Aluna meledek.
Alova hanya cengengesan mendengar hal itu. Buru buru ia mengalihkan topik, jika tidak bisa saja perang dunia 3 mungkin terjadi.
"Udah jangan debat deh. Karena penampilan gue tadi sukses, gue traktir kalian."
Alleeya merangkul Alova, "Nah, aku sih yes!"
Aluna berteriak antusias, "Yeayy! Alova baik. Gue bakalan makan banyak mumpung gratis, hehe."
Alova hanya memutar bola matanya sambil tersenyum. Tidak habis pikir, ia memiliki dua sahabat yang kelakuannya itu sangat bertolak belakang. Tetapi mereka saling menyayangi dan percaya satu sama lain.
"Yaudah ayo!" Alova merangkul kedua sahabatnya menuju kantin.
Dari kejauhan, seseorang memperhatikan setiap gerak gerik Alova. Mulai dari Alova menaiki panggung pensi hingga menuju kantin dengan kedua sahabatnya itu.
Disamping seringaiannya ia berkata, "Kebahagiaan lo gaakan bertahan lama, Alova Melodia Viony"
•••
Jangan lupa masukin reading list, vote dan komentar juga yaa!!
Makasih🙏🏻💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Alova
Teen Fiction"Sialan lo, Lex!!" teriak Alova di sela sela isakan tangisnya. Hancur. Satu kata yang dapat menggambarkan bagaimana perasaan Alova saat ini. "Lo tinggalin gue dengan 14 teka teki ini." batinnya lirih. Aku memaafkan kepergianmu, namun bagaimana denga...