Diambang Kegelisahan
•••
Drttt ...
(diikuti nada dering)
Drttt ...
(diikuti nada dering)
Drttt ...
(diikuti nada dering)
Dari kejauhan ia mendengar ada suara yang muncul dari meja yang tak jauh dari halaman rumahnya. Tadinya ia akan melanjutkan latihan tersebut tetapi ia mengurungkan niatnya dan membiarkan bola tersebut menggelinding ke sembarang arah. Lalu ia berlari ke arah sumber suara.
"Assallamualaikum, Ma. Ada apa?" ucapnya sembari mengusap keningnya yang basah.
"Waalaikumsallam. Ale, hari ini Mama ada urusan jadi studio di titip ke Ceu Itoh ya. Maaf Mama gabisa temenin kamu latihan nanti, ohiya titip salam buat temenmu itu ya! " katanya panjang lebar.
"Mama tutup ya, Assallamualaikum. "
Ia pun mengerenyit mendengar uraian dari Mamanya.
Ketika ia mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Mamanya, "Eh eh, Ma bentar tapikan-"
Mamanya mematikan telpon secara sepihak, ia pun hanya mengendus dan menjawab salam dari Mama nya dan hal ini tidak mungkin terdengar oleh Mamanya.
"Waalaikumsalam, Mamaku yang bawel. " katanya sambil melengkungkan senyum.
Kemudian ketika ia hendak meletakan benda persegi panjang tersebut ia melihat ada beberapa notifikasi yang mucul. Ia tertuju pada salah satu notifikasi yang tertera disana.
17.01 WIB
"Nanti selesai les jam 7 kirakira, gue baru bisa latihan ama lo ya! Jadi gue harus kemana nih?" ungkap Alova padanya."Sebentar sebentar, jam berapa sekarang?" ia melihat jam yang tertera pada layar ponselnya.
Ia terkejut ketika mengetahui bahwa waktu telah menunjukan pukul 18.17 WIB, " Astagfirullah, padahal masi terang gue kira masih jam 5an gitu."
Ia pun berlari ke arah kamarnya untuk bersiap siap.
•••
Jalanan kali ini lumayan lenggang. Padahal tempat yang ia tuju berada di kawasan yang ramai, namun kali ini mungkin takdir memihaknya.
Hari mulai gelap, jam yang melingkar ditangan kirinya telah menunjukan pukul 18.49 WIB. Walaupun ia telah melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata, ia tetap merasa telat. Ia takut membuat orang yang akan di temuinya menunggu.
Mobilnya pun sudah tidak jauh dari lokasi yang akan ia tuju. Namun dari kejauhan ia melihat mobil ambulance yang keluar tepat di lokasi yang akan di datanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alova
Teen Fiction"Sialan lo, Lex!!" teriak Alova di sela sela isakan tangisnya. Hancur. Satu kata yang dapat menggambarkan bagaimana perasaan Alova saat ini. "Lo tinggalin gue dengan 14 teka teki ini." batinnya lirih. Aku memaafkan kepergianmu, namun bagaimana denga...