Lima

91 14 0
                                    







Sebagian Jiwaku Terbawa oleh Kepergianmu





•••


Malam itu Kenzie benar benar tidak datang, ia mengerjai Alova. Ini sangat menyebalkan. Jika tau ini hanya kebohongan, lebih baik ia melanjutkan memainkan gitarnya atau mungkin beristirahat.

Tetapi semua kekesalannya terganti. Alova mendapat tamu paling spesial malam ini. Bahkan ia sampai melupakan Kenzie. Untuk apa ia memikirkan makhluk paling menyebalkan di dunia ini.

Lihat saja besok. Mungkin Alova akan membuat Kenzie menyesal karena perbuatan jahilnya itu.

^ Untung Kenzie sahabat gue, kalo bukan gue bakalan kutuk tuh bocah jadi senar gitar.^

Setelah berpelukan cukup lama. Air matanya pun sudah tiada. Hanya senyuman paling manis yang terukir.

Tapi senyuman itu pudar terganti oleh raut cemberutnya.

"Kenapa lo ga bilang sih kalo pulang?" nada bicara Alova sedikit manja.

"Ini kejutan buat lo."

"Bi Amih juga sama, dia malah bikin gue kaget. Gue kira Kenzie yang datang, tapi katanya bukan. Gue kira orang jahat gitu. Taunya lo yang datang." cerocos Alova tanpa jeda.

Ia hanya cengengesan sembari mengacak puncak kepala Alova, "Gue gue mulu, bawel lo."

"Yaudah intinya gue sebel sama lo!" Alova melipat tangannya di dada lalu memalingkan wajahnya ke sembarang arah.

"Ga kangen nih? Gue bawa oleh oleh loh."

"Ga!!!"

"Yakin?"

"Ya!!!"

"Gaakan berubah pikiran?"

"Ga!!!"

"Yakin?"

"Ya!!!"

"Yaudah gue pergi lagi deh, lo nya juga jutek lagian ga butuh gue kayanya."

"Jangan gitu dong, Bang."

Pria tersebut kembali memeluk Alova. Karena ia tau, ketika Alova menyebutnya dengan sebutan "Bang" ia sedang dalam kondisi yang tidak baik. Entah itu soal perasaan, kehidupan, atau apapun itu.

Pria tersebut ialah Arel Putra Samudra, kakak Alova.

Alova dan Arel sangat dekat. Tetapi semenjak Arel memutuskan untuk bekerja sebagai nahkoda kapal ia jadi sering meninggalkan Alova.

Harusnya ia marah pada Arel karena tidak datang dalam kejadian tersebut. Tapi ke rinduannya pada sang kaka lebih mendominasinya. Ia tidak mau membuang waktu berharganya ini.

Alova langsung membuka dan menghamburkan isi tas Arel. Ia mencari sesuatu yang katanya itu oleh oleh untuk Alova. Ternyata zonk! Arel mengelabuinya.

Alova menatap sinis ke arah Arel. Dengan tingkat percaya dirinya yang tinggi, Arel hanya memasang tampang tenangnya. Seolah olah tidak terjadi apapun.

"Cari apaan lo?" Arel cengengesan melihat raut muka Alova yang kusut.

"Mana oleh oleh buat gue."

"Ini." Ia membentangkan tangannya.

Alova cemberut, "Cuma peluk?"

Arel mengecutkan bibirnya dan mendekati Alova.













Satu














Dua















Tiga

















Plakk!!

Alova memukul bibirnya lalu berlari menuju kamarnya.

"Kampret banget lo, Bang!" teriak Alova di sela bantingan pintunya.

Hal ini sudah biasa di rasakan oleh Arel. Alova yang ngambek, tapi pasti akan luluh kembali hanya dengan sedikit rayuan dan juga ice cream.

Arel bergegas menuju dapur dan membuka kulkas. Ia baru tersadar, ia tidak melihat sosok Mommy nya.

"Mom! Mommy!" Arel berteriak mencari sosok perempuan itu di seluruh sudut ruangan. Tidak biasanya Mommynya tidak menyambutnya.

Tepat di depan pintu kamar Mommynya ia terhenti. Ketika ia mencoba membukanya pintu tersebut terkunci. Lalu dimana sosok yang ia cari.

Ia berlari menuju lantai 2 menuju kamar Alova.

Tok tok tok

Tidak butuh waktu lama pintu tersebut dibuka. Menampakan sosok Alova yang cemberut.

"Maafin gue, Vio."

"Nih." Arel menyodorkan ice cream kesukaan Alova.

"Ayayay! Gitu dong pengertian. Tapi masih kesel gue."

Arel merangkul Alova menuju kasurnya. Memperhatikan adik kesayangannya memakan ice cream. Sangat lucu. Alova selalu belepotan ketika makan ice cream.

"Habis!"

Arel mengambil tisu lalu membersihkan sudut bibir Alova yang cemong.

"Makasih abangku sayang." Alova memeluk Arel.

Arel tidak menjawabnya. Ia hanya membalas pelukan Alova.

"Mommy mana? Ko ga keliatan?"

Ketika Alova mendengar pernyataan tersebut ia membeku seketika. Ia semakin memeluk Arel di iringi isakan tangisnya yang mulai menjadi. Arel bingung, sebenarnya apa yang terjadi. Dimana Mommynya saat ini.

"Abang, hiks hiks. Mommy, Bang."











^Apa yang terjadi pada Mommy?^


















•••


Jangan lupa masukin reading list, vote dan komentar juga yaa!!
Makasih🙏🏻💛

AlovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang