Jebakan?•••
Sehabis dari kantin. Mereka kembali menuju panggung pensi. Mereka melanjutkan untuk menyaksikan pensi. Ramai sekali. Semakin sore mereka semakin bersemangat. Apalagi ketika penutupan. Guest star yang ditunggu tunggu menjadi penutup acara. Semua siswa siswi menikmatinya. Teriakan, tepuk tangan sudah tidak diragukan lagi. Kemeriahan tersebut membuat setiap siswa bernyanyi dan bergoyang, bahkan beberapa siswa ada yang meloncat loncat mengikuti irama lagu.
Alova dan kedua sahabatnya misalnya, mereka meloncat loncat dengan antusias. Di dentuman musik yang terakhir mereka bertepuk tangan dengan semangat.
"Yuhuuuuuu, asik banget!" teriak Aluna.
"Vio, lo liat deh kalo aja itu artis di buka kacamatanya pasti tambah ganteng deh." sambil menyikut Alova.
Alova menanggapinya dengan cengengesan, "Kebiasaan deh, Lun. Masi ganteng juga Mang Udin, haha." Mang Udin adalah satpam di sekolah mereka.
"Mata lo katarak kali, Lun!" ledek Alleeya pada Aluna.
Aluna tidak menanggapi ledekan tersebut karena ketika ia akan membalasnya, benda persegi miliknya lebih dulu menyala. Ternyata Mamihnya yang menelpon, bertanya bahwa ia akan menjemputnya.
"Gue di jemput nyokap nih." kata Aluna sembari memasukan ponselnya ke salah satu saku celananya. "Lo berdua gimana?"
"Gue so pasti bareng si jalu." Si jalu adalah julukan untuk motor besar kesayangan Alleeya. "Lo mau nebeng ga?" tanyanya pada Alova.
"Pake taxi aja gue, cape banget nih pengen nyantai di mobil." kata Alova.
Aluna dan Alleeya mengantarkan Alova sampai ke depan gerbang untuk menunggu taxi yang sudah dipesan Alova.
5 menit kemudian taxi pesanan Alova datang.
"Taxi gue udah dateng nih."
"Gue duluan yaa!" kata Alova sembari melambaikan tangan.Usai pensi tersebut. Satu persatu siswa mulai meninggalkan sekolah. Sama seperti tiga sejoli itu. Alova pulang terlebih dahulu. Disusul oleh Aluna. Setelah itu Alleeya.
🌸🌹🌸
Sesampainya di rumah, Alova langsung menghempaskan tubuhnya dikasur. Ia terlihat begitu lelah. Ditambah lagi bajunya yang basah oleh keringat. Tetapi ia lebih memilih untuk membaringkan tubuhnya sejenak sebelum membersihkan tubuhnya.
Hampir saja ia terlelap. Tetapi ia teringat akan suatu hal. Dikantin siang tadi Kenzie berkata akan menjemputnya pukul 7.
"Duh ngantuk banget, tapi nanggung bentar lagi adzan maghrib. Gue mandi aja kali ya."
Alova beranjak dari kasur menuju ke kamar mandi. Setelah ia membersihkan tubuhnya ia akan menunaikan ibadah wajibnya. Sesibuk apapun Alova tetapi ia tidak pernah meninggalkan kewajibannya dalam beribadah. Karena hal tersebut sangat penting dalam kehidupan yang fana ini.
🌸🌹🌸
Waktu telah menunjukan pukul 7 malam. Alova telah bersiap sedari tadi. Saat ini ia mengenakan celana jeans dan kaus polos warna maroon.
Sembari menunggu Kenzie menjemputnya ia memilih untuk memainkan gitarnya. Petikan gitarnya yang begitu terampil menghasilkan alunan melodi yang begitu indah. Suaranya yang merdu melengkapi setiap nada yang keluar dari gitarnya.
Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
Bila malam telah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaanKata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenciPejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada disatu
Persimpangan jalan yang sulit kupilihKu peluk semua indah hidupku
Hikmah yang ku rasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa
Namun ada yang hilang separuh
Diriku.Ketika ia akan melanjutkan ke lagu yang kedua. Tiba tiba saja --
Tok tok tok
Pintu kamar Alova diketuk tiga kali. Buru buru ia membuka pintu. Ternyata itu Bi Amih pembantu rumah tangga yang mengurus Alova sedari kecil.
"Neng, ada yang nunggu dibawah. Katanya mau ketemu." ucap Bi Amih sopan.
"Bilangin ke Kenzie tunggu sebentar."
Bi Amih terlihat bingung, "Tapi neng, itu bukan Kenzie."
^Jika Kenzie tidak datang, lalu itu siapa?^
•••
Jangan lupa masukin reading list, vote dan komentar juga yaa!!
Makasih🙏🏻💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Alova
Teen Fiction"Sialan lo, Lex!!" teriak Alova di sela sela isakan tangisnya. Hancur. Satu kata yang dapat menggambarkan bagaimana perasaan Alova saat ini. "Lo tinggalin gue dengan 14 teka teki ini." batinnya lirih. Aku memaafkan kepergianmu, namun bagaimana denga...