*
*
*
-Setiap orang menyambut pagi itu berbeda beda.
Seperti seorang gadis yang menyambut pagi dengan kesedihan. Pagi ini gadis muda harus kehilangan keluarga satu satunya yang ia miliki di dunia ini. Tangisannya tidak berhenti sejak kemari, wajahnya pucat, matanya sembab dan penampilannya jauh di katakan baik.
"Harabeoji," hanya kata itu yang keluar dari bibirnya.
Seorang wanita paruh baya mencoba menenangkan gadis yang sedang menangis itu.
"Sayang berhentilah menangis, sejak kemarin kau menangis terus." Ujar wanita paruh baya itu.
Wanita paru baya itu seperti seorang eomma yang menenangkan putrinya. Tapi sayang beliau bukan eommanya, beliau teman dari almarhum eomma dan appanya yang sudah tiada tiga tahun lalu.
"Harabeoji,,"
Setelah mengatakan itu gadis itu terkulai lemas tidak sadarkan diri.
"Kyuni,,,"
Seorang pria datang dan menatap gadis yang terkulai lemas.
"Ruhi"
Pria itu menggendong Ruhi dan membawanya ke sebuah kamar.
"Ruhi apa kepalamu pusing?" Tanya Kyuhyun begitu melihat mata Ruhi yang terbuka.
"Oppa, harabeoji, harabeoji"
Kyuhyun memeluk Ruhi yang biasanya terlihat ceria, dan sekarang sangat rapuh.
"Semuanya akan baik baik saja, kau jangan takut"
"Aku hidup sendiri sekarang, tidak ada siapapun semuanya meninggalkan aku"
Kyuhyun menggeleng lemah tidak tega melihat gadis yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri menamgis.
"Jangan menangis, ada aku bersamamu."
"Aku akan selalu bersamamu." Sambung Kyuhyun.
*
*
*
*
*
*
Beberapa bulan kemudian....Sudah tiga bulan Ruhi kehilangan harabeoji yang sangat di sayanginya.
Harabeoji, satu satunya keluarga yang Ruhi miliki setelah orangtuanya meninggal. Tapi sekarang Ruhi memiliki banyak keluarga.
Setelah menikah dengan Kyuhyun dua bulan lalu, Ruhi kembali memiliki eomma, appa, dan eonni.
Di usianya yang bisa di bilang cukup dewasa itu Ruhi masih seperti anak kecil suka merajuk, keras kepala, manja dan tentunya butuh kasih sayang.
Seperti saat ini meskipun mata hari sudah cukup tinggi tapi Ruhi masih setia terlelap di atas ranjang dan di bawah selimut.
Apakah Ruhi habis bergadang demi berolah raga malam bersama Kyuhyun?
Harap lupakan soal itu, karena Kyuhyun dan Ruhi tidak pernah melakukan hal intin lebih dari pelukan, ciuman pipi, dahi dan dagu.
Kyuhyun selalu pulang larut saat Ruhi sudah terlelap dan tentu saja tidak ada kesempatan untuk melakukan itu.
*
*
*
*
*
*"Nona muda sudah bangun?" Tanya seorang wanita paruh baya sambil membuka gorden yang masih menutupi jendela kamar Ruhi. Ralat bukan kamar Ruhi, tetapi kamar Kyuhyun yang kini menjadi kamar mereka berdua.
"Ahjumma, apakah Oppa sudah berangkat?"
Wanita paruh baya itu mengangguk. Hal biasa yang sering Nonanya tanyakan jika Tuan mudanya sudah berangkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE [End]
FanficPerasaan bisa berubah. Kau bisa kehilangannya jika kau mengabaikannya. Hanya menganggapnya seorang adik tapi kau harus menikahinya. Kau menganggapnya penting. Tapi kau melupakan perasaannya. Apa kau bisa memperbaiki kesalahanmu dan mendapatkanny...