6.Pertemuan

222 13 2
                                    

Bisa ngak aku yang nunggu dan kamu yang gantian ngejar gue?.

Jam istirahat sudah berbunyi dari sepuluh menit yang lalu tapi gadis cantik berambut sebahu itu masih terus berkutat dengan tugas dan materi sejarah yang akan di buat ulangan nanti sehabis istirahat.

"Wis,bisa gila nih gue,ngapa sih harus ada pelajaran sejarah,kan ngak baik mengenang masa lalu itu"ucap Indri frustasi

Ana menimpali sambil tertawa"Lo kalau ngomong bisa aja ndri"

"Emang bener kan mengenang masa lalu itu ngak baik apalagi masa lalu tentang doi,eaakkkk"

"Bener banget loh tong"ucap Tasya sambil cekikikan

"Gue mah selalu bener, Ind gitu loh"

"Semerdeka Lo aja"timpal ana

"Epribadeh ciwi-ciwi gue,Dika tampan nan handsome datang nih"ucap Dika diikuti oleh Fatwa dkk

Saat melihat geng Fatwa dan dkk tak sengaja mata Indri bertubrukan dengan bola mata Asan.

"Elo!" Pekik Indri sambil berdiri dari duduknya.

"Eh,cewek ikan." Ucap Asanas sambil mengerlingkan matanya kearah Indri

"Kalian udah saling kenal?" Tanya Fatwa sambil menyingkirkan anak rambut Indri yang menghalangi wajahnya.

"Idih,ogah gue kenal sama dia!" Ucap Acha sambil mempraktekkan gerakan jijik

"Hati-hati ntar lo yang suka sama gue,gue nya yang ogah baru rasa lo!" Jawab Asan sambil mengerlingkan matanya.

"Lo!" Banyak Acha

"Iya cewek ikan." Jawab Asanas sambil tersenyum manis.

"Dasar nyebelin."

Tak sengaja mereka bertatapan lama,sampai sebuah suara mengagetkan mereka lantas Acha mengalihkan pandangannya sedangkan Asanas masih melihat Acha dengan senyum-senyum ngak jelasnya.

"Goblok dipelihara handsome Ama ganteng tuh artinya sama"ucap Fatwa sambil menjitak kepala Andika.

"Anjir,sakit tong"ucap andikanya mengusap kepala yang habis terkena pukulan maut dari Fatwa.sedangkan Tasya dan Ana yang melihatnya hanya terkekeh melihat ulah kakak kelasnya itu.

"Eh,neng Tasya gimana kabarnya?Baik kan?"sapa Andika sambil memperlihatkan lesung pipinya yang membuat siapa saja yang melihatnya meleleh seketika.

"Sok akrab loh,emang kita pernah kenal?"ucap Tasya sarkas

"Eh bebeb ngak boleh gitu kita kan jodoh sehidup semati kan"

"Jijik gue dengernya, hushus sana minggir"balas Tasya jutek

"Oh gue sumpahin lo jadi bini gue baru tau rasa lo"balas Andika sambil senyum-senyum genit.

"Eh ni anak,lo ~"ucapan Tasya terpotong karena Acha tiba-tiba menggebrak meja.

"Kalian bisa diem ngak capek gue dengernya"ucap Indi semakin frustasi.

Suasana tampak sepi,setelah Indri menggebu-gebu meja.semua fokus menatap Indi yang hanya tersenyum tak jelas.

"Indi udah makan belom?"tanya Fatwa memecahkan suasana.

Indi menatap Asanas sekilas lalu menujukan tatapannya kearah Fatwa. "Belum."

"Yuk Kekantin. Btw, Indi kenalin ini temen abang namanya Asanas,bisa dipanggil Asan atau Anas."

Asanas mengulurkan tangannya"Asanas Atareza." Dalam dan tegas cocok untuk suara Asanas yang pas untuk tubuhnya yang menjulang tinggi tegap didepannya.

TrahisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang