3.satu masalah

101 6 2
                                    

Siapa yang tak kenal dengan Asanas Atareza,cowok Badung dengan presentasi akademis nol,pemimpin para anak Badung disekolah nya.mempunyai jabatan yang semua orang ingin memilikinya ketua genk Ultras.genk dengan semua anggota anak nakal dan ditakuti oleh seluruh siswa SMA Bakti jaya.

Siang hari ini tepatnya setelah jam istirahat banyak anak murid laki-laki dengan baju seragam yang dikeluarkan dan dasi yang dialih fungsikan menjadi ikat kepala,sedang berteriak sambil menguping apa yang sedang dibicarakan oleh ketua genk mereka dan kepala sekolah, sebenarnya ini bukan masalah karena hampir setiap hari ketua genk mereka dipanggil kepala sekolah,yang menjadi masalah sekarang adalah orang tua Asanas yang dipanggil secara pribadi ke kantor.

"Woy,keluar pak! Jangan beraninya lapor-lapor ke orang tua!" Kelakar Mufti yang diketahui sahabat dekat Asan.

"Beraninya dibelakang sini hadapin kita." Teriak anak laki-laki yang lain

"Tai, keluar sini, bangsat bener sih." Ucap Malik sambil berkacak pinggang.Malik adalah salah satu dari sahabat dekat Asanas selain Mufti.

Panas matahari yang terik tak menyurutkan tekat para murid laki-laki untuk membela ketua genk mereka.masalah ini sebenarnya terjadi karena sewaktu istirahat tadi Asanas sedang mengerjai Adek kelas baru dengan menaruh kecoa di tas Adek kelasnya yang diketahui adalah anak pejabat yang terkenal.dan hal itu tak diterima oleh Adek kelas yang dikerjai oleh Anas,dia lantas melaporkan ke orangtuanya dan berujung pemanggilan orang tua Asanas.

Setelah menunggu lama akhirnya Asanas keluar bersama ayahnya.dan tanpa basa-basi ayahnya menampar Asanas didepan teman-teman nya."dasar anak ngak tau diuntung!" Setelah mengucapkan itu ayah Asanas lalu melenggang pergi menggunakan mobil nya.

Asanas masih diam ditempat,menatap nanar ke arah ayahnya,ada kilat kemarahan dimatannya.

"Bos,Lo ngak papa?" Tanya Mufti berbarengan dengan semua anak laki-laki yang berlari-lari mengerubungi Asan yang baru saja keluar.

Asan tersenyum tulus melihat teman-temannya yang masih setia disampingnya.serta merangkul Mufti dan Malik bersama "gimana gue bisa tersakiti saat semua temen gue siap ngerangkul gue saat gue jatuh." Penjelas Asan sambil mengambil dasinya dan diikatkan ke kepala.

"Bos,emang hebat.oh iya bos gimana tadi si bangsat satu?,dia bilang apa aja ke bokap Lo bos?" Tanya salah satu anggota Ultras.

"Sans ae,gue di DO sama sekolahan,dan mulai besok gue ngak sekolah lagi disini,jadi gue harap kalian semua baik-baik disini ye."

Setelah ucapan terakhir Asan semua anggota Ultras diam sesaat tetapi terdiam itu tak berlaku lama setelah Mufti menendang tong sampah Yang ada disampingnya "goblok,gimana maksudnya Lo bisa dikeluarin bos?"

"Tuh ya mata duitan emang harus dikasih pelajaran!" Seru Mufti yang sudah terlanjur marah.

Mufti lalu berlari cepat ke arah ruang kepala sekolah diikuti oleh para anggota Ultras."keluar Lo botak!" Kelakar Mufti sambil menggedor-gedor pintu kepala sekolah,bahkan ada beberapa anak yang melempari kaca ruang kepala sekolah karena tak dibukakan pintu.para murid perempuan yang melihat itu hanya berlari ketakutan.

Asan menarik baju seragam Mufti dan Bogeman mentah mendarat dipipinya "kalau udah buat kekacauan gini,Lo bisa ngembaliin suasana hah?" Tanya Asan yang mencoba meredam emosinya yang terlihat dari nafasnya yang tersengal-sengal.

Mufti melihat Asan dengan raut kecewa bukan kecewa atas Bogeman mentah Asan tetapi lebih kecewa kepada pembelaan Asan kepada kepala sekolah "bos tuh yang terlalu baik,si botak memang harus dikasih pelajaran, minggir bos gue mau habisin si mata duitan itu bos, dibayar berapa sih sama tuh anak sampai Lo bisa dikeluarin dari sekolahan. Dengan masalah yang sepele gitu?" Amarah Mufti sudah ditingkat kebencian.

Malik yang terlihat kalem akhirnya menarik Mufti dan memenangkan nya,dengan menepuk bahu Mufti "Lo harus terima sob,ini emang udah keputusan kepala sekolah,dan tindakan barusan yang Lo buat dan anak-anak itu ngak baik sob,itu malah ngelihatin ke mereka kalau kita emang nggak bener." Nasehat Malik kepada Mufti yang mendapat dengusan halus dari Mufti dan senyuman bangga dari Asan.

"Maafin gue bos,gue salah udah ngebuat nama Ultras makin buruk dihadapan orang-orang bos." Ucap Mufti sambil menunduk kepalanya.

Asan tersenyum sambil merangkul sahabatnya dan di tiru oleh semua anak-anak Ultras "Gini nih baru temen-temen gue."

Terjadi lingkaran pelukan didepan ruang kepala sekolah,dan suasana itu mengundang para siswa perempuan yang melihat haru akan tali pertemanan mereka yang sangat kuat.

"Gue titip Genk ini sama Lo Malik,Lo harus membimbing semua anak-anak biar jadi anggota Ultras yang baik,buat onar biar guru BK juga punya tugas ngak hanya diem makan gaji buta dan jangan lupa buat selalu ke cafe gue kalau lagi suntuk, base cam kalian akan selalu gue buka dengan pintu lebar."

"Bos,Lo beneran mau pergi dari sini bos?" Tanya Mufti sambil merangkul Asan

"gue cuma pindah sekolah bukan pindah Genk,jadi kalian bakal jadi temen gue,Lo pada jangan khawatir!"

"Kenapa Lo semua jadi cengeng gini sih,mana anak Ultras yang ngak takut apa-apa?." Tanya Asan yang berusaha menyemangati teman-temannya yang terlihat murung.

"Kalau gini caranya gue bakal marah nih sama kalian,gue disini cuma butuh dukungan kalian buat semangat,bukan malah mewek kek gini." Kelakar Asan yang sudah muak dengan reaksi teman-temannya yang hanya diam sambil menundukkan kepala.

Akhirnya para anggota Ultras mengangkat kepala mereka dan memeluk Asan berbarengan dan berteriak bersamaan "semangat selalu bos,kita disini selalu ada buat Lo!"

Asan tersenyum samar "gini donk temen gue,gue ngak bakal lupa kalian,kalian temen gue!"

"Jangan lupa bos, sering-sering main kesini!" Ucap Mufti sambil merangkul Asan dan berjalan ke arah parkiran motor untuk nongkrong ke cafe Asan.

"Bisa diatur kalau itu." Jawab Asan sambil tertawa

Setelah itu para rombongan Ultras mengendarai motor-motor mereka melalui pintu gerbang yang dibuka paksa oleh anak Ultras,mereka tak peduli kalau masih jam pelajaran.yang mereka pedulikan sekarang adalah waktu bersama bos mereka,Asanas Atareza.





Gimana nih,bagusan yang pertama apa yang sekarang.keknya yang sekarang lebih memperlihatkan kehidupan SMA ya?.

Oke aku lanjutin lagi ya,jangan lupa vote sama comen nya,soalnya itu yang ngebuat Aku semangat buat nulis lagi.

Sayang kalian,salam seribu cinta nanda.

Yuk kepoin aku di Instagram aku @nanndayulaekah_

Terima kasih yang udah baca,pantengin terus dan jangan lupa share ke temen-temen kamu.

TrahisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang