Cuplikan Session 2

5.8K 232 19
                                    

I Am The King

Ruangan kecil itu sangat panas dan pengap. Seorang pemuda yang bertelajang dada sedang menempa besi menjadi sebuah pedang. Seorang gadis dengan pakaian lelaki melongokan kepalanya.

Orabeoni,” panggil gadis itu.

Pemuda itu menoleh, “Ada apa, adik kecil?”

“Buatkan aku sebuah pedang.”

Pemuda itu tersenyum miring, “Aku akan membuatkanmu jarum sulam saja.”

“Oh, ayolah…” Gadis itu merengek.

“Yoon Woo, pulanglah, sebelum ibumu memarahiku,” kata pemuda itu sambil memasukkan pedang yang ditempanya tadi ke dalam perapian.

Yoon Woo berdecak, “Eh, ibuku adalah ibumu juga, meski bukan dia yang melahirkanmu.”

~~~

Pemuda tukang besi tadi kini telah berada di sebuah padang rumput yang luas. Dia berlatih pedang bersama beberapa orang pemuda desa itu. Seorang pria tua duduk tak jauh dari mereka. Dia adalah guru pedang mereka. Yoon Woo mengintip dari balik pohon. Tanpa sepengetahuan orang-orang yang sedang berlatih itu, Yoon Woo mulai mengeluarkan pedang kayu dan mengikuti gerakan mereka.

Hidup di desa pengerajin besi dan pedang, membuatnya mencintai benda tajam itu. Ayah dan kakaknya adalah pengerajin pedang. Tetapi selain membuat pedang, kakaknya juga jago menggunakan pedang itu. Yoon Woo pun tertarik untuk mempelajarinya, meskipun secara diam-diam karena ibunya pasti akan marah. Bukan hanya marah kepadanya, tetapi juga marah kepada kakaknya.

~~~

Pemuda pengerajin pedang itu sedang duduk di atas pohon. Semilir angin yang sejuk, membuat pemuda itu jadi mengantuk. Dia memejamkan matanya.

“Taeyang!” suara seorang gadis memanggilnya dari bawah pohon, tetapi dia tetap tak bergeming.

“Taeyang!” panggil gadis itu lagi. Dia tetap menutup matanya.

“Hei, Choi Jin Yong!” Setelah gadis itu memanggil nama aslinya, barulah dia menoleh.

“Cepat turun dari sana!”

Dengan cekatan Jin Yong menuruni pohon itu dan menghampirinya, “Ada apa, Yoo Mi Rae?”

“Kenapa tidak menjawab waktu kupanggil-panggil tadi?” Mi Rae berkacak pinggang.

“Namaku bukan matahari.”

“Itu karena kau punya…”

“Sinar matahari yang mengelilingi kepalaku. Ya, sudah seratus kali kau mengatakan hal itu. Mungkin aku ini titisan dewa atau semacamnya.”

Mi Rae mendengus kesal sambil bersedekap, “Kau tahu, aku barusan bermimpi.”

“Kau tahu, aku tidak pernah tertarik dengan mimpi-mimpimu, peramal amatir.”

“Aku melihatmu mengenakan jubah merah dengan ukiran naga.”

Jin Yong mengernyit, lalu memperhatikan pakaiannya yang sudah compang-camping, “Mungkin aku akan mendapatkan baju baru.”

“Aku melihatmu menjadi seorang raja.”

~~~

“Apa kau yakin dengan penglihatanmu itu, Peramal Ha Neul?” tanya Park Jung Geun kepada kepala peramal kerajaan.

“Saya yakin, Daegam.”

“Coba kau lihat lagi, di mana tepatnya anak itu. Kau boleh keluar sekarang.”

Setelah peramal Ha Neul keluar, Jung Geun tersenyum miring, “Jadi Raja memiliki anak lain di luar sana. Anak itu akan segera menyusul saudara-saudara lelakinya ke neraka.”

***

Author says:

Sekian teaser session kedua dari cerita Memories of Gisaeng, dengan judul I Am The King. Cerita lengkapnya akan ku upload beberapa hari lagi. Jujur saja, draft jalan ceritanya masih belum matang, terutama di bagian intrik politik kerajaannya. Harus banyak nonton saeguk korea nih. Doa’in ya, supaya idenya mengalir lancar, biar cepat tayang di wattpad dan cepat tamat hehehe…

By the way, terima kasih buat para pembaca setia Memories of Gisaeng dan sekali lagi, mohon maaf karena endingnya mungkin tidak memuaskan karena menggantung. Tapi seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, memang sengaja saya gantung, karena akan dilanjutkan di I Am The King. Semoga cerita kedua itu nanti bisa lebih bagus daripada Memories of Gisaeng.

Dan yeah, saya sudah menentukan cast baru untuk cerita baru itu. Pembaca bisa menoleh ke sebelah kanan, ada gambar artis korea yang pasti sudah Pembaca kenal (kalau pernah nonton drama korea). Dari kiri ke kanan:

Han Ga In sebagai Yoo Mi Rae

Yoo Ah In sebagai Choi Jin Yong

Kim Tae Hee sebagai Choi Yoon Woo

Meski aku memberikan cast dari artis-artis, tetapi cerita ini bukan fan fiction. Untuk I Am The King, aku tidak tahu apakah bisa masuk kategori historical fiction atau tidak, karena isi ceritanya bukan berasal dari sejarah asli kerajaan korea, melainkan murni fiksi. Memories of Gisaeng memang juga fiksi, tetapi latar kerajaannya saya mencomot sedikit dari sejarah raja Sejo.

Notes kamus:

Orabeoni : panggilan adik perempuan kepada kakak laki-laki. Kalau bahasa modernnya, oppa.

Taeyang : matahari.

Memories of Gisaeng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang