part 19

38.5K 1.8K 50
                                    

Hello guys wkwkw sumpah ini tadi malem aku kerja lembur bagai kuda nulisnya tapi ketiduran 😂 wkwkw gimana udah baca intro nya kan?? Penasaran gimana kelanjutannya? Okelah cuss baca 😘 Happy reading jangan lupa vote and comment mwahh ❤❤❤

~~~~~~~~~~~~~~🌸🌸🌸~~~~~~~~~~~~

Bughh...

Evan merasakan perih disudut bibirnya karena baru saja ia mendapat bogem mentah dari Dave, ia tersenyum misterius.

"Kau beraninya menipu aku evan!"geram dave sambil masih mencengkeram kerah piyama yang Evan kenakan.

"Maksudmu apa dave?? Menipu dalam hal apa??"tanya Evan sambil menyapu sudut bibirnya dengan ibu jari. Ia melihat darah di jarinya

'Dasar..ia selalu tidak bisa mengontrol emosinya'tawa evan dalam hati

"Kau bilang grandma mencariku bukan?? ia tidak pernah mengatakan itu!"Dave menatap tajam evan

"Mungkin grandma lupa..ingat dave ia sudah tua"ucap evan santai, ia melepas cengkraman tangan Dave dari piyama nya dengan kasar.

"Dan aku tidak suka bermain kasar..semua bisa dikatakan baik-baik kenapa kau harus emosi!"ucap Evan menaikkan tone bicaranya

"Itu karena kau menganggu acaraku" ucap dave dengan mengepalkan tangan nya

"Maksudmu? Acara memperkosa wanita itu" sindir Evan membuat emosi Dave makin naik. Sebelum ia melayangkan tinjunya lagi ia berfikir lebih baik membalas Evan dengan cara lain yang lebih menyenangkan. Dave berjalan menuju pintu kamar tamu berniat pergi sebelum emosinya tidak bisa dikontrol dan menghabisi Evan yang notabene nya adalah sepupunya.

"Siapa namanya dave?"tanya Evan membuat dave menghentikan langkahnya

"Not your business"desis dave berusaha menahan emosinya

"Aku akan mencari tau sendiri" celetuk Evan membuat dave berjalan cepat ke kamar Olive.

'She is mine..she is my slave 'batin dave terus menerus dengan tatapan tajam yang bisa membuat semua orang merinding kecuali Evan.

Dave sampai di kamar tamu yang dipakai Olive sekarang, Dave menemukan Olive sedang tidur. Ia menghampiri olive dan melihat kalung pemberiannya masih terpasang di leher olive.

Dave meninggalkan Olive di kamar tamu, ia menuju kamarnya. Ponselnya berbunyi tiba", ia mendengarkan suara yang familiar

"Dave mari bicarakan tentang pertunanganmu dengan anakku Stevanie, ia baru saja mengatakan ia sedang hamil anak kalian"ucap Owen dengan tegas. Dave memijat pelipisnya pelan, ia mengingat kejadian 2 bulan yang lalu ia mabuk berat saat pekerjaan nya menumpuk dan vanie baru pulang dari Inggris. Ia melakukan nya berkali-kali dengan vanie tanpa memakai kondom, begitu pula dengan vanie yang lupa meminum pil kontrasepsi.

"Baiklah, dimana vanie sekarang? Besok kita bisa membicarakan tentang acara pertunangannya"jawab Dave tak kalah tegas walaupun orang yang ia mengajak ia bicara di telfon adalah calon mertuanya sendiri.

"Vanie di rumahku, besok kita bicarakan ini di heaven restaurant"ucap Owen membuat mood Dave semakin down.

At morning

Evan sudah meninggalkan mansion dave, ia ada perjalanan bisnis ke Jerman dua hari. Dave sendiri sudah rapi dengan setelan formal branded miliknya. Ia menyuruh Celia untuk membangunkan Olive untuk breafkfast dengannya. Olive masih tidur nyenyak, Celia membangunkan olive dengan hati-hati. Olive terbangun, ia menggelengkan kepala tidak mau sarapan

"Kenapa nona? Mr dave sudah menunggu di ruang makan" bujuk Celia  khawatir akan kena marah Dave jika ia tidak mau. Olive memegang mulutnya menahan gejolak sesuatu, ia berusaha menahannya.

Mr Trillionaire's Trap [Sudah Terbit EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang