Hai aku balik lagi wkwkw aku terharu banget banyak yang suka sama story ini ❤❤❤ maaf ya aku menjungkirbalikkan emosi kalian terus 😂😂 oke lah kalo gitu langsung cus aja ga usah banyak omong aku tau kalian udah ga sabar 😘😘😘 jangan lupa comment dan vote ya 💞💞💞 thx
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼❤🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Olive terduduk di lantai, ia menitikkan air mata merasakan perutnya sangat sakit, Olive mengusap pelan perutnya. Rasa sakit itu berangsur-angsur hilang, Olive bangun, ia mencari cara untuk membuka pintu. Ia ingat ia pernah melihat Nanny meletakkan kunci cadangan untuknya
"Bodoh kenapa aku baru kepikiran ck.."rutuk Olive kemudian jalan ke dapur, ia membuka lemari dapur yg bagian paling atas. Senyum terkembang di wajah cantiknya, ia mengambil kunci dan buru-buru membuka pintu.
"Akhirnya.."Olive menghela nafas lega, ia kemudian berjalan menjauhi villa. Ia bertemu dengan wanita yang tadi siang memberinya buah, ia menanyakan harus kemana ia jika ingin ke kota. Wanita baik itu memberitahu Olive jalan dan mengantar Olive sampai ke halte bus. Olive sangat berterimakasih pada wanita baik itu, tak lama menunggu bus pun datang. Olive naik bus untuk ke kota, ia tahu butuh waktu yang lama untuk sampai di kota. Ia melihat jalan, pegunungan yang sangat indah pikiran Olive melanglang buana memikirkan bagaimana bisa Evan sekejam itu padanya. Melarang nya saja tidak cukup bahkan Evan menguncinya di villa
"Aku tidak akan memaafkanmu Evan.."gumam Olive, beberapa saat kemudian ia mengingat sosok laki-laki yang selama dua bulan ini ia tidak mengetahui kabarnya, Olive tersenyum getir ia yakin laki-laki itu sedang bersenang-senang dengan wanita lain. Ia hafal benar sifatnya, tak terasa air mata sudah dipelupuk mata Olive.
Hatinya sangat sakit jika mengingat perlakuan laki-laki itu padanya..tetapi ia tidak tahu mengapa semakin ia ingin melupakan sosok itu dan membuka lembaran baru dengan Evan semakin sakit pula hatinya. Dalam hati Olive yang terdalam, ia merindukan sosok itu..tidak ia sangat merindukannya. Bahkan setiap Olive memejamkan matanya bayang-bayang wajah sedih sosok itu selalu hadir. Ia bahkan sering memimpikan sosok itu
'Aku terlalu menyedihkan..'batin Olive, ia memutuskan untuk tidur karena perjalanannya masih jauh.
"Dad..apakah kita akan pindah?"tanya seorang gadis kecil melihat barang-barang di rumah nya dikemas. Orang yang ditanya tersenyum dan mengelus puncak kepala gadis kecilnya itu. Gadis kecil itu melihat ke rumah sebelah, ia terlihat resah menunggu sesuatu. Kepalanya tertunduk dengan lesu, sudah satu jam ia menunggu dan yang ditunggunya tidak kunjung datang. Ia melihat ibunya sedang mengemas baju-baju miliknya
"Mom..apa kah anak laki-laki sebelah rumah pernah kesini mencariku mom? dia temanku"tanya gadis kecil itu pada ibunya dan ia mendapat jawaban gelengan kepala dari ibunya. Air mata tak dapat dibendungnya lagi, ia kecewa pada teman nya. Sesungguhnya sangat berat untuk pindah, tetapi ia tau ia harus terapi di rumah sakit untuk mengobati penyakitnya.
Hari-hari nya setelah pindah ia menjadi sangat pendiam tidak ceria seperti dulu, ia menghabiskan hari nya di rumah sakit dan mengonsumsi berbagai macam obat. Ia menangis merindukan teman nya, ia tidak punya teman setelah pindah.
"Aku rindu nicho"gumam gadis kecil itu dan memberengutkan wajahnya. Ia buru-buru menghapus air matanya ketika ibu dan ayahnhya datang, ia tidak ingin membuat ayah dan ibunya sedih.
Olive terbangun dari tidurnya, semua kenangan masa kecil nya kembali teringat, ia merindukan temannya nicho..apa kabar dirinya sekarang? Itu yang ada di benak Olive saat ini, alisnya berkerut ia menyadari sesuatu
"Nicho..dimana aku pernah menemukan nama itu? Seperti tidak asing.."gumam Olive berusaha mengingat-ingat
Ia dikagetkan oleh bunyi bel bus yang menandakan tujuan akhir mereka sudah sampai, ia turun dari bis. Ia melihat gedung-gedung pencakar langit, mobil-mobil berlalu lalang, orang-orang yang terlihat sibuk dengan kegiatannya masing-masing..ini semua adalah ciri khas kota Las Vegas, ia mendesah ketika ia mengingat buah yang akan ia bawa tertinggal
"Ck semua ini salah Evan"monolog Olive, ia berjalan di pinggir jalan. Ia memberhentikan taxi, ia menaiki taxi itu
"Pak tolong ke rumah sakit"pinta Olive pada driver, taxi pun mulai melaju ke tempat tujuan Olive.
At other side
Seorang laki-laki terkejut mendengar informasi dari anak buahnya. Wajah marah itu sangat kentara di paras tampannya, seketika ia melepas jas putih itu dan melemparkan nya. Ia mengambil kunci mobil nya dan berjalan terburu-buru
"Cari dia! Jangan sampai dia menginjakkan kaki ke rumah sakit ini!"titah nya emosi dan mematikan telfon secara sepihak
"Kau sudah berani membantah aku rupanya.."geram nya pada gadis yang ia cintai, ia berjanji akan memberi pelajaran pada gadis tidak tahu diri itu.
Seorang laki-laki memasuki ruangan penuh dengan alat-alat bantu hidup yang berbunyi. Ia melihat wajah laki-laki yang sedang terbaring lemah tak berdaya itu, sosok itu yang ia kenal sangat tegas dan baik. Diluaran sana memang melihat sosok itu sebagai Trillionaire kejam dan tidak berperasaan terutama dibidang bisnis. Ia tahu benar bagaimana sifat lelaki di depannya ini, ia mengetahui seperti apa isi hati lelaki ini.
"Tuan..bangunlah..semua orang menunggumu, kau harus mencari wanita yang kau cintai bukan? Itu sebabnya kau di malam itu kau terlihat terburu-buru mencari nona Olive..kau mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain, aku menyesal kau tidak menceritakannya padaku apa yang terjadi dan tidak berhasil mencegahmu mengemudi dalam keadaan mabuk..semua ini salahku tuan"ucap laki-laki yang selama ini sudah menjadi pelayan tuannya selama 20 tahun. Air mata tak bisa dibendungnya lagi..ia sudah menganggap tuannya ini sebagai anaknya sendiri. Ia menggenggam tangan tuannya yang tak lain adalah Dave, ia menunduk menahan tangisnya.
Waktu berkunjungnya sudah habis, ia melihat wajah tampan dengan garis tegas. Ia membalikkan badannya, tiba-tiba ia mematung merasakan ujung jarinya di genggam....
Jantungnya berpacu dengan cepatAt other side
Olive turun dari taxi, ia sudah sampai di halaman rumah sakit, ia tersenyum. Ia melihat sebuah mobil melaju kencang ke arahnya dari parkiran rumah sakit, ia mengenali mobil itu..itu adalah mobil Evan.
Olive melambaikan tangannya ke mobil Evan dan seketika ia mematung, tangannya bergetar melihat mobil itu semakin melaju kencang. Sekelibatan memori ketika ia ditabrak dan keguguran menghantui otaknya
"Tidak...tidak.."gumam Olive memundurkan langkahnya, keringat dingin menetes dari pelipisnya. Ia memejamkan matanya
CKIITTTT
Mobil Evan berhenti pas di depan tubuh Olive, sedikit lagi mobil itu mengenai tubuh Olive.
Brukk
Olive ambruk terduduk di aspal halaman rumah sakit, tubuhnya bergetar. Ia membuka matanya, jantungnya berpacu dengan cepat. Jari-jarinya dingin, ia shock dengan yang Evan lakukan.
To Be Continue
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌼🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Wkwkw gimana guys?? Tegang? Atau malah esmosi sama Evan? wkwk double up nanti malam ya ❤ vote dan comment yang banyak biar aku semangat nulis double up nya 💋💋💋😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Trillionaire's Trap [Sudah Terbit EBOOK]
Romance"Can I quit now? Can I come home? I'm Trapped Now. Please Resque me" -oliv "I'm there. Waiting, watching keeping to the shadow. But when you need me i'll step out of the shadows and protect what's mine" -someone Dave Franco nicholas ( 26 y.o ) seora...