part 22

39.2K 1.8K 63
                                    

Haii wkwkw aku balik lagi nihh 😍 maaf kalo aku suka bikin ceritanya nanggung ahaha 💋 ini aku bawain kelanjutannya kok 😘 makasih yang udah vote dan comment 💞 yang belum kutunggu ❤❤ oke lah langsung aja cuss baca okayy? Happy readingg 😙😙

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🌸🌸🌸🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Olive merasakan banyak sekali flash kamera yang mengarah pada mereka berdua.

Olive melihat laki-laki yang menarik tangannya, oh tidak semua mata disana mengarah padanya seakan bertanya punya hubungan apa dia dengan Billionaire tampan itu. Olive berusaha melepaskan tangan laki-laki yang tidak ia kenal itu

Evan semakin menggenggam tangan olive sambil menampakkan wajah datarnya. Beberapa menit kemudian ia tersenyum puas melihat laki-laki di seberang sana mengepalkan tangannya kuat.

Olive melihat Dave diseberang dengan tatapan yang membuatnya merinding

'Oh God..he is so scary'batin Olive takut
'Tapi..tapi tunggu lelaki ini siapa'batin Olive bertanya-tanya dengan lelaki disampingnya

"Just calm down..aku sepupu Dave, namaku Evan, aku bukan orang jahat" bisiknya pada telinga Olive membuat suasana riuh melihat kedekatan sang Billionaire sekaligus dokter terkenal itu.

Stevanie dan teman-temannya terkejut Evan yang notabene berkasta tinggi membawa Olive kembali ke acara Pertunangannya.

'Kau sungguh jalang Olive, kau menggoda Dave dan Evan bersamaan? Lihat saja apa yang akan kau dapat nanti'batin Stevanie tidak terima

Evan bisa melihat Dave melihatnya dengan tatapan membunuhnya. Evan merangkul pundak Olive dengan sengaja dan mengajak Olive untuk mengambil beberapa makanan. Terdengar suara seseorang menggunakan microfon, mc pun memulai acara pertunangan Dave dengan Stevanie membuat semua pandangan kembali terfokus dengan Dave dan Stevanie.

Ekspresi wajah Dave sudah tidak sebaik tadi, ia merasa panas melihat Evan mendekati Olive. Olive hanyalah miliknya! pikir Dave

After 10 minutes

"Baiklah kita sampai pada acara pertukaran cincin sebagai simbol bahwa keduanya mengikat janji sebelum sampai di titik pernikahan" ucap sang mc dan lagu yang mengalun indah mengiringi Dave memasangkan Cincin berlian yang sangat indah ke jari manis Stevanie. Begitu pula dengan Stevanie, ia memasangkan cincin ke jari manis Dave. Semua orang bertepuk tangan riuh kecuali dua orang disudut acara yaitu Olive dan Evan. Semua orang melanjutkan acara dengan makan-makan

Sampai pada acara dansa, musik pun berganti menjadi lagu ballad pengiring dansa. Stevanie dan Dave berdansa mesra di bawah sorotan lampu. Mereka saling bertatapan dengan satu sama lain, Dave mulai menempelkan bibir nya ke bibir Stevanie. Mereka berciuman dengan mesra seakan tidak ada semua orang. Semua tamu undangan bertepuk tangan dengan kemesraan pasangan yang bertunangan malam ini.

"Untuk tamu undangan diperbolehkan berdansa dengan pasangannya"ucap Mc

"Jangan protes dengan apapun yang aku lakukan"ucap Evan pada Olive dan menarik Olive ke tengah lantai dansa. Evan menghadapkan Olive kearahnya, ia memeluk pinggang kecil Olive, ia mulai berdansa dengan Olive. Olive mulai menikmati lagu yang semakin indah ditelinganya seakan menghilangkan semua perasaan sakit yang ia rasa. Evan membawa Olive ke dalam pelukannya, Evan memeluk Olive yang masih terkejut. Mereka berdua membuat semua mata kembali mengarah pada mereka.

Dave yang melihat itu semua seketika emosinya naik. Ia meninggalkan Stevanie dan berjalan dengan langkah lebar menuju Olive dan Evan.

"Evan!"Ucap Dave geram

Sedangkan yang dipanggil asik memeluk Olive 'sex slave' Dave. Evan bahkan tidak tahu nama wanita yang sedang ia peluk.

Evan melihat Dave dengan tatapan tajam. Ia melepaskan pelukannya pada Olive.

Srett

Ditariklah Kerah kemeja yang dipakai Evan. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Dave. Olive menunduk tahu Dave sedang marah besar

'Dave pasti gila! Ia tidak akan berkelahi dengan Evan diacara pertunangannya sendiri kan apalagi aku hanya sex slave baginya'batin Olive tidak percaya

"Kau..harusnya memberiku selamat dulu"ucap Dave melihat Evan dengan senyum sinisnya. Ia kemudian memeluk Evan sepupunya, semua orang yang tadinya menahan nafas melihat Dave dan Evan kembali pada aktifitasnya.

"Beraninya kau menyentuh dia Evan"bisik Dave membuat Evan tersenyum

"Tentu..ia bukan siapa-siapamu Dave" ucap Evan dan seketika senyumnya hilang

"Dia adalah propertiku van..aku yang telah membeli dia di tempat lelang dan menjadikkan nya sex slaveku"ucap Dave membuat Evan cukup terkejut

"A sex slave? Bolehkah aku membawanya?" pinta Evan yang masih bisa didengar Olive karena posisi mereka bertiga berdekatan

"Tidak..tapi kau boleh memakainya juga"Jawab Dave sambil melihat ke arah Olive dengan tajam, bagai ditusuk ribuan pisau hati Olive mendengarnya. Olive mengepalkan tangannya kuat, cukup baginya ia sudah tidak kuat lagi. Olive berjalan menjauhi pesta, dengan langkah terburu-buru. Ia keluar dari tempat yang menyiksa nya itu, ia berjalan tak tau arah. Air matanya sudah tidak dapat ia bendung lagi

'Tidak cukupkah Dave menjadikan aku sex slave nya saja..ia bahkan menawarkan aku pada Evan yang baru saja aku kenal dan aku baru tau keduanya punya hubungan sepupu!'teriak Olive menahan sakit di hatinya

Olive terus berjalan, ia bahkan tidak merasakan kakinya mulai lecet karena memakai heels dan berjalan cukup jauh. Ia hanya perlu menjauhi tempat itu pikir Olive

At other side

Dave melihat Olive pergi, ia langsung meninggalkan Evan. Dave benar-benar dalam mood yang jelek, ia berjalan menuju tempat minuman dan menenggak habis tequila dalam gelas. Stevanie mendekati Dave, ia memeluk lengan Dave dengan manja.

"Menjauh dariku stev.." titah Dave cukup pelan karena di depan tamu undangan, ia masih punya akal sehat. Tetapi akal sehatnya seakan tidak berfungsi jika di dekat Olive.

Stevanie memundurkan dirinya, ia melihat Dave

'Aku akan memusnahkan wanita penganggu itu Dave..aku bersumpah!'batin Stevanie dan pergi meninggalkan Dave sendiri.

Stevanie menelfon seseorang dengan emosi yang masih ada dalam dirinya

"Mati atau hidup nona?"tanya orang diseberang telfon
"Mati.." titah stevanie dengan senyum sinisnya, ia mematikan telfon.

Stevanie kembali pada acara pertunangannya sampai selesai. Tentu Dave juga sudah ada disana, ia tidak tahu dengan rencana Stevanie.

At other side

Hari semakin larut malam, Olive melihat jalanan mulai sepi. Ia melihat bangunan diseberang jalan, ia rindu tempat ini..ya itu adalah Rumah Sakit yang merawat Ayahnya. Olive sangat merindukan Ayah tercintanya, Olive melihat lampu penyebrangan mulai hijau, ia berjalan menyeberangi jalan dengan terseok-seok karena kakinya lecet. Sampai pada pertengahan jalan tiba-tiba ada sebuah mobil dari jauh melaju cepat

'Mobil itu kenapa melaju cepat apa ia tidak melihat lampunya masih merah'batinnya, ia terkejut melihat mobil itu mengencangkan lajunya ke arahnya

Olive merasakan keringat dingin menetes ke pelipisnya, ia ingin menghindar tetapi itu tidak memungkinkan untuknya dengan kaki lecet untuk berjalan saja susah dengan jarak ujung jalan diseberang sana masih jauh.

Deg

Deg

Deg

Mobil itu semakin mendekat ke arah Olive

'Tuhan..jika ini ajalku, aku hanya bisa pasrah'batinnya dan memejamkan mata

To be continue

💞💞💞💞💞💞🌸🌸🌸💞💞💞💞💞💞

Yeayyy aku udah update wkwk maaf semalam aku ketiduran nungguin notif dari readers tercinta 😘😘😘 aku punya hobi baru kayaknya wkwk bikin kalian penasaran 😍😍 wkwkwk peaceee ✌ yuk vote dan comment sebanyak-banyaknya nanti aku bakal up malam 💋💋💋

Mr Trillionaire's Trap [Sudah Terbit EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang