i love you miss Kim [ v-kjn] {btsxblackpink}

37(no name)

Jennie pov

Aku memesan tiket untuk pulang.

Dan supir ayahku yang menjemputku di bandara.

Keesokannya

"Jen ikut aku yok"-jimin

"Ga"

"Ayo kamu wajib ikut"-jimin

Ia memaksaku, akhirnya aku ikut dan dia membawaku ke tempat makan mewah.

Kita duduk di meja khusus berdua, dan ia menatapku, sungguh aku sangat risih. Ia memegang tanganku, tapi aku menarik tanganku.

"Jen"-jimin

"Kamu mau jadi istriku?" Ucapnya sambil mengeluarkan cicin dari kantongnya.

"Jangan lakukan ini"

"Kenapa?"-jimin

"Maaf aku tak bisa" ucap ku sambil beranjak pergi.

"kenapa?"-jimin

"Simple, Aku tak mencintaimu"

"Kau masih berharap dengan orang mati itu?"-jimin

Deg

"DIA SUDAH MATI!"-jimin

"KEPARAT ITU SUDAH MATI!"-jimin

Plak

Aku menamparnya.

"JANGAN KAU PANGGIL DIA KEPARAT!"

"TERUS AKU PANGGIL APA? ANAK SATPAM?"-jimin

"BANGSAT!" Aku menonjoknya.

Aku langsung pergi dari situ, aku sudah muak dengannya.

Dirumah

Aku lagi ngestalk tae, dengan komputerku.

Tapi perutku tiba2 terasa lapar aku memanggil pembantu tapi tidak ada yang datang, mungkin sudah pada tidur, jadi aku turun ke dapur dan memasak mie instan.

Dibawah sudah sangat gelap, tapi aku bukan anak umur 5 tahun lagi yang takut dengan kegelapan.

Aku mulai memasak mieku.

"Halo"-jimin

"Ya"-jimin

"Ya saya minta kamu tutup semua kejadian ini"-jimin

Aku melihat ke arah suara, ternyata jimin sedang menelfon, kenapa ia sangat suka ke rumah ini sih.

Tapi ia tak melihatku.

"Jangan sampai ada yang tau"-jimin

"Iya uangnya sudah ku kirim"-jimin

"Senang berkerja sama dengan anda"-jimin

Ia pergi masuk ke dalam kamarnya, dan ia belum melihatku, tapi apa yang terjadi? Dia ingin menutupi kejadian waktu aku menonjoknya? Tapi masa masalah sepele gitu ampe nyewa orang.

Aku tak peduli lagi dan fokus ke mieku.
Aku makan di meja makan dengan keadaan ruangan yang gelap.

Dan jimin keluar lagi dari kamarnya.

"APA! JANGAN SAMPAI ADA YANG TAU!"-jimin

"HAH? Polisi tau dari mana?"-jimin

"SEMBUNYIKAN ALAT2 ITU!" -jimin

"Jual saja kalau bisa!"-jimin

Tunggu tapi alat apa? Apakah dia sedang menyebunyikan sesuatu dariku?.