Epilog

403 54 29
                                    

"Pindahkan lambung ini kesini~"

"Jahit ginjalnya ahahahaha...!"

"Ups, ini jangan lupa dimasukkan~ hihihi."

Lampu yang menyala redup serta ruangan yang dipenuhi berbagai benda tajam itu menjadi saksi biksu.

Tentang apa yang sebenarnya terjadi pada cucu pertama Hwang Yunho.

"Yeiii jahitanku bagus sekali ahahaha..."

"Nah, bagaimana AppaEomma? Apa jahitanku nyaman ditubuh kalian? Apa--"

Ceklek.

"Minhyun...."

Minhyun kecil tersenyum melihat siapa yang baru saja berhasil menemukan tempat persembunyiannya.

"Kakek~"

Tubuh kecil itu memeluk erat kaki sang kakek.

Mata Hwang Yunho terbelak melihat tubuh tak bernyawa yang tergantung terbalik diatas langit-langit.

Anak dan menantunya.

Tubuhnya lemas seakan tidak memiliki tenaga untuk menopang tubuhnya lagi.

Orangtua mana yang tega melihat mayat anaknya diperlakukan sedemikian rupa?

Perut yang terkoyak memperlihatkan organ dalam yang terjahit asal menjadi satu dengan organ dalam milik wanita disebelahnya.

Bola mata yang masih menggantung.

Tangan yang dikuliti lalu diberi lem perekat.

Cairan lambung yang menetes membasahi karpet beludru.

Disudut kiri ruangan ada mayat cucu keduanya yang duduk dengan kepala mengadah.

"Kepala pelayan Kim!!"

Seorang pria memakai pakaian khas pelayan berlari menghampiri sang majikan.

Goodbye Summer [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang