Beautiful

406 69 23
                                    

"Bagaimana? Sudah kau masukkan pemicunya?"

"Aish, mianhae~"

"Ya ya ya!! Jangan bilang--"

"Sepertinya aku belum terisi semua, tapi akan ku pastikan akan meledak dalam beberapa menit lagi."

"Kau tau darimana huh?"

"Karena anak itu mengendarai motornya dengan laju diatas 80km/jam."

"AHAHAHAHA, kalau begitu cepatlah kemari. Ada sampah yang harus disingkirkan."

Piip.

Lelaki itu melirik ke arah jendela dimana kamar Jaehwan berada.

"Tidak ada yang boleh memilikimu selain diriku kkkkk"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Terima kasih, Guanlinie~"

Guanlin tersenyum melihat ekspresi ceria pemuda manis didepannya.

"Apakah ini kencan?" Guanlin mengangguk.

Semburat merah menjalar di kedua pipi chubby nya.

Karena tidak tahan, Guanlin mencubit kedua pipi pemuda didepannya dengan gemas lalu mengunyel nya.

"Hwanie hyung! Neomu kiyowo!!"

"Huhalinhie!!"

Tak.

"Akkhh!" Guanlin meringis merasakan kepalanya berdenyut.

Jaehwan tersenyum pada sosok yang baru saja menjitak Guanlin.

"Hyunbin!!!"

Guanlin menendang kaki Hyunbin yang dibalut perban tanpa perasaan.

"Sialan kau bocah." Jaehwan menyelusupkan dirinya diantara 2 manusia tiang itu sebelum Hyunbin melayangkan tangannya ke jidat Guanlin.

"Kajimaaaaa!"

Guanlin menjulurkan lidahnya mengejek Hyunbin yang memasang wajah kesal.

"Tsk, eh ngomong-ngomong Jae..."

Jaehwan mendongak menatap Hyunbin.

"Ya??"

Guanlin menyipitkan matanya menatap Hyunbin.

'Kenapa perasaanku tidak enak?'

"Kau masih melanjutkan pertunanganmu dengan Minhyun?"

Jaehwan mengangguk lesu, ia tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Hyunbin.

"Ne..." Cicitnya.

"Sebaiknya kita pulang sekarang." Mata Guanlin menangkap seseorang yang memperhatikan mereka bertiga "Kau bawa motor hyung?"

Hyunbin mengangguk "Kenapa?"

Guanlin menarik bahu Hyunbin agar mendekat kepadanya "Dia disini." Bisiknya.

Hyunbin mendecih "Sial, cepat bawa uri-mandu sebelum orang itu bertindak diluar akal lagi."

Guanlin mengangguk. Sepertinya mereka berdua lupa jika Jaehwan mendengar bisikkan mereka.

'Dia? Nugu' batin Jaehwan.

"Kajja hyung, kita pulang." Guanlin merangkul pundak Jaehwan, menyeret tubuh yang lebih kecil itu mengikutinya.

Goodbye Summer [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang