Day by day

399 59 15
                                    

"Hai, Ung!"

Daniel menepuk pelan pundak dokter muda didepannya yang membaca sebuah berkas dimeja resepsionis, belakangnya ada Guanlin.

Daniel menepuk pelan pundak dokter muda didepannya yang membaca sebuah berkas dimeja resepsionis, belakangnya ada Guanlin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oh, hai hyung." Euiwoong menoleh lalu tersenyum melihat siapa yang menghampirinya.

Lee Euiwoong merupakan dokter termuda yang lulus disaat anak seusianya masih bergelut dengan bangku SMA. Otaknya yang encer serta bimbingan kakak tirinya, Ong Seungwoo membuat dia cepat mengenyam bangku perkuliahan.

"Yoo Metamong!" Euiwoong memukul bahu Guanlin menggunakan berkas yang dipegangnya.

"Haish, singkirkan panggilan itu jika sedang dirumah sakit." Daniel tertawa melihat wajah kesakitan Guanlin.

"Kemana dokter Ong? Apa ada mayat yang harus diotopsi hari ini?"

Euiwoong terdiam, sedetik kemudian wajahnya berubah murung.

"Aku tidak melihatnya semenjak kalian pulang kemarin malam, dia bahkan tidak pulang kerumah." Cicitnya.

Daniel dan Guanlin saling bertatap muka satu sama lain dengan wajah penasaran.

"Kau sudah menghubunginya??" Euiwoong mengangguk lalu mengeluarkan iphone putih dari saku jas nya.

"Aku bahkan sudah ratusan kali menelepon serta memberinya pesan, tapi nihil... Tidak ada balasan satupun."

"Ngomong-ngomong kalian berdua bolos?"

Tak.

"Aduhh!" Euiwoong meringis saat kepalanya terkena jitakkan sayang dari Daniel dan Guanlin.

"Enak saja, ini memang sudah waktunya pulang, kau terlalu asik didalam ruang operasi sampai tidak lihat sudah jam berapa sekarang." Guanlin menyodorkan selembar dokumen dari tasnya.

Euiwoong melirik jam besar yang berada diatas pintu masuk.

17.45 KST

"Ah.. Apa ini?"

"Menurutmu sebagai dokter bedah, apa keterangan hasil otopsi ini wajar?"

Mata Euiwoong membaca dengan teliti setiap kalimat diatas kertas tersebut. Tiba-tiba wajahnya berubah bingung.

"Ini hasil otopsi Kakek Hwang?"

Daniel mengangguk "Baca ini juga." Ia menyerahkan sebuah amplop coklat kepada Euiwoong.

"Ayo keruanganku, hyungdeul."

Daniel dan Guanlin mengikuti dokter muda itu dari belakang.























"Tuan, dua anak itu ada dirumah sakit."

"Terus pantau dan jangan lupakan tugasmu untuk melenyapkan dokter muda itu."

Goodbye Summer [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang