🌸part 6

9.1K 206 23
                                    

🌹Bangsad


"Jika hanya dengan hukuman kau bisa mengerti, aku akan memberikannya dengan senang hati, baby girl"

Taehyung menyeret Irene paksa

Membanting tubuh mungil Irene ke ranjangnya.

Pria itu mengambil sebuah tali, kemudian mengunci kedua tangan Irene dengan tali tersebut. Irene beringsut di tempat

Irene merasakan telapak tangan besar milik Taehyung dipermukaan pipinya.
Dan dia mendapati pria itu tengah menyeringai kepadanya.

"Hmm Irene ah bagaimana kalau kita bermain terlebih dahulu, aku rasa itu cukup bagus, bagaimana apa kau setuju baby?

Irene tak berkutik, dia berusaha menahan gemetar diseluruh tubuh saat Taehyung mengoyak bajunya dengan mudah.

"Atau kita akan bermain main saja? Aku memiliki sesuatu yang sangat cocok untuk menghukummu, wahai jalang kecil ku"

Irene terdiam

Jari jemari Taehyung merambat ditubuhnya

"Tu-tuan k-ku mo-mohon ma-maafkan aku"

"Kau sudah terlambat baby"

Irene merasakan hawa dingin menerpa tubuh bagian bawahnya.
Taehyung telah menanggalkan seluruh pakaian yang dia kenakan.
Irene hanya bisa pasrah, bagaimana bisa dia melawan Taehyung dengan tangan terikat? Dia hanya berharap singa yang berhadapan dengannya sekarang ini ada sedikit rasa iba kepada Irene.

Taehyung beranjak membuka satu rak lemari punya dia, meraih sebuah kotak yang tidak tahu apa isinya.

"Yak baby, mari kita lihat apa yang kupunya untuk hukuman mu ini"

Irene tidak tahu apa yang dilakukan Taehyung, posisinya saat ini menungging dengan wajah yang ia benamkan pada bantal.

"Irene ah bagaimana, jika kita memakai vibrator ini baby, aku rasa kau akan setuju"

Irene menggeleng lemah

"Terlambat baby, akan segera aku pasangkan mainan ini, ah pasti kau sudah tahu ini apa?"

Dia terkejut saat tangan nakal Taehyung menyentuh miliknya, memasangkan tidak tahu apa itu, dia merasakan sesuatu yang aneh di miliknya.

Taehyung menyeringai, satu vibrator berhasil bersarang dilubang milik Irene.

"Hmm sepertinya aku harus menambahkan getarannya lagi baby"


Taehyung tidak perduli, dia tetap melakukannya.
Dan meninggalkan Irene dengan benda yang masih bersarang dilubang sempit miliknya.

"Selamat bersenang-senang sayang"

Taehyung seperti membunuh Irene secara perlahan

...

"Kita harus gerak cepat, aku tidak bisa menahan lebih lama lagi! Kasihan dia, dia pasti tersiksa"

"Kita harus menyusun rencana terlebih dahulu, aku tidak ingin kau gegabah seperti biasanya, lebih baik kita mengamati kondisi dan situasinya terlebih dahulu kau mengertikan Suho?"

Suho mendesah pasrah.
Apa yang dikatakan Chanyeol itu benar.
Jika mereka gegabah hasilnya tidak akan sesuai yang diinginkan

...














Pagi telah tiba

Matahari bersinar terang

Akhir Minggu akhirnya tiba
Ini sama saja seperti bencana bagi Taehyung

...




''Ini bisa saja berakibat fatal, apabila dia terlambat dibawa kemari"

"Berikan perawatan yang terbaik padanya, dengan cara apa pun itu"

"Baiklah"

Bughh

Satu tinjuan tepat mengenai wajah Taehyung, itu berhasil membuat wajahnya menjadi biru lebam

"DASAR BRENGSEK APA YANG TELAH KAU LAKUKAN KEPADANYA HAH?"

"Aku cuma memberinkannya hukuman biasa, aku rasa dia saja yang terlalu berlebihan"

"BERLEBIHAN KATA KAU? KAU SUDAH TIDAK WARAS LAGI TAEHYUNG! Membiarkan dia telanjang semalaman didalam kamar dengan pendingin kamar yang menyala ditambah benda terkutuk itu yang masih bersarang dimiliknya? Itu yang kau katakan hal biasa? Sampai membuat dia demam tinggi seperti ini?

"Aku tak peduli"

"Lihat saja, kalau ada apa-apa dengan Irene, aku tidak segan-segannya membunuh kau sekarang juga!"

"Terserah kau Suho"

Suho tidak habis pikir. Dia tahu bahwa sifat adiknya dahulu memang kerap bersikap dingin, acuh tak acuh, namun bukan berarti dia tidak memiliki perasaan.
Tidak memiliki perasaan seperti saat ini.
Dia tidak ingin ambil pusing.
Berbicara dengan adiknya itu percuma saja.

"Bagaimana keadaannya?"

Tanya Suho cemas kepada dokter yang dikenal dengan dokter Choi

"Lebih baik, dia tertidur ketika aku memberinkannya obat"

"Syukurlah"

Suho lebih tenang mendengar perkataan dokter Choi barusan.
Dia memutuskan akan pulang dan
Kembali lagi esok pagi

Sepertinya Taehyung merasa bersalah, dia berjalan mendekat. Meraih gagang pintu kemudian mendorongnya secara perlahan
Dan menampakkan sosok yang tengah terbaring lemah.
Dia tidak berani mendekat.
Dia sangat malu, kenapa bisa berbuat hal keji seperti itu kepada seorang wanita.
Dia malu dan lebih milih untuk pergi dari tempat itu.

"Irene ah maaf kan aku" ucapnya lirih

Taehyung secara perlahan melangkah dari tempat itu meninggalkan suara halus tanda pintu tertutup.

Tanpa mengetahui jika Irene masih terjaga dalam tidurnya, menangis dalam diam, agar tidak bersuara.

Sakit yang dia rasakan, dia merasa harga dirinya sebagai wanita telah dinjak injak oleh seorang Kim Taehyung

"Aku ingin mati, aku lelah"






















Tbc

Jangan lupa vommentnya yeorobun 😄

BANGSAD ^VRENE^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang