BANGSAD ^VRENE^

🌼Part 25

🌹Bangsad

"Jadi begini kedatangan ku ke kemari ingin mencari kakak ku, dan meminta maaf kepadanya atas semua kesalahan yang aku lakukan padanya." Seulgi menjelaskan dengan nada menyesal.

"Ck apa aku percaya dengan kau? Kalau kau benar-benar menyesal dengan semua ini?" Taehyung tentu tidak bodoh, dia tidak akan mudah percaya semua yang dikatakan Seulgi.

"Taehyung dengar lah aku benar-benar menyesal, aku tau kakak ku itu sudah berjuang demi aku, tapi nyatanya aku malah membalas nya dengan kelakuan keji, tolong lah dimana dia sekarang, aku benar-benar ingin meminta maaf kepadanya." Seulgi menunduk menjelaskan itu semua. Dia cukup malu, tapi dia juga harus menemukan alamat Irene dan meminta maaf.

"Aku tau semua penyesalan selalu datang terlambat, seperti aku menyesal karena Irene telah menikah dengan pria lain." menceritakan itu membuat hati Taehyung terasa nyeri.

"Jadi kakak ku sudah menikah dengan pria lain?" Seulgi sedikit terkejut seharusnya Irene bersama Taehyung.

Taehyung mengangguk lesu "Semua telah terjadi dan dia memilih untuk menikahi hyung ku." raut wajah Taehyung begitu menyesal.

"Mungkin inilah jalan sebenarnya, jadi dimana kakak ku berada?"

Taehyung memberikan kartu nama Suho kepada Seulgi, Seulgi bisa tau keberadaan Irene dengan kartu itu.

"Baiklah aku akan menemui kakak ku, ada yang ingin kau sampaikan padanya?"

"Bilang aku disini masih menunggu nya."

"Baiklah akan ku sampaikan, terima kasih atas informasinya dan aku pergi dulu." Seulgi beranjak dari sofa dan pergi untuk menemui Irene.

"Akhhh." Pekik Taehyung, kedatangan Seulgi membuat dia begitu rindu dengan Irene dan juga buah hatinya.

🌹Bangsad

Tok tok tok

Irene yang tengah asik bermain dengan putrinya beranjak ke arah luar ketika mendengar ketukan pintu apartemennya.

Ceklek

"Ada yang bisa aku bantu? Kau siapa?"

Seorang wanita memakai masker dan kacamata tengah berdiri dihadapan Irene. Kemudian membuka semuanya, terpampang jelas wajah adek dari Irene itu.

"Kau?" Irene tidak menyangka, adeknya datang kembali menghampiri dia. Tapi jujur Irene sangat merindukan adeknya itu.

"Kak, maafkan aku hiks aku telah berbuat keji kepadamu." Seulgi berlutut kepada Irene menangis sejadi-jadinya, mungkin benar dia sudah menyesal atas apa yang dia perbuat.

Irene tak kuasa menahan tangisnya, dia tidak percaya bahwa seseorang yang dihadapannya sekarang ini adalah adeknya, adek yang ia rindukan.

"Berdirilah, kau tidak perlu berlutut kepada ku."

"Apa kau mau memaafkan ku hiks."

"Kemari lah." Irene merentangkan tangannya agar Seulgi bisa memeluknya. Ia tak membalas permintaan maaf sang adek. Tetapi ia tau betul saat ini adeknya itu butuh pelukannya.