🌸Part 19

1.6K 154 13
                                    


🌹Bangsad


Irene masih terbaring diranjang rumah sakit, dengan Hyera berada dalam pelukannya. Irene memandangi bayinya takjub. Ia tak percaya bahwa ia mampu membawa seorang malaikat kecil kedunia.

Jemari panjangnya terus saja menyentuh sibayi, mengelus pipi lembutnya hingga mengecup pipi merah itu berulang kali.

Wajah cantik bayinya membuat Irene teringat pada ayah si bayi. Bagaimanapun juga sibrengsek Taehyung turut andil dalam hadirnya Hyera kedunia.

Irene tak lagi menaruh harapan pada Taehyung. Ada atau tidaknya Taehyung disisinya, ia akan tetap merawat dan membesarkan bayinya penuh dengan cinta. Irene yakin ia tidak lemah.

Hidup tanpa seorang ayah akan sulit bagi Hyera ketika besar nantinya. Ia membayangkan bagaimana ketika Hyera tumbuh besar dan mulai banyak bicara menanyakan dimana keberadaan ayahnya.

Irene tidak tahu jawaban apa yang akan diberikannya.

"Ibu yakin kita bisa hidup berdua, mari kita hidup bahagia berdua nak"

...








Bertahun tahun  setelahnya berlanjut.

Taehyung mulai menyantap sarapan pagi yang ia buat seorang diri. Bisa dihitung sudah 3 tahun berlalu ia mulai memberanikan diri menjamah area dapur. Memasak makanan sendiri. Mengerjakan semua sendiri tanpa bantuan paman Lee

Taehyung memandangi langit yang tampak cerah dengan warna biru. Aroma segar tercium dari barisan pohon dipinggir jalan. Taehyung tersenyum tipis. Banyak perubahan dari dirinya dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini.

Semuanya berubah. Namun tidak dengan Irene.

"Tahun ini pun kau masih luput dari pandangan ku"

Gadis yang ia lihat terakhir kali berpelukan bersama pria lain waktu itu. Hingga saat ini Taehyung tak dapat menemukannya.

Benar.
Hanya Irene dan takdirnya yang tidak berubah.

Dering ponsel mengalihkan perhatiannya.  Menggeser tombol hijau dan mulai mendengarkan perkataan seseorang dibalik sambungan.

"Baiklah beberapa menit lagi aku akan sampai"

Taehyung bergegas, meraih dasi berwarna biru gelap, meraih jas dan menuju pintu dan mengunci apartemennya dari luar.




"Besok kau ada perjalanan bisnis ke Ganghwa"

"Aku tidak bisa, kenapa tidak kau saja yang mewakili ku?"

"Bisa saja, tapi dengan adanya kau pasti akan berjalan dengan lancar"

Taehyung mengusak rambutnya.

"Ayo lah, besok pukul 6 pagi, aku akan datang ke apartemenmu."

Jungkook melenggang begitu saja. Kadang Taehyung suka heran, sebenarnya saat ini siapa yang menjabat sebagai bos. Ia atau Jungkook.

"Aku bingung kemana lagi mencari dirimu"

Disamping semuanya. Taehyung masih dihantui rasa rindunya pada Irene. Ntah untuk keberapa kali ia menyesali semua kebodohannya.

BANGSAD ^VRENE^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang