🌸Part 18

1.8K 152 16
                                    




🌹Bangsad



8 bulan sudah Irene merepotkan segala urusan mengenai kehamilannya pada Suho. Beruntung ia mau membantu Irene dengan senang hati.

Rasanya semua menyenangkan bagi Irene. Orang-orang disekitar membantunya melewati masa sulit. Meski hingga kini ia dan Taehyung sama sekali tak berhubungan.

...

Pagi yang cerah. Meski angin bertiup dengan cukup kencang tak menghambat langkah Irene menuju minimarket terdekat.

Perut Irene kini telah membuncit besar. Bayi 8 bulan itu tumbuh baik diperutnya. Dokter menyatakan bari perempuannya sehat. Dengan detak jantung yang baik dan tubuh, organ yang vital yang berkembang mendekati sempurna.

Tinggal 4 minggu lagi menuju kelahiran sang bayi. Irene mulai melengkapi segala macam perlengkapan untuk bayinya kelak. Mulai dari baju, selimut, dan lainnya semua ia beli dengan tabungan yang Suho berikan.

Mantel tebal yang Irene kenakan, ia eratkan, takut-takut bayinya kedinginan dalam sana. Karena sedari tadi sang bayi terus saja menendang perut si calon ibu. Irene kewalahan.

Mungkin sang bayi ingin berjalan-jalan menikmati udara pagi, meski Irene kesulitan berjalan dengan kondisi perutnya yang membesar, tetapi ia tetap menuruti keinginan si jabang bayi.

Berjalan keminimarket terdekat itu mungkin tidak mudah bagi ibu yang sedang hamil besar. Baru saja Irene berjalan beberapa puluh meter dari rumah, ia sudah kelelehan. Napasnya tersenggal dan kakinya terasa berat menopang tubuh dan juga bayi didalam perutnya.

Tinggal sedikit lagi ia sampai diminimarket, ia terus saja memaksakan diri.

Akhirnya dia sampai. Irene duduk dimeja yang sudah disediakan diarea minimarket tersebut sembari menikmati susu kota rasa pisang dan roti selainya.

Hiruk pikuk orang-orang mulai terlihat. Irene mengamati dari tempat duduknya. Rasanya sudah lama ia tak melihat suasana luar seperti ini. Berbulan-bulan ia habiskan waktu di kediaman Suho dan bertahun-tahun ia habiskan waktu di kediaman Taehyung.

Dering ponsel Irene berbunyi, mengambil ponsel dan menjawabnya. Ternyata itu dari Suho ia menanyakan dimana keberadaan Irene. Irene merasa tak enak hati karena pergi tanpa pamit.

Lantas Irene segera meninggalkan minimarket dan bergegas pulang, mencepatkan langkah kaki. Baru setengah perjalanan ia mulai kelelahan. Berjalan dengan perut yang membesar membuat dadanya sesak.

Langkah kaki Irene ntah kenapa terasa ringan, seperti tidak berasa. Irene terus melaju melangkah menikmati semilir angin yang berhembus diwajahnya.

Irene masih saja melangkah. Ia kebingungan. Ini bukan seperti jalan menuju kerumah Suho. Bukan jalan yang yang ia lalui ketika berangkat tadi, jadi mungkin kah dia tersesat?

Gadis mungil itu tampak panik. Irene merogoh saku celananya dan mengambil handphone hendak menghubungi Suho. Nasib berkata lain dia lupa, ponselnya kehabisan baterai.

Irene cemas, ia tersesat dengan tak ada siapapun disekitarnya.

Gadis itu mencoba melangkah lagi, lebih cepat dari sebelumnya, berusaha menemukan akhir dari perjalanannya.

BANGSAD ^VRENE^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang