Warn: baca pelan-pelan ya biar bisa paham ia/dia yang dimaksud itu orang ketiga atau Jimin yang lain :*
**
Jemari Jimin bergetar saat memindahkan pakaiannya ke dalam koper. Dalam hati terus berharap agar sang ayah tidak pulang ke rumah saat ini.
Sejak kejadian itu, sang ayah tidak kembali ke rumah. Jimin senang luar biasa, tetapi ia sadar bahwa sang ayah bisa kembali ke rumah kapan saja ketika ia mau.
"Kau mau pergi? Baguslah,"
Jantung Jimin seakan berhenti berfungsi. Maniknya membulat takut dan wajahnya pucat seketika.
"Sebelum kau pergi, berikan aku uang,"
Jimin masih diam. Ia bergetar karena takut. Sang ayah hanya mendecih melihat anaknya tidak bergerak sedikit pun, "Anak Sialan, kau tuli atau bagaimana?"
Jimin lalu lebih cepat membereskan barangnya dan berdiri, "ada uang di atas meja. Pa-pakai saja,"
Sang ayah tertawa, "yah, kau pikir uang 50 ribu won cukup untuk menyewa jalang dan bermain judi?"
Jimin tidak menjawab. Ia menggenggam erat tarikan koper miliknya. Dengan langkah takut Jimin berjalan melewati sang ayah, tetapi salah satu tangannya dicengkram oleh sang ayah.
"Aku butuh uang, Brengsek!"
**
Yoongi bosan padahal baru beberapa menit ia ditinggal oleh Jimin. Alisnya mengernyit kala mendengar suara yang amat keras berasal dari rumah kekasihnya. Yoongi lantas langsung keluar dari mobil dan berjalan menuju kediaman Park.
"KAU DAN IBUMU SAMA-SAMA MENYUSAHKAN! AKU AKAN MEMBUNUHMU TERLEBIH DAHULU LALU MEMBUNUH IBUMU!"
Manik Yoongi membulat kala melihat kekasihnya dipukuli di depan pintu. Emosi memuncak kala melihat Jimin tengah menangis dengan wajah lebam serta terdapat luka di bagian lengannya.
"Oh, bagus sekali. Dia tidak muncul. Aku akan benar-benar membunuhmu kali ini Anak Sialan!"
Cukup. Yoongi langsung berlari dan menepis tangan yang ia yakini Tuan Park yang sedang menjambak kekasihnya. Yoongi berdiri di antara mereka berdua dengan wajah datar penuh kekesalan luar biasa.
"Siapa kau? Jangan sok pahlawan!"
"Aku kekasih Park Jimin,"
Tuan Park mengeringai tidak percaya, "anak seperti ini punya kekasih? Oh, pintar sekali. Pasti ia belajar merayu dari ibunya. Cih, dasar jalang,"
"Tutup mulutmu, Bajingan. Aku tidak peduli kau ayah Jimin atau bukan. Semua orang yang menyakiti Jimin akan berhadapan denganku,"
Jimin terdiam. Ia masih menangis tersedu. Hatinya tercubit ngilu karena Yoongi melihat seberapa hancur keluarganya. Dapat dipastikan Yoongi akan memutuskan hubungan mereka karena keluarga Jimin jauh dari kata 'harmonis'.
"Aku butuh uang. Berikan calon mertuamu ini uang jika kau ingin aku tidak lagi menyakiti anakku," ucap Tuan Park santai.
Yoongi langsung mengambil dompet dari saku celananya dan memberikan beberapa lembar ratus won, "ambillah dan jangan sentuh Jimin,"
Tuan Park yang disuguhi uang langsung terdiam dan tersenyum, "wah. Kau calon menantu idamanku,"
Setelahnya Tuan Park pergi. Hanya ada Yoongi dan Jimin di sini. Jimin masih terisak sedangkan Yoongi memilih untuk memungut koper milik Jimin dan membawanya ke dalam mobil.
Jimin tidak mengikuti Yoongi sama sekali. Ia masih terduduk dan menangis pilu. Ia bingung dan terluka. Pikirannya terus menerus memanggil dia agar kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/139717833-288-k205837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me Now? [YoonMin]
FanfictionJika dilihat sepintas, Jimin dapat dipastikan hanyalah gadis biasa. Jika dibandingkan dengan gadis lain di kampusnya, ia kalah dalam segala aspek. Ia tidak punya apa-apa. Tidak punya rasa percaya diri, tidak punya paras cantik, tidak punya otak cerd...