Saat Yoongi bangun esok paginya, kehadiran Jimin tak nampak. Pria bersurai hitam itu mengernyitkan dahinya bingung.
"Jimin?"
Yoongi melangkah mencari kekasihnya di dapur dan benar, kekasihnya sedang duduk di meja makan.
Jimin terkejut karena dirinya didekap dari belakang. Pipinya memanas karena Yoongi juga mengecup pipi gembilnya mesra.
"Kenapa tidak membangunkanku, hm?"
Jimin terdiam. Batinnya bergejolak karena memikirkan ucapan dirinya yang lain semalam.
Bagaimana perasaan Oppa yang sebenarnya? Apa benar aku hanya pemuas napsu? Tapi bukankah aku juga setuju dengan hubungan ini?
Pertanyaan-pertanyaan itu merasuk ke dalam pikiran Jimin membuatnya membisu tidak menjawab pertanyaan Yoongi sama sekali. Merasa dihiraukan membuat Yoongi meremas dada Jimin agar atensinya teralih.
Dan benar, Jimin langsung terkesiap dan menoleh ke belakang. Menatap manik kelam Yoongi dengan wajah memerah panas.
"Jangan diam saja, Jiminie. Aku tidak suka diabaikan,"
"Oppa.. boleh aku bertanya sesuatu?"
"Hm? Ya tentu,"
"Apa aku..hanya benar-benar menjadi teman seksmu, Oppa?"
Dan Yoongi terdiam seketika.
**
"Jinseok?"
Seokjin, gadis cantik bermarga Kim tersebut menatap kekasihnya dengan wajah santai, "ya?"
"Siapa dia?"
"Kekasihku,"
Namjoon terdiam mendengar jawaban Seokjin.
Pria dengan lesung pipi itu tidak habis pikir dengan apa yang ia saksikan. Kekasihnya, Kim Seokjin, tengah berdua dengan pria lain yang gadis itu sebut 'kekasih'. Mereka berdua duduk amat dekat, terlalu intim. Namjoon kehilangan kata-kata.
"Lalu aku?" tanya Namjoon sembari menunjuk dirinya sendiri. Alisnya mengernyit tak paham.
"Kekasihku juga,"
Namjoon menggertakkan giginya tanpa sadar sebelum berbicara, "kau selingkuh?"
Seokjin, gadis yang sedaritadi diajak bicara akhirnya mengalihkan pandangan dari layar televisi, "selingkuh bukan kata yang tepat ketika semua kekasihku tahu aku memiliki kekasih lain, Namjoon Sayang. Oh, kecuali kau. Kau tidak tahu, ya,"
"Apa maksudmu 'semua'? Jadi bukan hanya ada dia dan aku?!"
Terbawa emosi, Namjoon maju dan mencengkram lengan kekasihnya hingga Jin terbangun dari sofa. Jin terkejut karena rasa sakit dan takut sedangkan pria yang berada di sebelahnya mengernyitkan dahi tak suka, "jangan kasar-kasar dengan wanita, Dude!"
"Kau tahu bahwa wanita ini memiliki banyak pria?"
Ken, pria yang dicap Seokjin sebagai kekasihnya hanya mengangguk sembari mencoba melepaskan cengkraman tangan Namjoon dari lengan Jin, "ya tentu,"
Namjoon tertawa mengejek. Cengkramannya terlepas, "aku tidak percaya kau wanita yang seperti itu, Noona. Kupikir kau wanita baikㅡ"
"Tidak ada wanita baik yang melakukan seks di hari pertama ia bertemu dengan seorang pria, Namjoonㅡ
karena kau juga begitu. Kau juga bukan pria baik-baik. Bukankah kita sama? Kenapa marah?"
Namjoon tidak bisa membalas perkataan Seokjin sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me Now? [YoonMin]
FanfictionJika dilihat sepintas, Jimin dapat dipastikan hanyalah gadis biasa. Jika dibandingkan dengan gadis lain di kampusnya, ia kalah dalam segala aspek. Ia tidak punya apa-apa. Tidak punya rasa percaya diri, tidak punya paras cantik, tidak punya otak cerd...