03. Met Soulmate

8.1K 530 48
                                    

youth

Jisoo berjalan menuju UKS sambil merasakan canggung di sekujur tubuhnya. Pasalnya, Jisoo lagi jalan dengan laki laki yang katanya memiliki image 'galak'. Padahal Jisoo kenal kok sama orangnya, mereka udah temenan lama. Tapi entah kenapa Jisoo ngerasa canggung, padahal mereka temenan. Mungkin dari mukanya dia emang garang, tapi aslinya ramah kok kalo udah deket. Jisoo jamin itu.

Jujur, Jisoo bahkan takut takut mau manggil nama nya. Sebenarnya, sebelum mereka jadi canggung gini, Jisoo memang sedang ada sedikit perselisihan dengan dia. Entah bagaimana Jisoo jadi lupa akan semua hal tentang dia, bahkan dia lupa orang ini lah yang Jennie tabrak saat balik dari aula itu. Kalian masih ingat kan?

Kalau kalian nanya mereka ngapain, mereka itu lagi jalan ke UKS karena ada sekelompok pemain basket yang cidera pas main tadi. Sedengar Jisoo, mereka lupa pemanasan, jadi satu kelompok pun cidera bersamaan. Namun entah apa yang merasuki ketua PMR nya sampai harus memanggil Jisoo dengan orang yang sedang berkonflik dengan dirinya, seingat Jisoo ketuanya tahu mereka sedang berselisih. Padahal lebih baik sama Nayeon. Ya meski dia juga tidak terlalu dekat dengan sama Nayeon, tapi setidaknya mereka sekelas dan sering ngobrol bareng.

"Mereka cidera karena apa?" Jisoo membuka pembicaraan karna tidak tahan dengan suasana canggung ini.

"Ga tau."

"Oh." Sudahlah Jisoo langsung nyerah, orang kaya gini emang gabisa di suruh paksa buat ngomong.

Akhirnya mereka sampai di UKS setelah perjalanan panjang kayak kita jalan kaki ke Mars, itu yang Jisoo rasa selama perjalanan menuju UKS. Engga sih, Jisoo aja yang lebay. Masuk UKS, Jisoo mendapati beberapa anak yang terlihat memakai kaus basket terkapar dikasur UKS. Sudah bisa Jisoo pastikan mereka anak basket karena ada satu anak yang Jisoo kenal berasal dari sana sedang terkapar juga.

"Soo, cepet sini."

Jisoo berlari kecil dan menghampiri ketua UKS nya yang membawa mereka kesini. Haduh, Jisoo lagi ada dendam tersendiri nih sama ketuanya.

"Ini mereka pada kenapa?"

"Ya cidera lah, ga liat apa," ucap anak yang ada di sana dengan sewot.

"Ya ... yaudah. Kan gak tau, sewot lu ga gua obatin mampus." Jisoo berjalan melewati anak tadi dan berjalan ke teman sebelahnya. Bodo, siapa suruh bikin Jisoo kesel. Cuma nanya doang.

Teman yang tadi di sebelah Jisoo memutuskan untuk mengobati orang yang di lewati Jisoo tadi. Bersyukur lah Jisoo ngelewatin yang tadi, Jisoo ga terlalu kenal soalnya. Bakal awkward banget kalo ngobatin orang yang ga di kenal. Untunglah yang sedang Jisoo obati sekarang Jisoo lumayan kenal dengan orangnya, setidaknya mereka pernah mengobrol .

"Cidera karna apa? tumben. Gak pemanasan pasti."

"Hehe, iya tau aja lu."

"Terus itu yang sebelah karna apa?"

Mereka berdua lantas menoleh ke orang yang sedang Jisoo obati.

"Dia? ga tau. Kayak nya kesandung sama kaki nya sendiri waktu main."

"Oh."

"Eh Jin, ngomong ngomong. Tumben datengnya sama yang itu, biasanya sama yang berponi."

Aaah iya, Jisoo baru ingat. Jisoo belum ngenalin orangnya, namanya Jin. Lengkapnya yang Jisoo ingat, Kim Seokjin. Jisoo udah temenan lumayan lama sama dia, cuma seperti tadi yang sudah Jisoo jelaskan sedikit, mereka sempat ada kesalahpahaman jadi sekarang sedikit awkward.

"Temen doang, ketuanya manggil nya dia sama gua."

"Oh," laki laki itu ber-oh ria.

Nah, kalo yang lagi di obatin sama Jin itu Jisoo tau namanya. Jehan. Anak basket yang memang cukup dikenal banyak orang, kulitnya yang putih susu itu jadi ciri khasnya. Ga lama dari percakapan mereka, seseorang masuk ke UKS sambil tergesa.

[1] YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang