20. Reuni

311 84 104
                                    

Setelah debut stage berakhir, manager dan CEO dari agensi Jaehwan tampak mendatangi Jaehwan ke backstage. Jaehwan tahu kalau ia telah membuat masalah besar. Namun, ia sudah tidak peduli. Ini memang tujuan debutnya, kan?

"KIM JAEHWAN!" bentak CEO Park begitu bertemu dengan Jaehwan. "PERTAMA, AKU INGIN MEMARAHIMU KARENA KECEROBOHANMU. KAU KIRA DEBUT ITU PERMAINAN?!" lanjutnya, Jaehwan mulai tampak ketakutan melihat ekspresi dari CEOnya itu.

"Tapi yang kedua, aku tidak jadi memarahimu. Karena.. banyak yang mendukungmu! Banyak sekali yang memuji caramu untuk membela adikmu! Ah, aku tidak menyangka. Tadinya aku sudah bersiap-siap untuk menghajarmu kalau sampai saja penggemarmu berubah menjadi hatersmu," Jaehwan menjadi lega setelah mendengar ucapan CEOnya barusan. Ia juga tidak percaya kalau masih banyak mendukungnya.

"Apa? menghajar anakku? Aku tidak akan pernah membiarkanmu melakukannya!" appa bersama eomma tampak masuk ke backstage. Kemudian mereka mendekati Jaehwan, dan memeluk anak mereka dengan bangga. Rasanya lega sekali melihat Jaehwan telah debut.

"Kan sudah saya katakan tidak jadi memukulnya. Baiklah.. saya harus segera kembali ke kantor. Nikmatilah beberapa jam dengan keluargamu," lalu CEO Park pergi meninggalkan ruangan itu.

"Tunggu dulu, siapa gadis cantik ini? Apa kau.. Park Anna, adik tiri Kim Jaehwan?" mendengar ucapan CEO Park yang baru saja keluar dari backstage, Jaehwan langsung segera berlari kesana.

"ANNA!" benar, ternyata gadis itu ada di Seoul. Dan sekarang, Jaehwan dapat melihat seseorang yang paling dirindukannya itu berada dibalik pintu ruangannya. Jaehwan langsung memeluk gadis itu sambil menangis. Begitu juga sebaliknya. Mereka sama-sama sudah merindukan satu sama lain sejak lama. Rasanya pertemuan ini adalah pertemuan yang paling mereka nantikan.

"Anna, aku telah memberikan klarifikasi tentang skandal itu. Kau harus kembali tinggal di Seoul. Aku tidak suka Seoul ketika kau tidak disini," kata Jaehwan sambil terisak.

"Terima kasih, Jaehwan oppa. Awalnya aku takut sekali dengan masa depanmu. Kenapa kau selalu berbuat hal-hal aneh, sih!" Anna mencubit lengan Jaehwan sambil menangis.

"Tidak, aku tidak peduli dengan apapun yang akan terjadi. Aku hanya peduli tentangmu, Anna. Tapi syukurlah sekarang mereka tetap menerimaku, dan juga menerimamu," jawabnya sambil mengacak-acak rambut adik tirinya itu.

"Hei lele, gantianlah. Sekarang peluklah aku, aku juga adikmu!" Guanlin bersuara.

"YAA GUANLIN, KAU DISINI!" Jaehwan baru menyadari kehadiran Guanlin disana. Ia langsung beralih memeluk Guanlin.

"Chukkae, Kim Jaehwan!" tiba-tiba, lima member We the Boys muncul bersama dengan Ha Sungwoon. Membuat mereka yang sedang berada di backstage ikut terkejut, termasuk Jaehwan.

"Gunhee? Waah, kau membawa We the Boys kesini," Jaehwan tampak terharu melihat dukungan dari We the Boys sunbaenim.

"Anna? Kau disini?" Jinyoung langsung menghampiri Anna.

"Aku baru sampai di Seoul tadi pagi. Wah sudah setahun kita tidak berkomunikasi. Aku sangat suka lagu-lagu kalian," jawab Anna.

"Terima kasih. Aku sangat merindukanmu. Tapi, aku tidak bisa menunjukkannya sekarang. Disini banyak yang memperhatikan kita," Jinyoung menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Hahaha kamu ini bicara apa sih," Anna menjadi salah tingkah setelah mendengar pengakuan Jinyoung barusan.

"Jaehwan hyung pasti benar-benar menyayangi noona. Dia sangat berani membela noona dengan cara yang cukup ekstrim," kini giliran Seonho yang menghampiri Anna.

SEOULOVE 2: AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang