SEOULOVE 2: Always

24. Love?

Jaehwan berhasil mengejutkan Anna dengan menjemputnya di kampus siang ini.

Tiba-tiba saja dia menjemput Anna dengan mobil barunya, ya, pria itu sudah bisa menyetir sekarang! Anna melirik Jaehwan tidak percaya karena kini oppa-nya itu sudah terlihat sangat keren. Dengan kacamata hitam, pakaian yang rapih dan penuh gaya, oppa-nya itu terlihat percaya diri sambil menyetir mobil barunya.

"Apa managermu sudah membiarkanmu bepergian sendiri seperti ini?" tanya Anna ketika Jaehwan telah melajukan mobilnya.

"Sudah dong. Gimana? Oppa-mu ini sangat tampan kan?" tanya Jaehwan setelah itu. Anna menjawab di dalam hatinya, iya, kau sangat tampan. Tapi ia tidak mungkin mengatakannya secara langsung kan?

"Ani, kau masih sama seperti dulu, oppa. Jadi sekarang kita mau kemana?" tanya Anna.

"Belanja. Aku ingin membelikan eomma pakaian yang bagus dan membelikanmu apapun yang kau mau," Jaehwan menatap Anna dan kemudian tersenyum, lalu kembali menatap fokus kejalan.

Anehnya, tiba-tiba saja jantung Anna bertingkah aneh melihat senyuman. Tidak, tidak boleh seperti ini, batin Anna. "Kalau begitu aku akan membeli apapun yang aku suka ya!"

"Terserah, habiskan semua uangku juga tidak apa. Aku bekerja kan hanya untukmu, Park Anna," oke, jawaban Jaehwan barusan benar-benar membuat jantung Anna kembali bertingkah aneh.

❣️❣️

Setelah selesai berbelanja disalah satu mall ternama di Seoul, Jaehwan membawa Anna kembali ke mobilnya. Selama berbelanja tadi, banyak penggemar yang mengambil foto mereka berdua. Namun itu tidak masalah, karena semua sudah tahu tentang Anna dan Jaehwan yang merupakan saudara. Agensi Jaehwan juga tidak melarang Jaehwan menunjukkan kedekatannya dengan Anna. Bahkan beberapa fans Jaehwan banyak yang melayarkan kapal mereka berdua, walau sebenarnya cukup aneh. Tapi, tidak begitu aneh jika mengingat Anna dan Jaehwan bukan saudara kandung.

"Bunga yang kubeli untuk eomma tertinggal di apartmentku. Padahal aku sudah memesannya dari jauh-jauh hari. Bunganya sangat cantik," ucap Jaehwan saat mereka memulai kembali perjalanan mereka.

"Kalau begitu ambil saja dulu, baru kita ke rumah," jawab Anna.

"Memang maksudku seperti itu, Anna. Ke apartmentku dulu ya," setelah itu Jaehwan membawa Anna ke apartmentnya.

Sesampai mereka disana, Anna kembali kaget dengan kamar Jaehwan yang terlihat sangat rapih, bersih dan wangi. "Kok bisa serapi ini? Biasanya kamarmu kan sangat berantakan," tanya Anna heran.

"Aku sudah lebih rajin sekarang. Apalagi aku membawa seorang gadis kesini, jadi harus selalu bersih," jawab Jaehwan.

Tiba-tiba saja air mata Anna berjatuhan setelah mendengar kalimat yang baru saja diucapkan Jaehwan. "Anna, kenapa kamu menangis?" Jaehwan tampak khawatir dan segera mendekat ke adik tirinya itu.

"Aku.. sepertinya.." Anna tidak yakin apakah ia harus mengatakan apa yang selama ini ia rasakan.

"Anna.." Jaehwan langsung memeluk Anna.

"Jaehwan oppa, aku.. aku sangat mencintaimu," ucapan yang baru saja diucapkan Anna berhasil membuat jantung Jaehwan seolah berhenti seketika.

"Aku.. aku tidak suka mendengar ada gadis lain yang kau ajak kesini. Makanya aku menangis sekarang," Anna mulai mencoba untuk tersenyum.

"Yaa, gadis yang aku maksud itu kamu, Park Anna. Kamu satu-satunya gadis yang pernah aku bawa masuk ke apartmentku!" Jaehwan mulai tersenyum dan membelai lembut rambut Anna.

Setelah itu Jaehwan mulai menyiapkan dirinya, dan dengan segala keberaniannya, ia mulai mencium bibir Anna dengan lembut. Anna tidak menolak, ia menyambut ciuman itu dengan hangat. Sesekali air matanya masih berjatuhan ke pipinya.

"Kurasa aku tidak pernah berhenti mencintaimu, sejak pertama kau pindah ke Seoul," kata Jaehwan setelah mereka selesai.

"Aku tidak tahu sejak kapan telah mencintaimu, oppa, yang pasti aku sudah menyadari kalau aku mencintaimu sejak kita terpisah jauh, saat aku pulang ke Indonesia karena kasus skandal itu," setelah mengatakan itu, pipi Anna langsung memerah.

"Kau selalu ada untukku, aku juga ingin selalu ada untukmu, oppa," Anna tersenyum sambil menatap wajah Jaehwan yang juga sudah mulai memerah.

"Ya sudah, kalau begitu kita harus bagaimana sekarang? Aku tidak mau kehilanganmu lagi, Anna. aku harus memilikimu, tapi.."

"Aku juga tidak mau kehilanganmu, oppa."

"Ya sudah kita menikah saja," lanjut Jaehwan. "Apa?" Anna mulai terkejut mendengarnya.

"Iya, kita menikah saja. Appa juga sudah menyuruh kita menikah kan?" sebenarnya sebelum meninggal, appa Jisung sudah mengatakan pesan terakhirnya agar Jaehwan menikahi Anna. Karena appa hanya percaya dengan Jaehwan kalau sudah tentang Anna. Perkataan appa itulah yang terkadang membuat Anna bingung bagaimana cara menanyakannya pada Jaehwan, karena Jaehwan terlihat sering menghindar ketika Anna ingin membahas itu.

"Apa eomma dan Ibu akan setuju?" tanya Anna ragu.

"Pasti. Siapa yang bisa menolak pesona ketampanan Kim Jaehwan?" tanya Jaehwan dengan percaya diri.

"Ih, ya sudah ayo kerumah, bertemu eomma," Anna menarik tangan Jaehwan, namun Jaehwan tidak mau bergerak sama sekali.

"Nanti malam saja pulang kerumah, aku mau kita disini dulu. Aku, aku ingin berdua dengan pacarku disini," dengan cepat Jaehwan menarik tubuh Anna dan kembali memeluknya. Wajah mereka sudah sangat dekat, tidak ada jarak. Anna mulai takut memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya karena hanya ada mereka berdua disana.

To be continued

❓gimana, seneng #teamJaehwan seneng gak? :') akhirnya.. 😭 Dan ternyata sebelum meninggal, appa juga udah nyuruh mereka untuk menikah :''') pada inget kan appa ada bisikin sesuatu ke Jaehwan di ruang ICU?

📌Jadi intinya Anna itu seperti baru sadar kalau dia itu gak bisa hidup tanpa Jaehwan & ternyata dia itu mencintai Jaehwan sejak mereka itu terpisah. Yang Anna tinggal di Indonesia & Jaehwan di Seoul itu. Kalau Jaehwan.. sejak Anna pindah di Seoul, dia udah sadar kalau akhirnya cinta pertamanya muncul. Cinta pertama & terakhirnya, mungkin.

Tinggal 2 part lagi & end. Vote & komen ya❣️